Jumat, 16 Desember 2011

DISTORSI MATIUS 17 : BATU YANG DITOLAK

Beberapa saat kemudian, Matius menyatakan bahwa Yesus membuat swa-pernyataan menyangkut pemenuhan nubuat. Satu-satunya konteks yang diterapkan Matius untuk swa-pernyataan ini adalah konteks yang mengikuti perumpamaan para penyewa yang jahat itu. Yesus berkata kepada mereka, "Apakah kalian tidak pernah membaca kitab suci : ‘Batu yang ditolak oleh para pembangun itu telah menjadi batu pertama; inilah perbuatan Tuhan, dan ia sangat mengherankan menurut pandangan kita?’ Oleh karenanya, aku katakan kepada kalian, kerajaan Tuhan akan diambil dari kalian dan diberikan kepada orang-orang yang menghasilkan buah-buahan dari kerajaan itu. Orang yang jatuh di atas batu ini akan hancur berkeping-keping; dan ia akan meremukkan siapa pun yang jatuh di atasnya."1 Keterangan yang di dibicarakan ini dikutip dari Kitab Mazmur dalam Perjanjian Lama, dan dikutip di bawah ini. Batu yang ditolak oleh para pembangun itu telah menjadi batu pertama yang utama. Inilah perbuatan Tuhan; ia sangat mengagumkan dalam pandangan kita.2 Matius cukup akurat ketika mengutip ayat dari Mazmur tersebut, yang tampaknya diterapkan untuk Yesus. Menarik untuk dicatat bahwa Markus dan Lukas juga melaporkan pernyataan dari Mazmur ini pada titik yang sama dalam kehidupan Yesus.3 Namun, ayat ini masih sangat umum untuk hanya diterapkan pada Yesus karena ayat tersebut bisa diterapkan kepada hampir seluruh nabi Allah, yang masing-masing ditolak pada zamannya oleh orang-orang yang menjadi sasaran pengusutannya. Mislanya, keterangan tersebut tampaknya juga bisa diterapkan kepada penolakan terhadap Nabi Muhammad oleh kaum Quraisy sebelum beliau hijrah dari Mekah ke Madinah. Akibatnya, yang ada di sini adalah apa yang dikenal dalam psikologi sebagai Barnum Effect, yang disebutkan di belakang penghibur besar dan promotor sulap, P.T. Barnum. Barnum Effect merupakan bahan omongan para ahli nujum, pembaca garis telapak tangan, pembaca kartu Tarot,4 dan semacamnya. Ia terdiri atas satu pernyataan, yang pada tingkat superfisial, tampaknya khusus ditujukan untuk individu tertentu. Namun, jika sedikit dipikirkan, bisa dipahami bahwa pernyataan tersebut berlaku untuk hampir semua orang. Contohnya mungkin pembaca garis telapak tangan, yang dengan hati-hati mengamati tangan seseorang, kemudian menyatakan bahwa. "Aku melihatmu memiliki masalah dengan sesuatu". Orang yang belum kenal akan berpikir, "Wow, bagaimana dia bisa tahu persoalanku?" Namun, kenyataanya hampir setiap orang memiliki masalah dengan sesuatu. Singkatnya, pernyataan itu begitu samar dan umum sehingga si pembaca garis telapak tangan nyaris bisa meyakinkan bahwa orang tersebut akan menerimanya sebagai pernyataan akurat. Keterangan dari Mazmur di atas merupakan contoh yang baik mengenai pernyataan Barnum Effect,. Berapa banyak orang yang pada awalnya ditolak, pada akhirnya diterima dengan baik dan dipuji? Tentu saja, Yesus termasuk orang semacam ini. Akan tetapi, demikian juga dengan Raja Daud, Muhammad, Ayub, Musa, Ibrahim, dan sebagainya. Singkatnya, kain pakaian "satu ukuran cocok untuk semua" begitu besar dan tak berbentuk sehingga ia, sebenarnya, cocok untuk hampir semua orang. Keterangan: 1. Matius 21:42-44. 2. Mazmur 118:22-23. 3. Markus 12:1-12; Lukas 20:9-19. 4. Satu set kartu yang terdiri dari 22 kartu dan memuat gambar-gambar tokoh alegoris tradisional tertentu, yang digunakan untuk meramal dan kadang-kadang penggunaannya dipadukan dengan kartu lain. Wassalaam.