Jumat, 16 Desember 2011

DISTORSI MATIUS 7 : NEGERI ZEBULON DAN NAFTALI

Setelah penangkapan Yohanes Sang Pembaptis, Matius melaporkan bahwa Yesus meninggalkan hutan belantara Yudea, kembali ke Galilea, kemudian pindah dari Nazaret ke Kapernaum, sebuah kota yang terletak di pinggir utara Laut Galilea (Danau Tiberias). Di tempat ini, Yesus konon memulai kerasulannya sendiri. Lagi2, Matius beranggapan bahwa peristiwa ini telah memenuhi nubuat datangnya seorang Juru Selamat. Berikut tulisan Matius:
4:13 Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali,
4:14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
4:15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, yang dihuni orang-orang non Yahudi,—
4:16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."
Tulisan Matius di atas didistorsi dari Kitab Yesaya berikut ini:
9:1. (8-23) Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea yang dihuni oleh pelbagai umat. *
9:2 (9-1) Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. *
Matius tidak mengutip dari Yesaya di luar konteks yang sebenarnya, tetapi Matius memberikan uraian yang agak bebas dan mudah dari teks yang sebenarnya. Dalam hal ini, menarik untuk mencatat adanya perubahan dari "pelbagai umat" dalam Yesaya menjadi "orang2 non Yahudi" dalam Matius. Perubahan ini tidak bisa dinisbahkan kepada Matius, tetapi kepada masing2 penerjemah Yesaya dan Matius ke dalam bahasa Inggris atau bahasa lainnya.
Bagaimanapun, kendati terdapat uraian yang bebas dan mudah tentang Yesaya yang diterjemahkan oleh Matius, penggunaan nubuat Perjanjian Lama oleh Matius ini mungkin sama akuratnya dengan representasi keterangan Perjanjian Lama yang dibuat Matius selama ini. Satu2nya persoalan signifikan adalah bahwa Matius agaknya merepresentasikan kerasulan Yesus kepada orang2 non Yahudi di wilayah timur Sungai Yordan, sementara Yesus sendiri menyangkal bahwa dirinya mengemban misi kerasulan di luar "negeri Israel", dan karenanya, persoalan itu menjadi banyak diperdebatkan.
Keterangan:
* "Galilea, yang dihuni orang-orang non Yahudi", dalam versi Alkitab Indonesia diganti menjadi "Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain"
"Galilea yang dihuni oleh pelbagai umat", dalam versi Alkitab Indonesia diganti menjadi "wilayah bangsa-bangsa lain". Tujuannya sudah jelas, yaitu untuk menciptakan persamaan antara teks Yesaya dengan pemenuhan nubuat yang dikarang Matius. Sebagai perbandingan, lihat versi Alkitab: Douay Rheims, King James Version 1611, dan New American Bible.
* Perhatikan juga perubahan inisial "t" (kecil) pada kata "terang" dalam teks Yesaya, diubah menjadi "T" (besar) pada kata "Terang" dalam teks Matius. Perubahan ini dilakukan oleh masing2 penerjemah Alkitab ke dalam bahasa umatnya masing2, yang tidak lain untuk mengelabui para pembaca Alkitab bahwa seolah2 nubuat Yesaya tersebut telah terpenuhi oleh Yesus.
Wassalaam.