Minggu, 18 Desember 2011

KALKI AVATAR by: Muhammad Bagir

The Apocalyptic Horse Rider
Add caption
Kalki Avatara
Add caption
Avatar adalah bentuk bahasa Urdu yang berarti Nabi atau utusan (Rasul). Dalam kamus “The Grolier International Dictionary” Avatar didefinisikan sebagai berikut:
“Hindu Mythology. The Descent to earth of a deity in human or animal form. Used for the generic term for the incarnation of Vishnu.” (halaman 90-91)

Terminologi Avatar berasal dari bahasa Sansekerta avatāra, diturunkan dari kata avatarati, yang bermakna orang yang turun : ava, turun dan tarati, orang yang menyilang atau menyeberang. Seorang ilmuwan dan peneliti muslim asal Iran bernama Sayyid Saeed Akhtar Rizvi menyatakan bahwa deskripsi dan ciri-ciri yang diberitahukan oleh kitab-kitab agama Hindu memiliki hubungan sangat erat dengan Kenabian al-Mustafa Muhammad S.a.w.

Dalam kitab-kitab suci agama Hindu dinyatakan tentang kemunculan sepuluh orang Avatar, kesembilan orang dari mereka telah muncul ke dunia ini dan Ummat Hindu menantikan satu orang yang merupakan Avatar kesepuluh yang kedatangannya selalu dinanti-nantikan yakni Kalki Avatar.

Kalki Puran adalah salah satu kitab agama hindu, di dalam kitab ini dituliskan pesan-pesan dan sebab-sebab mengapa sang nabi ini diberi nama “kalki ” Avatar. Yakni Ia yang akan menghilangkan Kalki (Penyakit dan Kegelapan) dari hati manusia dan menjauhkan manusia dari kejahatan.

Dalam Kalki Puran dinyatakan ciri-ciri Kalki Avatar adalah sebagai berikut:

- Ummat sang Nabi Kalki adalah sebuah komunitas pemuja Tuhan.

- Sang Nabi Kalki memiliki seorang ayah yang bernama “Vishnuais” yang merupakan kombinasi dari dua kata Vishnu (Wisnu) yang berarti Tuhan, dan ais yang berarti Hamba atau pelayan: apabila kedua artinya digabungkan maka kata “Vishnuais” berarti Pelayan atau Hamba Tuhan. Dalam bahasa Arab arti dari Kata Abdullah adalah pelayan atau Hamba Tuhan, yang merupakan ayah baginda Nabi saw.

- Ibunda Nabi Kalki bernama “Somti” yang berarti “terpercaya” atau “dapat dipercaya”. Nama Ibunda al-Musthafa adalah Aminah, yang juga memiliki arti “Terpercaya” atau “dapat dipercaya”.

- Nabi Kalki memiliki tiga orang saudara yang masing-masing bernama:

o Kavi, yang berarti “Bijaksana”, memiliki arti yang sama dengan “Aqil” dalam bahasa Arab. Aqil bin Abi Tholib adalah adik bungsu Imam ‘Ali bin Abi Tholib yang merupakan saudara al-Musthafa.

o “Samat”, berarti “pengetahuan” dan memiliki arti kata yang sama dengan “Ja’far”, salah seorang saudara baginda Nabi saw yang syahid dalam peperangan uhud, yang juga saudara ‘Ali dan Aqil bernama Ja’far yang digelari Ath-Thayyar.

o “Parak”, berarti “Orang yang memiliki posisi tinggi” dan kata ini pun memiliki arti yang sama dengan kata “’Ali” dalam bahasa Arab.

Selain menyebutkan ciri-ciri tersebut diatas Kalki Puran juga memberikan informasi tambahan lain mengenai Nabi Kalki yang akan muncul membawa Syari’ah yang universal bagi semesta Alam.

Dinyatakan dalam Kalki Puran secara jelas bahwa Nabi Kalki lahir di tempat yang disebut dengan nama “Shambal Nagari”. Shambal bermakna pasir, dan Nagari atau Nagri bermakna wilayah atau daerah, sehingga Shambal Nagari bermakna Negeri atau daerah yang berpasir atau padang pasir. Hal ini sesuai dengan Jazirah Arabia yang merupakan wilayah padang pasir.

Nabi Kalki akan menerima pendidikan pertama (wahyu pertama) di dalam Gua dan yang mengajarkannya bernama “Prash Ram” yang berarti Ruh Tuhan atau Ruh Suci. Semua kaum muslim mengenal malaikat Jibril sebagai penyampai wahyu pertama kepada baginda Nabi saw dengan sebutan Ruh al-qudul atau Ruh al-amien. Bahkan Kalki Puran lebih jauh memberikan informasi mengenai Nabi Kalki yang akan bermigrasi dari wilayahnya menuju ke arah utara bukit di negerinya, dan sejarah menyatakan juga bagaimana baginda Nabi saw berhijrah atau migrasi dari wilayah Makkah ke Madinah yang terletak di Utara.

Seorang Brahmana Universitas Allahabad asal Bengali, India yang bernama Pandit Vedaprakash Upadhyai menulis sebuah buku berjudul “Kalki Avatar”. Dalam buku tersebut ia menyatakan bahwa pemimpin pembawa petunjuk yang kedatangannya dinanti-nantikan manusia adalah Nabi Muhammad dari Arabia. Pandangan pandit tersebut didukung oleh delapan orang pandit ternama lainnya.

Dia menyatakan isi kitab Puran dan memberikan penafsiran terhadap kitab tersebut. Berikut ringkasan deskripsi pandit tersebut:

1. Kalki Avatar adalah Utusan Tuhan terakhir dan membawa petunjuk serta syari’ah bagi seluruh dunia.
2. Dia dilahirkan di sebuah pulau yang dikelilingi oleh tiga laut (Arab dikelilingi oleh tiga lautan).
3. Ayahnya bernama Vishnubhagat (Vishnu = Tuhan dan Bhagat = hamba atau budak, sinonim kata ais).
4. Nama ibunya Sumaani (Sumaani = damai = Aminah).
5. Makanan utamanya adalah kurma dan buah zaitun.
6. Dia adalah orang digelari dengan paling jujur dan dapat dipercaya (Nabi saw digelari as-sadiq al-amin artinya dapat dipercaya, sadiq bermakna juga jujur)
7. dilahirkan dari kaum yang sangat dihormati. (Nabi saw berasal dari kaum Quraisy dari kalangan Bani Hasyim, kaum yang sangat dihormati dan mulia)
8. Tuhan akan mengajarinya melalui utusannnya di dalam gua.
9. Tuhan akan mengkaruniakan kepadanya kuda yang berkecepatan sangat tinggi untuk mengelilingi dunia dan tujuh lapis langit.
10. Dia adalah seorang pengendara kuda dan pemain pedang yang sangat baik.

Di dalam Atharya Weda, yang dikutip Abdurrahman Chisti dari Mukadimah Tafsir Anwarul Qur’an, karya Sayyid Rahat Husain Gopalpuri, dinyatakan bait-bait kalimat sebagai berikut:

Lailaha Harni Papan

Illalaha Paran Padam

Janm Baikunth Birap newti

To jane name Muhammadam.

Yang diterjemahkan sebagai berikut:

Mengucapkan kalimat “La ilah” menghapus dosa-dosa

Mengucapkan kalimat “illallah” akan menambah Parm Padwi

Jika kamu menginginkan keabadian surga

Sebutlah selalu nama Muhammadam.

Menurut Sayyid Saeed Ahktar Rizvi, Atharya Weda saat ini tidak lagi menyebutkan bait-bait kalimat diatas, melainkan telah dihapus. Namun penemu Arya Samaj Dyanand Saraswati telah mengakui dalam bukunya “Satyarth Parkash” (Urdu, chapter 14 halaman 739) bahwa Alloo Upanishad menyebutkan nama Muhammad sebagai Rasul.

Abdurrahman Chisti dalam bukunya Mir’atul mahkluqat menyatakan bahwa sebuah kitab Hindu lainnya yang bernama Barm Uttar Khand menceritakan bahwa suatu hari, seorang Avatar Hindu ternama yang bernama Mahadewa berkata kepada istrinya Parwati tentang kehidupan masa depan, dan kedua pengikutnya yang bernama Kailash Parwat dan Bishist Muni menuliskan cerita tersebut. Berikut adalah terjemahan dari cerita yang dikutip tersebut:

“Setelah enam ribu tahun Tuhan Yang Maha Kuasa akan menciptakan manusia yang luar biasa diantara anak-cucu adam di Mundarne, yang terletak diantara tiga lautan[1]...Wahai Parwati, Dia akan berasal dari sulbi Kant Bunjh[2]; dan dia akan dikaruniai pengetahuan oleh Tuhan seperti sebuah sungai; yang dari sungai tersebut akan muncul sebuah mutiara. Nama istrinya adalah “Sank Rakhiya”[3]. Dia membaca tiga buku dan akan meninggalkan buku yang keempat setelah selesai membaca ‘Alif lam Mim’ ... Wahai Parwati dia adalah pemimpin di klannya; dan orang-orang dari desa akan datang kepadanya untuk mengikutinya. Putranya tidak akan pernah takut dengan mahkluk; dia sangat berani dan memiliki pengetahuan Tuhan dan dia diberi nama “Mahamat”. Orang-orang akan mengikutinya jejaknya.... dan dia tidak akan menyembah sebagaimana orang-orang di dalam sukunya menyembah, dia akan berkata kepada orang-orang tersebut bahwa “Aku telah diperintahkan oleh Yang Maha Kuasa bahwa hanya Satu Tuhan yang wajib disembah; dan aku tidak akan menyembah kecuali kepada Allah; oleh karenanya kalian sudah selayaknya mengikutiku[4]. Wahai Parwati, MAHAMAT akan mengajarkan syari’ah-nya kepada semua mahkluk dan ia mengakui kebenaran syari’ah yang datang sebelumnya ; dia juga akan membuat semua orang mengikutinya. Sedikit demi sedikit orang masuk ke dalam agamanya dan banyak diantara mereka mencapai Tuhan. .... Wahai Parwati setelah kematian putranya, Yang Maha Kuasa yang tidak ada sesuatu yang sama denganNya akan memberi MAHAMAT seorang putri[5] yang lebih baik dari 1000 orang putra, dia sangat cantik dan menawan, sangat sempurna dalam beribadah kepada Tuhan. Putri tersebut tidak pernah berbuat dosa satu kalipun, dia akan dilindungi dari dosa – kecil maupun besar; dan melalui ayahnya ia akan mencapai Tuhan lebih dekat. Yang Maha Kuasa akan memberi putri MAHAMAT dua putra[6], keduanya sangat ganteng dan dicintai Tuhan, kuat, memiliki pengetahuan Tuhan, berani, gagah dan sangat indah dalam kebajikan perilakunya. Dan Yang Maha Kuasa tidak akan pernah menciptakan lagi manusia yang sesempurna mereka dalam kebajikan baik yang tersembunyi maupun yang nampak di depan mata.

Kedua putranya akan menjadi penerusnya; mereka akan memiliki banyak anak dan akan membawa manusia ke dalam agama MAHAMAT hari demi hari dengan argumentasi kebenaran dan mereka akan menghiasi dan menerangi agama Mahamat. Mahamat sangat mencintai mereka dan pengikut-pengikutny a, bahkan melebihi putrinya sendiri. Dan kedua putra ini akan sempurna dalam agama MAHAMAT; mereka tidak akan melakukan suatu pekerjaan demi kepentingan pribadi mereka. Semua perbuatan serta perkataan mereka hanya karena Yang Maha Kuasa.

Wahai Parwati, setelah kematian MAHAMAT, orang-orang jahat akan membunuh cucu-cucu MAHAMAT tanpa sebab; hanya karena kepentingan dunia dan ketamakan semata; maka seluruh dunia hidup tanpa pemimpin setelah kematian mereka. Pembunuh mereka adalah ateis “maliksh”, yang dikutuk di dua dunia; mereka tidak akan mendapat pertolongan MAHAMAT dari “Nark” (Neraka). Mereka akan menampakkan diri sebagai pengikut agama MAHAMAT, dan banyak orang akan mengikuti mereka, dan dengan keras kepala akan melakukan perbuatan-perbuatan yang melawan jalan MAHAMAT dan putra-putranya. Hanya sedikit manusia yang tetap dijalan MAHAMAT. Mayoritas akan mengikuti jalan orang yang membunuh putra-putra MAHAMAT[7]; namun pada penampilannya mereka akan disebut pengikut MAHAMAT; dan pada akhir masa Kaljug akan banyak munafik-munafik tersebut yang menciptakan kekacauan di seluruh dunia[8].”

[1] Arab dikelilingi oleh Tiga lautan : Laut Mati, Laut Merah dan Laut Tengah.

[2] Kant Bunjh berarti Pelayan Tuhan, yang dalam bahasa Arab adalah Abdullah, nama Ayah baginda Nabi saw.

[3] Sank Rakhiya berarti kedamaian, yang dalam bahasa Arab adalah Amina, ibunda baginda Nabi saw.

[4] Coba di cek ayat alquran dimana Nabi saw berkata demikian. Surah 13:36.

[5] Baginda Nabi saw dikaruniai putrid bungsu yang bernama Fatimah az-zahra as, yang suci dari kesalahan dan dosa.

[6] Al-Hasan as dan Al-Husain as adalah putra dari Fatimah as.

[7] Sesuai dengan kenyataan yang telah kita lihat bahwa setelah baginda saw wafat, keturunan beliau dibunuh dan diuber-uber ke seluruh wilayah

Arabia
dan mayoritas masyarakat mengikuti rezim umayyah disbanding kedua putra baginda Nabi saw dan keturunannya. Bahkan mereka dan pengikutnya (dua putra fatimah as) disebut sebagai orang zindiq dan atheis dan pemberontak (Rafidhoh).

[8] Kita juga melihat di era saat ini, banyak manusia-manusia yang ternyata pengikut rezim umayyah di masa lalu tersebut, seperti wahhabi, talliban, ats-sufyani (saddam dan pengikutnya) telah menciptakan kekacauan di seluruh dunia dan menciptakan penyesatan tentang pemahaman terhadap Islam sebagai agama kerusuhan dan tidak toleran.