Kamis, 17 November 2011

JAWABANKU


Nabi Muhammad Saw membuat dokumen.

(PENTANYAAN YANG SERING DILONTARKAN OLEH ORANG GOBLOK KEHABISAN PERTANYAAN)

Muhammad meninggal di tahun 632 M, pada umur 62 tahun. Kematiannya diakibatkan karena pengaruh racun yang dimakannya di Khaybar 3 tahun sebelumnya, jadi selama 3 tahun Muhammad berkutat dengan racunnya tersebut, berjuang mati2an agar dapat lepas dari pengaruh racun yang menggerogoti tubuhnya.
 
 
Khaybar adalah sebuah daerah yang ditempati oleh masyarakat Yahudi. Dua bulan sebelum penyerangannya di Khaybar, Muhammad bersama 1500 pengikutnya yang taat berangkat untuk melakukan Umrah (ibadah haji minor) di Mekah. Akan tetapi karena merasa takut para muslim melakukan kekacauan, pihak Mekah tidak memperkenankan Muhammad dan pengikutnya untuk masuk kota dan memaksa mereka berkemah di tempat yang bernama Hudaibiya tak jauh dari Mekah. Ketika di sana, akhirnya Muhammad membuat perjanjian bersama kaum Quraish untuk berdamai selama 10 tahun dan kaum Quraish akan mengijinkan Muhammad masuk Mekah mulai tahun berikutnya untuk melaksanakan ibadah Haji dengan para pengikutnya. Perjanjian ini kemudian disebut dengan perjanjian Hudaibiya.


Setelah menandatangani perjanjian ini, Muhammad dan pengikutnya meninggalkan Mekah. Para muslim rupanya tidak senang dengan perjanjian tersebut, mereka menilai perjanjian itu sangat menguntungkan pihak Quraish. Apalagi dengan perjanjian itu, kaum Jihadis menjadi kehilangan kesempatan untuk merampoki orang2 Mekah. Muhammad sadar bahwa dia harus terus menerus menghadiahi para Jihadisnya dengan barang2 rampokan, karena jika tidak meraka akan kehilangan iman terhadap dia. Saat itu terjadi kemarau hebat di Medina. Lalu di perjalanan pulang ke Medina itu, dia memutuskan untuk melakukan serangan mendadak terhadap kaum Yahudi. Karena semua kaum Yahudi di sekitar Medina telah dirampoki dan dimusnahkan, satu2nya yang tersisa hanyalah mereka yang tinggal di Khaybar.


Untuk meyakinkan dan menyenangkan pengikutnya atas perampokan ini, Muhammad menurunkan Sura al-Fath (Kemenangan, Sura 48). Di sura ini ALLAH MENJANJIKAN BARANG2 HASIL PERAMPOKAN BAGI PARA MUSLIM YANG BERGABUNG DALAM JIHAD.


Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan) mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus. (QS 48:20)


Sekitar 6 minggu kemudian Muhammad memimpin tentaranya dan menyerang masyarakat Yahudi Khaybar. Akhirnya masyarakat Khaybar menyerah, Muhammad memerintahkan para lelaki agar diikat tangan mereka, sementara para wanita dan anak2 disekap secara terpisah. Melihat ini, suku Al-Aus memohon agar nabi memperlakukan mereka dengan ringan. Muhammad mengusulkan agar Sa‘d bin Mu‘adh, diberi tugas untuk menentukan hukuman dan mereka setuju.


Sad bin Mu‘adh kemudian berkata; “Saya putuskan bahwa para laki2 mereka harus dibunuh dan anak2 serta kaum wanitanya harus diambil jadi tawanan”. Sahut Muhammad, “Hebat Sad! Engkau telah menjatuhkan putusan untuk mereka dengan putusan (menyerupai) keputusan Allah”. (Sahih Bukhari 52:280)


Ahhirnya Sekitar 600-800 lelaki Yahudi dipenggal disana. Segera setelah Khaybar ditaklukkan, seorang wanita Yahudi mempersiapkan makan malam untuk Muhammad dan kroninya. Tanpa diketahui para Muslim, wanita ini telah menaburi racun di daging domba yang disajikan untuk makan malam. Muhammad memakan sebagian daging itu dan mati karenanya tiga tahun kemudian.




MARI KITA LIHAT BEBERAPA KISAH YANG MENCERITAKAN HAL PERACUNAN MUHAMMAD INI:

Ibnu Sa'ad, "Kitab al-Tabaqat al-Kabir" v2. p.249: Rasul Allah dan sahabat2nya makan daging itu. Daging (kambing) itu berkata: “Aku diracuni.” Dia (Muhammad) berkata kepada para sahabatnya, “Tahan tanganmu! Karena daging ini telah mengatakan padaku bahwa dirinya diracuni!” Mereka lalu membuang daging2 itu dari tangannya, tapi Bishr Ibn al-Bara mati. Rasulullah meminta dia (wanita Yahudi) dihadapkan kepadanya dan dia bertanya padanya,”Apa yang membuatmu melakukan hal itu?” Dia menjawab, “Aku ingin tahu apakah kau benar2 seorang nabi, yang jika memang benar maka racun ini tidak akan mengganggumu, dan jika kau ternyata seorang nabi, maka aku akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu. Muhammad mengeluarkan peritah dan dia pun dihukum mati


Ibnu Sa'ad, p.251, 252: …. Rasulullah menyuruh memanggil Zaynab dan berkata padanya, “Apa yang membuatmu melakukan apa yang kau telah lakukan?” Dia menjawab, “Kau telah lakukan pada masyarakatku apa yang telah kau lakukan. Kau telah membunuh ayahku, pamanku, suamiku, aku berkata pada diriku sendiri, ‘Jika kau adalah seorang nabi, kaki depan itu akan memberitahumu, dan yang telah berkata, ‘Jika kau seorang raja, kami akan mengenyahkanmu.’” ..Rasul Allah hidup sampai tiga tahu setelah itu sampai racun itu menyebabkan rasa sakit sehingga ia wafat. Selama sakitnya dia biasa berkata, “Aku tidak pernah berhenti mengamati akibat dari daging (beracun) yang kumakan di Khaibar dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun itu) tapi sekarang kurasa tiba saatnya batang nadiku terputus.”


Sahih Bukhari 53:394; Dikisahkan oleh Abu Huraira: …, Dia bertanya,”Apakah kau telah meracuni sup domba ini?” Mereka menjawab,”Ya.” Dia bertanya,”Mengapa kau lakukan itu?” Mereka menjawab, “Kami ingin tahu jika kau ini pembohong dan kalau kau memang pembohong, kami akan menyingkirkanmu, dan jika kau memang adalah seorang nabi, maka racun itu tidak akan mempan pada dirimu.”


Tabari v 8, p.123, 124: Ketika Rasul Allah beristirahat dari pekerjaannya, Zaynab binti. al-Harith, istri dari Sallam bin. Mishkam, menyajikan baginya sebuah daging domba bakar. Dia telah bertanya sebelumnya bagian domba manakah yang paling disukai Rasul Allah dan diberitahu bagian kaki depannya. Lalu dia membubuhi bagian itu dengan racun, dan dia juga meracuni bagian lainnya. Setelah itu dia menghidangkan daging itu. Ketika daging itu disajikan di hadapan Rasul Allah, dia mengambil bagian kaki depannya dan mengunyah sebagian kecil, tapi tidak ditelannya. Di sebelah dia terdapat Bishr bin al-Bara bin Marur yang seperti Rasulullah juga mengambil bagian daging itu. Akan tetapi Bishr menelan daging itu ketika sang Rasul Allah memuntahkan daging dan berkata, “Tulang ini memberitahu diriku bahwa ia diracuni.” Dia bertanya, “Apa yang membuatmu melakukan ini?” Wanita itu menjawab, “Bagaimana kau telah memperlakukan masyarakatku sudah nyata di hadapanmu. Jadi aku berkata, “Jika dia memang benar2 nabi, maka dia akan diberitahu; tapi jika dia seorang raja, maka aku akan dapat menyingkirkannya.””. Sang Nabi mengampuninya. Bishr mati karena daging yang dimakannya.






KEADAAN MUHAMMAD MENJELANG KEMATIANNYA


Sahih Bukhari 59:713: …,Dikisahkan oleh Aisha: Sang Nabi dalam penderitaan sakitnya yang mengakibatkannya mati, biasa berkata, “Wahai ‘Aisha! Aku merasa sakit karena daging yang kumakan di Khaybar, dan saat ini, aku merasakan urat nadiku bagaikan dipotong oleh racun itu.”


Ibnu Sa'ad, p.263, Sesungguhnya selama dia sakit, sang Nabi melafalkan "al-Mu'awwadhatayn" (Sura 113, dan 114), dan meniupkan udara ke atas tubuhnya sambil menggosok-gosok wajahnya. (Ini adalah usaha untuk sembuh).


Ibnu Sa'ad, p.265; Rasulullah jatuh sakit dan dia yakni Jibril, berdoa baginya sambil berkata, “Dalam nama Allah aku berdoa untuk mengusir semua yang melukaimu dan menangkal semua yang dengki padamu dan dari semua mata yang jahat dan Allah akan menyembuhkanmu.”


Ibnu Sa'ad, p.322; Sesungguhnya, ketika Rasulullah merasa sakit, dia meminta kesembuhan dari Allah. Tapi atas sakitnya yang menyebabkan dirinya mati, dia tidak berdoa untuk minta kesembuhan; dia biasa berkata, “Wahai jiwa! Apa yang terjadi atas dirimu sehingga kau mencari berlindung di setiap tempat perlindungan?”




PERISTIWA KEMATIAN MUHAMMAD


Ibnu Sa'ad p.322: Ketika saat terakhir sang Nabi semakin menderita, dia biasa menarik selimut menutupi mukanya; tapi ketika dia merasa tak nyaman, dia menyingkirkannya dari wajahnya dan berkata, “Kutukan Allah bagi orang2 Yahudi dan Kristen yang membuat kuburan2 para nabi mereka sebagai tempat keramat.”


Ibnu Hisham, Sirah NA p.679: Lalu penyakit sang Nabi bertambah buruk dan dia menderita sakit hebat. Dia berkata, “Siramkan air tujuh kantung kulit dari sumur2 yang berbeda ke atas tubuhku sehingga aku bisa ke luar bertemu orang2ku dan memerintahkan mereka.” Kami membantunya duduk di sebuah baskom tempat mandi milik Hafsa d. Umar dan kami menyiramkan air ke atasnya sampai dia menjerit,”Cukup, cukup!” …Lalu beberapa istrinya mengelilinginya … ketika pamannya Abbas ada bersamanya, dan mereka setuju untuk memaksanya minum obat. Abbas berkata, “Biar kupaksa dia,” tapi merekalah yang kemudian melakukannya. Ketika dia sembuh dia bertanya siapa yang memperlakukan dirinya seperti itu. Ketika para istrinya berkata padanya itu adalah perbuatan pamannya, dia berkata, “Ini adalah obat2an yang dibeli para wanita dari negara sana,” dan dia menunjuk arah Abyssinia [Ethiopia]. Ketika dia bertanya pada para istrinya mengapa mereka melakukan hal itu, pamannya menjawab, “Kami khawatir kau akan menderita pleurisy” Muhammad menjawab, “Itu adalah penyakit yang tidak akan diberikan Allah padaku. Tidak ada seorang pun yang berkunjung ke rumah ini sampai mereka dipaksa makan obat ini, kecuali pamanku.” Maymuna [salah seorang istri Muhammad] dipaksa untuk makan obat itu meskipun dia sedang puasa karena sumpah sang Rasul sebagai hukuman atas apa yang mereka perbuat padanya.


Ibnu Sa'ad, p.680; Umm Bishr datang kepada sang Nabi waktu Nabi sedang menderita sakit dan berkata, “O Rasul Allah! Aku tidak pernah melihat demam seperti ini.” Sang Nabi berkata padanya, ”Jika cobaan kita dua kali lipat beratnya, maka anugrah kita di surga pun jadi dua kali lipat pula. Apa yang orang2 katakan tentang penyakitku?” Dia (Umm Bishr) berkata, ”Mereka bilang itu pleurisy.” Karena itu sang Rasul berkata, “Allah tidak akan membuat RasulNya menderita seperti itu (pleurisy) karena itu tanda kemasukan Setan, tapi (rasa sakitku adalah akibat) daging yang kumakan bersama-sama dengan anak lakimu. Racun itu telah memotong urat nadiku.”


Ibnu Hisham p.682; …. bahwa dia mendengar Aisha berkata: “Sang Rasul mati di pelukanku saat giliranku (malam jatahnya ia dan Muhammad). Aku tidak berbuat kesalahan apapun terhadap orang lain. Adalah karena ketidaktahuanku dan usia mudaku sehingga Rasul Allah mati di pelukanku.


DARI KISAH KEMATIANNYA INI KITA DAPAT MEMBUKTIKAN BAHWA MUHAMMAD BUKANLAH NABI UTUSAN TUHAN.


Tujuan wanita Yahudi meracun Muhammad adalah untuk membuktikan apakah Muhammad benar2 seorang nabi, ataukah hanya seorang pembohong. Allah rupanya terlambat memberi peringatan kepada Muhammad, sehingga ia terlanjur memakan sedikit dari racun tersebut. Ia merasakan ada hal yang aneh pada rasa daging yang ia makan, kemudian ia berkata bahwa daging itu berbicara padanya (???). Setelah itu ia berusaha mati2an untuk sembuh dari pengaruh racun tersebut, mencari pengobatan kesana kemari. Bahkan ia bersama Jibril berdoa untuk meminta kesembuhan dari Allah. Namun pada akhirnya Muhammad wafat karena kutukan yang ia ucapkan sendiri;


Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya, Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu. (QS 69:44-47)


Sungguh cara mati yang indah bagi seorang pria berumur 62 tahun, yang mengaku sebagai NABI TERAKHIR. Mati dipangkuan seorang Aisha, istri muda berusia 18 tahun. Dengarkan apa yang diucapkan Muhammad menjelang kematiannya;


Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi …(Sahih Bukhari 59:715)

==================------------------------------------==============================
GUA JAWAB PERTANYAAN ENTE BACA BAIK - BAIK ANJJJIIIIINGGGG !!!! DASAR ANTEK-ANTEK FAITHFREEDOM.

Edy Zairin


By Cahaya Iman


Tuduhan meninggalnya Rasulullah SAW karena diracun sering dilakukan berdasarkan hadist ini :


Volume 5, Book 59, Number 713:


Narrated Ibn Abbas:


‘Umar bin Al-Khattab used to let Ibn Abbas sit beside him, so


‘AbdurRahman bin ‘Auf said to ‘Umar, “We have sons similar to him.”
‘Umar replied, “(I respect him) because of his status that you know.”
‘Umar then asked Ibn ‘Abbas about the meaning of this Holy Verse:–
“When comes the help of Allah and the conquest of Mecca . . .” (110.1)


Ibn ‘Abbas replied, “That indicated the death of Allah’s Apostle which
Allah informed him of.” ‘Umar said, “I do not understand of it except
what you understand.”


Narrated ‘Aisha: The Prophet in his ailment in which he died, used to
say, “O ‘Aisha! I still feel the pain caused by the food I ate at
Khaibar, and at this time, I feel as if my aorta is being cut from that
poison.”


Terjemahan


Dikisahkan oleh Aisha : Rasulullah dalam keadaan sakit yang menyebabkan
kematiannya, biasa berkata, “O, Aisha. Aku masih merasakan sakit akibat
makanan yang aku makan di Khaibar dan saat ini, aku merasa seolah-olah
urat nadiku terputus akibat racun itu


Benarkah Rasulullah SAW meninggal akibat diracun oleh wanita Yahudi
seperti hadist diatas??? marilah kita bahas bersama-sama mengenai
riwayat perang khaibar dan wanita yahudi yang mencoba meracun
Rasullullah SAW tersebut


1. Mengenai Perang Khaibar


Dari Anas bin Malik ra., katanya : Rasulullah s.a.w. memasuki Khaibar pagi hari. Waktu itu mereka keluar kelapangan. Setelah mereka melihat beliau mereka berkata :”Muhammad dan tentara”. Lalu mereka segera menempati benteng mereka. Nabi s.a.w mengangkat kedua belah
tangannya dan berdoa : “Allahu Akbar”! Hancurlah Khaibar! Bila kami duduki lapangan suatu kaum, maka amat buruk pagi hari orang yang diberi peringatan (tetapi) tidak menurut.” (HR. Bukhari 1550)


Dari Abu Hurairah r.a., katanya : Setelah Khaibar diduduki, ada orang yang menghadiahkan daging kambing yang beracun kepada Nabi saw. Lalu beliau bersabda :


Rasulullah SAW : “ Saya hendak bertanya kepadamu tentang satu hal ! Adakah kamu mau memberikan keterangan yang sebenarnya kepada saya!”.


Mereka menjawab : “Ya”


Nabi SAW bertanya kepada mereka :”Siapa ayahmu?”


mereka itu menjawab : ”Si Anu !”


Lalu beliau bersabda : ” kamu dusta, akan tetapi ayah kamu si “Anu”.


Mereka itu berkata : ”Benar Tuan!”


Beliau bertanya : ”Adakah kamu mau menjawab dengan benar kepada saya tentang sesuatu yang saya tanyakan ?”


Mereka berkata : “Ya, hai Abu Qasim! Sekiranya kami berdusta, tuan ketahui dusta kami sebagaimana tuan ketahui tentang ayah kami”.


Beliau menanyakan kepada mereka : “Siapa ahli neraka”?”


Mereka itu menjawab : “Kami berada didalamnya dalam masa yang singkat, kemudian kamu gantikan kami didalamnya”.


Nabi saw lalu bersabda : ”Kamu akan tetap disika dalam neraka itu, demi Allah! Kami tidak akan pernah menggantikan kamu didalam neraka itu”.
Kemudian beliau bersabda lagi : “ Adakah kamu mau menjawab dengan benar kepada saya tentang sesuatu yang saya tanyakan?”


Jawab mereka : “Ya, hai Abu Qasim!”


Beliau bertanya : “Adakah kamu isikan racun dalam daging kambing ini?”


Jawab mereka : ”Ya”.


Tanya beliau : “Apakah yang mendorong kamu berbuat demikian?”


Jawab mereka : ”Maksud kami ialah, kalau sekiranya tuan seorang pendusta, kami akan senang. Dan kalau sekiranya tuan seorang Nabi, racun itu tidak akan membahayakan tuan.” (HR. Bukhari 1412)


2. Pembuktian bahwa Rasulullah SAW tidak meninggal terkena racun tersebut.


* Perang Khaibar terjadi pada tahun 628 M (tahun ke 7 H) dan pada bulan February 629 M (Zul Qa’dah 7 H) Nabi dan kaum Muslimin melaksanakan Umratul Qadha’.


* Setelah perang Khaibar dapat ditaklukkan, Rasulullah menikah dengan Shafiyah binti Huyaiy bin Akhtab. Pada tahun yang sama.


* Bulan January 630 M (Ramadhan 8 H) Nabi Muhammad pun masih SEHAT WAL ‘AFIAT. Beliau membuka kota Makkah dan menghancurkan semua berhala-berhala yang ada disekitar Ka’bah. Peristiwa ini dikenal dengan “FATHUL MAKKAH”.


* 4 (Empat tahun) dari peristiwa Khaibar Rasulullah masih HIDUP!! Dan pada bulan maret 632 M, atau tepatnya Dzulhijjah 10 H) Rasulullah
melaksanakan Haji Wada’ bersama-sama dengan kira-kira 114.000,- orang kaum muslimin untuk menunaikan ibadah haji.


* Pada bulan Mei 632M, atau bulan safar 11 H, Rasulullah menyiapkan Tentara Usamah untuk pergi ke Negri Syam.


* Pada tgl 7 Juni 632 M atau pada hari senin12 Rabi’ul awal (bertepatan dengan hari kelahiran beliau) Nabi Muhammad wafat.


3. Meninggalnya Rasulullah SAW


Sebelum beliau wafat, Rasulullah tetap melaksanakan Dak’wah :


Dari Aisyah ra., katanya : “Ketika sakit Nabi bertambah berat, beliau meminta kepada semua istri beliau, supaya ia diizinkan selama sakit ia dirawat dirumahku, dan mereka semua mengizinkannya. Lalu Nabi pergi ke rumah Aisyah dipapah oleh dua orang laki-laki, sedangkan kedua belah kaki beliau tercecah menggaris tanah dinatara kedua orang laki-laki


itu, yaitu Abbas dan seorang lagi.”Kata Ubaidillah, “Cerita Aisyah itu kuceritakan kepada Abbas, lalu dia enanyakan kepadaku, tahukah engkau siapa laki-laki yang seorang lagi
itu?”


Jawabku, “Tidak!”


Katanya, “Dia adalah Ali”.


Selanjutnya Aisyah menceritakan juga, bahwa setelah nabi saw. berada dirumahnya, sedangkan sakit nabi bertambah keras juga, maka beliau bersabda, “Siramkanlah kepadaku tujuh girbag air yang masih utuh, mudah-mudahan aku segera dapat melaksanakan da’wah kembali kepada orang
banyak.”


Lalu Nabi didudukkan kedalam sebuah bak mandi terbuat dari kuningan, kepunyaan hafshah, istri nabi saw, kemudian beliau kami sirami dengan air yang disuruhkan Nabi, sampai beliau memberi isyarat kepada kami, ‘Sudah cukup.“Sesudah itu beliau pergi ke Mesjid menemui jamaah” (HR Bukhari 135)


mengenai sebelum beliau wafat silahkan buka Post ini : CERITA MENJELANG WAFATNYA NABI


Justru orang yang tewas dibunuh akibat dusta yang diucapkan dan karena ajarannya yang dilakukan terjadi pada Paulus dan bukan pada Rasulullah.




Simak ayat berikut :


Ams 19:5 Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar.


Simak juga kematian-kematian tragis orang yang dianggap suci di kristen


1. Paulus dari tarsus


Orang yang dianggap sebagai ‘rasul’ Dia dipenjarakan selama dua
tahun di kota Roma, setelah sebelumnya ditangkap di Yerusalem (Kisah
Para Rasul 21:30) dan dipenjarakan di Kaisarea (Kisah Para Rasul
23:23-24).


Menurut tradisi, setelah dua tahun Paulus dibebaskan dari penjara
Roma dan lantas melakukan perjalanan ke Spanyol, lalu kembali ke Timur,
dan kembali lagi ke Roma dimana dia kembali dipenjarakan untuk kedua
kalinya. Akhirnya tewas di Roma dengan cara dipenggal, di luar
tembok-tembok kota pada tahun 67 selama penindasan oleh Kaisar Nero.


2. Matius


tewas disika dan dibunuh dengan pedang di Eithopia. *


3. Markus


tewas setelah badannya diseret hidup2 dengan kuda melalui jalan yang penuh batu hingga akhir ajalnya. *


4. Lukas


mati digantung di Yunani.*


5. Yohanes


direbus/ lebih tepatnya digoreng dengan minyak goreng mendidih di roma.*


6. Thomas


mati ditusuk oleh tombak di India.


Jadi Islam terbukti BENAR dan tidak ada kebohongan didalam Islam, jadi benar Nabi Muhammad adalah Rasul terakhir yang diutus oleh Allah subhana huwata’ala. Sekali lagi Fitnah tidak terbukti dan berhasil dipatahkan dengan fakta sejarah yang sebenarnya.


Sekarang siapa yang selalu berusaha untuk memfitnah Islam itu, tentunya dahulu pada masa jaman Rasulullah dan masa kekhalifahan hingga sekarang ini yang paling getol memfitnah Islam adalah Kaum Kafirin, Kaum Yahudi dan kaum Nasrani/ Kristen/ Salibis yang mana mereka sangat terpukul dengan dengan adanya Nabi terakhir yang dipilih oleh Allah dari kaum diluar Mereka sehingga mereka berusaha untuk selalu mencari sisi lemah Islam dan menghancurkannya hingga ke akar-akarnya. Namun tindakan mereka terhadap Islam justru akan memperkuat dan memperkokoh Islam itu sendiri dan semakin memperkuat kecintaan kepada Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam oleh seluruh Ummatnya.


Sedangkan sifat Mereka para kafirin, kaum Yahudi dan Nasrani/ Kristen adalah seperti yang dicantumkan dalam Al Qur’an :


surat Al Maidah 78-81: artinya: “Telah dilaknat orang-orang kafir dari bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putra maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka sungguh amat buruk apa yang lelalu mereka perbuat. Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang kafir (musryik). Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka sedihkan untuk diri mereka yaitu kemurkaan Allah kepada mereka dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah SWT, kepada nabi Musa dan kepada orang yang diturunkan kepadanya niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musryik itu menjadi penolong-penolong, tetapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik”.


“(Yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan jalinan dengan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menjalinnya dan membuat kerusakan di muka bumi.” (QS. Al-Baqarah: 27)


“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi Kitab, (yaitu), ‘Hendaklah kalian menjelaskan isi Kitab itu kepada manusia, dan jangan menyembunyikannya,’ lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima.” (QS. Ali Imran: 187) Dalam ayat lain, Allah berfirman, “Setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkannya.” (QS. Al-Baqarah: 100)


“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman, karena dengki yang (ada) dalam diri mereka, setelah kebenaran nyata bagi mereka.” (QS. Al-Baqarah: 109)


dan inilah gambaran tentang orang Nsrani/ Kristen di Al Quran :
“Dan di antara orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani”, ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan”. (Q.S. Al-Maidah/5:14)


Namun meskipun demikian Allah senantiasa memberikan pintu maaf bagi mereka yang ingin bertobat dan kembali pada ajaran Tauhid (Allah yang Esa) sebagaimana yang telah dinubuatkan kepada Nabi-nabi sebelum Muhammad, karena Allah tidak membenci mereka dan tetap akan diperlakukan sama seperti Makhluk ciptaan lainnya yaitu dari tiap-tiap diri mereka akan dimintakan pertanggungjawabannya di akhirat atas apa yang mereka lakukan di dunia dan juga diantaranya adalah sikap kebencian dan fitnah mereka kepada Kaum Muslim dan Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam yang selalu selama ini mereka hujjahkan.


Sedangkan kaum Muslim pun telah dinasihatkan oleh Nabi Muhammad sebagaimana sabdanya :


“Barang siapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan pemberian karena Allah, sungguh ia telah menyempurnakan Imannya.” (Diriwayatkan Abu Daud)


Jadi sesunguhnya kami kaum muslim tidak menaruh benci kepada Mereka para Pemfitnah Islam, dan yang kami lakukan adalah membela kehormatan Nabi Muhammad dan menegakkan kebenaran semata. kalaupun kami sampai membenci itu karena perbuatan mereka dan karena Allah ta’ala semata. Ina dina indalahil ISLAM.


sumber: http://cahyaiman.wordpress.com/2010/06/02/menjawab-fitnah-benarkah-nabi-muhammad-meninggal-karena-diracun/

=============================================================================

Diriwayatkan bahwa surah AI-Maidah ayat 3 diturunkan pada waktu sesudah ashar yaitu pada hari Jumat di padang Arafah pada musim haji terakhir [Wada].

Pada masa itu Rasulullah s.a.w. berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah s.a.w. tidak begitu jelas menangkap isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah s.a.w. bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan.*

Setelah itu turun malaikat Jibril a.s. dan berkata: “Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah s.w.t.dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Karena itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu denganmu.”

Setelah itu Malaikat Jibril a.s. pergi, maka Rasulullah s.a.w. pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah.Setelah Rasulullah s.a.w. mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah s.a.w. pun menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril a.s. Ketika para sahabat mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata: “Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempuna.”

Namun ketika Abu Bakar r.a. mendengar keterangan Rasulullah s.a.w. itu, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis dengan kuat. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga malam.

Kisah tentang Abu Bakar r.a. menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat di hadapan rumah Abu Bakar r.a. dan mereka berkata: “Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Seharusnya kamu berasa gembira sebab agama kita telah sempurna.” Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar r.a. pun berkata: “Wahai para sahabatku, kalian semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kalian tahu bahawa apabila sesuatu perkara itu telah sempurna menunjukkan bahwa perpisahan kita dengan Rasulullah s.a.w telah dekat. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi janda.”

Setelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar r.a. maka sadarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar r.a., lalu mereka menangis. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus beritahu Rasulullah s.a.w. tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang dari para sahabat: “Ya Rasulullah s.a.w., kami baru kembali dari rumah Abu Bakar r.a. dan kami mendapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di hadapan rumah beliau.” Ketika Rasulullah s.a.w. mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah s.a.w. dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar r.a..

Sesampainya Rasulullah s.a.w. sampai di rumah Abu Bakar r.a. maka Rasulullah s.a.w. melihat para sahabatnya sedang menangis dan bertanya: “Wahai para sahabatku, mengapa kamu semua menangis?.” Kemudian Ali r.a. berkata: “Ya Rasulullah s.a.w., Abu Bakar r.a. mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Benarkah ini ya Rasulullah?.” Lalu Rasulullah s.a.w. berkata: “Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar r.a. adalah benar, dan sesungguhnya masa untuk aku meninggalkan kamu semua telah hampir dekat.”

Abu Bakar r.a. mendengar pengakuan Rasulullah s.a.w., maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pingsan, sementara Ali r.a. pula gemetar seluruh tubuhnya. Dan para sahabat yang lain menangis dengan sekuat-kuatnya yang mereka mampu..


Diriwayatkan dari Ibnu Abbas rda. pada saat sudah dekat wafatnya Rasulullah s.a.w., beliau menyuruh Bilal azan untuk mengerjakan shalat, lalu berkumpul para Muhajirin dan Anshar di masjid Rasulullah s.a.w.. Kemudian Rasulullah s.a.w. menunaikan shalat dua raka’at bersama semua yang hadir. Setelah selesai mengerjakan shalat beliau bangun dan naik ke atas mimbar dan berkata: “Allhamdulillah, wahai para muslimin, sesungguhnya saya adalah seorang nabi yang diutus dan mengajak orang kepada jalan Allah dengan izinnya. Dan saya ini adalah sebagai saudara kandung kalian, yang kasih sayang pada kalian semua seperti seorang ayah. Oleh karena itu kalau ada yang mempunyai hak untuk menuntutku, maka hendaklah ia bangun dan balaslah saya sebelum saya dituntut di hari kiamat.”

Rasulullah s.a.w. berkata demikian sebanyak 3 kali kemudian bangunlah seorang lelaki yang bernama ‘Ukasyah bin Muhshan dan berkata: “Demi ayahku dan ibuku ya Rasulullah s.a.w, kalau anda tidak mengumumkan kepada kami berkali-kali sudah tentu saya tidak mau melakukan hal ini.” Lalu ‘Ukasyah berkata lagi: “Sesungguhnya dalam Perang Badar saya bersamamu ya Rasulullah, pada masa itu saya mengikuti unta anda dari belakang, setelah dekat saya pun turun menghampiri anda dengan tujuan supaya saya dapat mencium paha anda, tetapi anda telah mengambil tongkat dan memukul unta anda untuk berjalan cepat, yang mana pada masa itu saya pun anda pukul pada tulang rusuk saya. Oleh itu saya ingin tahu sama anda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta tersebut.”

Rasulullah s.a.w. berkata: “Wahai ‘Ukasyah, Rasulullah s.a.w. sengaja memukul kamu.” Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata kepada Bilal r.a.: “Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fatimah dan ambilkan tongkatku ke mari.” Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fatimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata: “Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk diqishash.”

Setelah Bilal sampai di rumah Fatimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fatimah r.a. menyahut dengan berkata: “Siapakah di pintu?.” Lalu Bilal r.a. berkata: “Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah s.a.w. untuk mengambil tongkat beliau.” Kemudian Fatimah r.a. berkata: “Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya.” Berkata Bilal r.a.: “Wahai Fatimah, ayhandamu telah menyediakan dirinya untuk diqishash.” Bertanya Fatimah. r.a. lagi: “Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah s.a.w.?.” Bilal r.a. tidak menjawab pertanyaan Fatimah r.a., segeralah Fatimah r.a. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah S.A.W.

Setelah Rasulullah S.A.W. menerima tongkat tersebut dari Bilal r.a. maka beliau pun menyerahkan kepada ‘Ukasyah. Ketika melihat hal itu maka sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dan sayyidina Umar bin Khattab berdiri dan berkata, “Hai Ukasyah! Kami sekarang berada di hadapanmu! Pukul dan qisaslah kami berdua sepuasmu dan jangan sekali-kali engkau pukul Rasulullah saw.!” Namun, dengan lembut, Rasulullah saw. berkata kepada kedua sahabat terkasihnya itu, “Duduklah kalian berdua. Allah telah mengetahui kedudukan kalian.” Kemudian berdiri sayyidina Ali bin Abi Thalib yang langsung berkata, “Hai Ukasyah! Aku ini sekarang masih hidup di hadapan Nabi saw. Aku tidak sampai hati melihat kalau engkau akan mengambil kesempatan qisas memukul Rasulullah. Inilah punggungku, maka qisaslah aku dengan tanganmu dan deralah aku semaumu dengan tangan engkau sendiri!” Berkata Rasulullah saw. “Allah Swt. telah tahu kedudukanmu dan niatmu, wahai Ali!”
Setelah itu cucu Rasulullah Hasan dan Husin bangun dengan berkata: “Wahai ‘Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah s.a.w., kalau kamu menqishash kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah s.a.w.” Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah s.a.w. pun berkata: “Wahai buah hatiku, duduklah kalian berdua.” Berkata Rasulullah s.a.w. “Wahai ‘Ukasyah pukullah saya kalau kamu hendak memukul.” Kemudian ‘Ukasyah berkata: “Ya Rasulullah s.a.w., anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju.” Maka Rasulullah s.a.w. pun membuka baju, terlihatlah kulit baginda yang putih dan halus maka menangislah semua yang hadir.

seketika ‘Ukasyah melihat tubuh badan Rasulullah s.a.w. maka ia pun mencium beliau dan berkata; “Saya tebus anda dengan jiwa saya, ya Rasulullah s.a.w. siapakah yang sanggup memukul anda. Saya melakukan begini karena saya hendak menyentuhkan badan anda yang dimuliakan oleh Allah s.w.t dengan badan saya. Dan Allah s.w.t. menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu.” Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata: “Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya.”

Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata: “Wahai ‘Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi derajat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah s.a.w. di dalam syurga.”

Saya selalu menangis setiap membaca kisah ini, Yaa Allah mudahkanlah Syafa’at Nabi Mu bagi kami dengan keagungan-Mu dan dan kekuasaan-Mu,, Aamiin ya Rabb!!!!





Tokoh-Tokoh Kristen Yg Menyimpulkan Bahwa "Ajaran Kristen Tidak Mempunyai Bukti Yg Kuat/Akurat

1. Uskup Agung Prof. Jenkins, pemimpin Gereja tertinggi ke empat di Inggris, yg tidak takut kehilangan jabatannya dengan menyatakan :"Kebangkitan Yesus dari kubur sesungguhnya tidak pernah terjadi".

2. Jhon Alegro, anggota tim pencari Naskah Laut Mati ( The Dead Sea Scrools ) dipecat karena mengemukakan naskah yg dinggap rawan & dapat mengguncangkan keimanan umat Kristen.

3. Rev. Dr. Charles Francis Potter,yang membuktikan dari Naskah Laut Mati bahwa Roh Kudus sebagai OKNUM yang disembah, tidak dikenal di zaman  Yesus.

4. Dr. Robert W. Funks,Profesor Ilmu Perjanjian Baru di Universitas Harvard bersama 74 pakar Alkitab lainnya yang dihujat umat Kristen Amerika & Dunia karena membuktikan bahwa hanya 18% ucapan Yesus didalam Bibel yang dianggap asli.

5. Dr. Barbara Thierings, Guru Besar Universitas Sidney Australia yang dihujat umat Kristen Australia karena dari hasil penelitianyya selama 20 tahun tehadap Naskah Laut Mati, memenemukan bahwa Yesus tidak mati ditiang salib

6. Prof. Davis Freedrich Strauss, yang dipecat seumur hidup sebagai Guru Besar Agama Kristen karena menyatakan bahwa kitab penjanjian baru Kristen adalah fakta dongen & khayalan belaka.

Akhirnya..dengan keputusan yang berani mereka meninggalkan "Iman Kristen" dan kemudian memeluk Agama "Islam" sebagai Agama dari Alloh. SWT