Sabtu, 24 Desember 2011

Nabi Idris A.S Melihat Surga dan Neraka

sorga-neraka


Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”
“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrael.
Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.
“Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrael.
“Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.
Waktu mereka sampai ke dekat neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini.
Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu surga yang sangat tampan.
Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Siapapun akan senang memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilahkan para penghuni surga untuk memasuki tempat yang mulia itu.
Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau tanpa bisa berkata-kata melihat pemandangan sangat indah di depannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris beulang-ulang.
Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istana-istana pualam bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.
Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.
Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai surga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”
“Silahkan minum, inilah minuman untuk penghuni surga.” Jawab Izrael. Pelayan surga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Tak pernah terbayangkan olehnya ada minuman selezat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.
Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah.
“Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.
“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrael.
“Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Isris berusia 82 tahun.
Firman Allah:
“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86)".
***
Pada saat Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris. “Siapa orang ini? Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang mendampinginya waktu itu.
“Inilah Idris,” jawab Jibril. Nabi Muhammad mendapat penjelasan Allah tentang Idris dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86, serta Surat Maryam ayat 56 dan 57.

Pedang Legendaris Milik Nabi Muhammad


Ini adalah pedang-pedang yang pernah dipakai oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya untuk berdakwah menyebarkan agama islam dan berperang di jalan Allah melawan kaum kafir. Jumlah total pedang yang pernah digunakan ada 7 buah. Mari kita simak 7 Pedang Legendaris Milik Nabi Muhammad SAW, yaitu : 
1. Pedang Al Ma’thur


Juga dikenal sebagai ‘Ma’thur Al-Fijar’ adalah pedang yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sebelum dia menerima wahyu yang pertama di Mekah. Pedang ini diberi oleh ayahnya, dan dibawa waktu hijrah dari Mekah ke Medinah sampai akhirnya diberikan bersama-sama dengan peralatan perang lain kepada Ali bin Abi Thalib. 

Sekarang pedang ini berada di Museum TopkapiIstanbul. Berbentuk blade dengan panjang 99 cm. Pegangannya terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeraldsdan pirus. Dekat dengan pegangan itu terdapat Kufic ukiran tulisan Arab berbunyi: ‘Abdallah bin Abd al-Mutalib’.

2. Pedang Al 'Adb 

Al-’Adb, nama pedang ini, berarti “memotong” atau “tajam.” Pedang ini dikirim ke para sahabatNabi Muhammad SAW sesaat sebelum Perang Badar. Dia menggunakan pedang ini di Perang Uhud dan pengikut-pengikutnnya menggunakan pedang ini untuk menunjukkan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di masjid Husain di Kairo Mesir.

3. Pedang Dhu Al Faqar


Dhu Al Faqar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan pada waktu perang Badr. Dan dilaporkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan pedang ini kepada Ali bin Abi Thalib, yang kemudian Ali mengembalikannya ketika Perang Uhud dengan bersimbah darah dari tangan dan bahunya, dengan membawa Dhu Al Faqar di tangannya. 

Banyak sumber mengatakan bahwa pedang ini milik Ali Bin Abi Thalib dan keluarga. Berbentuk blade dengan dua mata.

4. Pedang Al Battar


Al Battar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Pedang ini disebut sebagai ‘Pedangnya para nabi‘, dan di dalam pedang ini terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi : 

‘Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW’. 

Gambar ukiran nama-nama para nabi di dalamnya : 
Di dalamnya juga terdapat gambar Nabi Daud AS ketika memotong kepala dari Goliath, orang yang memiliki pedang ini pada awalnya. Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean. 

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 101 cm. Dikabarkan bahwa ini adalah pedang yang akan digunakan Nabi Isa AS kelak ketika dia turun ke bumi kembali untuk mengalahkan Dajjal.

5. Pedang Hatf


Hatf adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Dikisahkan bahwa Nabi Daud AS mengambil pedang ‘Al Battar’ dari Goliath sebagai rampasan ketika dia mengalahkan Goliath tersebut pada saat umurnya 20 tahun. 

Allah SWT memberi kemampuan kepada Nabi Daud AS untuk ‘bekerja’ dengan besi, membuat baju baja, senjata dan alat perang, dan dia juga membuat senjatanya sendiri. Dan Hatf adalah salah satu buatannya, menyerupai Al Battar tetapi lebih besar dari itu. 

Dia menggunakan pedang ini yang kemudian disimpan oleh suku Levita (suku yang menyimpan senjata-senjata barang Israel) dan akhirnya sampai ke tangan Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di Musemum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade, dengan panjang 112 cm dan lebar 8 cm.

6. Pedang Al Mikhdham


Ada yang mengabarkan bahwa pedang ini berasal dari Nabi Muhammad SAW yang kemudian diberikan kepada Ali bin Abi Thalib dan diteruskan ke anak-anaknya Ali. Tapi ada kabar lain bahwa pedang ini berasal dari Ali bin Abi Thalib sebagai hasil rampasan pada serangan yang dia pimpin di Syria. 

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 97 cm, dan mempunyai ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Zayn al-Din al-Abidin’.

7. Pedang Al Rasub


Ada yang mengatakan bahwa pedang ini dijaga di rumah Nabi Muhammad SAW oleh keluarga dan sanak saudaranya seperti layaknya bahtera (Ark) yang disimpan oleh bangsa Israel. 

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 140 cm, mempunyai bulatan emas yang didalamnya terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Ja’far al-Sadiq’.

1000 Tahun Brutalnya Kristen

Siapa bilang Kristen Ajaran Kasih ? bila anda melihat sejarah Kristen kebelakang ternyata Jauh dari kasih
Mereka selalu mengatakan Muslim Sebagai Agama Teroris tetapi secara Fakta Justru merekalah yang Teroris.
Aerikel ini adalah bukti kekejaman Mereka :
10th Century Obscenities
Vile Princes of the Papacy
“Popes maimed & were maimed, killed & were killed… Without question, these pontiffs constitute the most despicable body of leaders, clerical or lay, in history. They were, frankly, barbarians. Ancient Rome had nothing to rival them in rottenness.
– Peter de Rosa (Vicars of Christ, p48)
 John XII (955-964).
Born from an incestuous relationship between Pope Sergio III and his 13-year-old daughter Marozie. John, in turn, took his mother as his own mistress.
Pope at 18, he turned the Lateran into a brothel. He was accused by a synod of“sacrilege, simony, perjury, murder, adultery and incest” and was temporarily deposed.
He took his revenge on opponents by hacking off limbs. He was murdered by an enraged husband who caught him having sex with his wife.
11th Century Horror
Church lords over ignorant squalor of millions
1095 - Pope Urban II calls upon the Franks to invade the more civilized Muslim world. Begins five centuries of warfare.
“Let those who have hitherto been robbers now become soldiers.”
– Urban II addresses his gangsters.
1009: Rivalry from Islam prompts eastern churches to break with idolatry. This ‘iconoclasm’ begins breach with idol-worshipping Catholic west. Centuries of bloodshed ensue.
1079: The Council of Rome: Persecution of Berengarius & his followers who cannot stomach the dogma of ‘transmutation of bread & wine into Christ.’
2th Century Criminality
Christian Church ally of murderous kings & rogue princes
“Warrior Monks” – Muslim heads catapulted into the besieged city of Antioch by Christian Knights (Illumination from Les Histoires d’Outremer by William of Tyre 12th century, Bibliotheque Nationale, Paris).
1118: Christian fanatics captured Saragossa; the beginning of the decline of Muslim civilization in Spain.
1184 Council of Verona condemns Waldensians for witchcraft. The charge is later extended to condemn heretics.
13th Century Wickedness
Vile Crusaders Plunder & Murder for God
1204 Christian crusaders sack & ruin greatest Christian city, Constantinople.
1209 Pope Innocent III launches Albigensian Crusade against Christian Cathars of southern France. 7000 massacred in La Madeleine Church alone.
1211 Burning of Waldenses heretics at Strasbourg begins several centuries of persecution.
German Teutonic Knights butcher their way through the Baltic lands, savage Catholic Poles & Orthodox Russians.
1231: Pope Gregory IX authorizes Inquisition for dealing with heretics.
1277 Pope John XXI, alarmed by rumors of pagan heresy among “scholars of arts in the faculty of theology” pressurizes Stephen Tempier, Bishop of Paris, to prohibit 219 philosophical and theological theses. The “Condemnations of Paris” is the first of 16 lists of censorship.
14th Century Catastrophe
Church hostility to medicine allows plague to decimate Europe
Burning of the Jews of Cologne – blamed by Christians for the Black Death (Liber Chronicarum Mundi).
World Domination?
“We declare, say, define, and pronounce that it is absolutely necessary for the salvation of every human creature to be subject to the Roman pontiff.”– Pope Boniface VIII, Bull Unun Sanctum, 1302
1311-12: Ecumenical Council of Vienne. It authorises the brutal suppression of the Knights Templar (mercenaries of the church who have outlived their usefulness).
1316-1334: Pope John XXII, world’s richest man and first pontiff to promote theory ofwitchcraft. Sanctions bull allowing heresy charges to be brought against dead people. In 1320 he instructs French Inquisition to confiscate all property belonging to blasphemers or dabblers in black arts.
1347-50: The Black Death sweeps across Europe, killing one-third of the population.
“Jews were burnt all the way from the Mediterranean into Germany… under torture confessing to have spread the plague by poisoning wells… the poison made from the skin of a basilisk (a kind of mythical serpent)…”– N. Cantor (In the Wake of the Plague)
15th Century Malevolence
Tortured Bodies by Sadists of the Lord
1411 Dominican Vincente Ferrer revives anti-Jewish hysteria in Spain: “cohorts of the Devil and Anti-Christ, clever, warped and doomed.”
1415 John Huss of Bohemia, critic of papal corruption but guaranteed personal safety, burned at the stake. “When dealing with heretics, one is not obligated to keep his word.” – Pope Gregory XII.
1415 Pope John XXIII deposed: “The most scandalous charges were suppressed; the Vicar of Christ was only accused of piracy, murder, rape, sodomy and incest.”
– Gibbon (Decline & Fall)
1478: Pope Sixtus IV, in alliance with King Ferdinand of Spain, establishes the Spanish Inquisition. Jews, Moors and heretics will be imprisoned, tortured and murdered for centuries.
The bisexual Sixtus, though suffering from syphilis, fathers children from his elder sister.

1486 Taking a break from book-burning, two Dominican monks, Henrich Kramer & James Sprenger, write a best-seller – Malleus Maleficarum (‘The Witches Hammer’) –‘the most blood thirsty book ever written.’ (Peter de Rosa,Vicars of Christ, p184)
This unsurpassed nonsense rests on the bench of every magistrate and judge in Europe for three centuries and leads to tens of thousands of judicial murders.
1498 Dominican reformer, Savonarola – burner of books & ornaments of ‘pagan immorality’ – is himself burned for criticising the degenerate Pope Alexander VI.
16th Century Mayhem
Pogroms & civil wars in the name of Jesus
“My advice… is: First, that their synagogues be burned down, and that all who are able toss sulphur and pitch; it would be good if someone could also throw in some hellfire..”
Martin Luther (“On the Jews and their lies” 1543)
1517: Martin Luther posts 95 theses at Wittenberg. The Reformation will turn Europe into a battleground.
1517 A Dominican monk Johann Tetzel swells papal coffers by selling indulgences (‘souls freed from purgatory’!)
1524: Luther – no friend of the downtrodden – encourages savagery of German princes in putting down the two-year Peasants’ Revolt.
Book Burners for Christ–Dominican monks in the service of Ferdinand proudly consign the wisdom of Moorish Spain to the flames (Berruguete, Prado Museum, Madrid)
1553 John Calvin, the “Protestant Pope” of Geneva proves his Christian credentials by having Michael Servetus, the Spanish physician, burned at the stake for heresy. Servetus had opposed Trinitarianism and infant baptism.
Servetus, the discoverer of pulmonary blood circulation (an advance on Galen) had fled the Inquisition and had thought himself safe among Protestants. Oh dear.

1559 Introduction of Index of Forbidden Books (lasts until 1966)
1563 Following the Council of Trent, Jesuit Order becomes ‘Defender of the Faith’. Huguenots are persecuted in France.
17th Century Barbarity
Burning Witches for Christ
Urbain Grandier, burned in Loudun, 1634. Cardinal Richelieu orchestrated his murder.

1600 After a seven year trail before the Inquisition, Giordano Bruno, who had the audacity to suggest that space was boundless and that the sun and its planets were not unique, is condemned and burned at the stake.

1605: The Gunpowder Plot. Catholic fanatics attempt to blow up James I of England.

1633 Galileo is brought before the Inquisition. Under threat of torture and death, he is forced from his knees to renounce all belief in Copernican theories. He is sentenced to life imprisonment. He dies in 1642 and the charges against him stand for another 350 years.
1618-1648 Central Europe devastated by Thirty Years’ War between Catholics and Protestants
18th Century Scandal
Christian Church endorses Slavery, Racism & subordination of women
“And Noah awoke from his wine, and knew what his younger son had done unto him. And he said, Cursed be Canaan; a servant of servants shall he be unto his brethren. And he said, Blessed be the LORD God of Shem; and Canaan shall be his servant.”
Genesis 9.24-26
“As for your male and female slaves whom you may have: you may buy male and female slaves from the nations that are round about you. You may also buy from among the strangers who sojourn with you and their families that are with you, who have been born in your land; and they may be your property.”
Leviticus 25:44
1738: Freemasonry is condemned by Clement XII and Catholics are forbidden to join.1793: Last ‘witch’ burning at Poznen in Germany
19th Century Evil
Christian Church Rejects Science & social reform; Christian ‘missions’ go hand-in-hand with colonialism.
1814: Society of Jesus, suppressed since 1773, is restored. The Inquisition continues until 1834, Church-sanctioned torture until 1917.
1844: ‘Protection of Children Act’ allows Church missionaries in Australia to kidnap aboriginal children.
1854: Pius IX proclaims the dogma of the Immaculate Conception in the bullIneffabilis Deus. Lourdes shrine introduced.
1864: Pius IX issues the encyclical Quanta cura and the Syllabus of Errors. It condemns some 80 propositions derived from scientific method and rationalism. Liberalism & socialism are denounced.
1870: Vatican Council declares the Pope “infallible”.
‘Bible Societies’ & ‘Missions’ in European colonies destroy indigenous cultures
20th Century Iniquity
Christian Church allies itself with Fascism; opposes advances of science & personal freedom
1907 Pius X condemns Modernism in the decree Lamentabili and the encyclicalPascendi.
Hitler’s Pope – Pius XII (1939-1958)
Hitler, a Roman Catholic, is never excommunicated for causing the death of millions; whereas Martin Luther was excommunicated for criticism of the papal system.
Friends of Fascists Everywhere:
 Germany
 Spain
 Croatia
21st Century Menace
Churches the Stalking Ground of Paedophiles & Sex Offenders
On March 12, 2000 Pope John Paul II attempted to purify the soul of the Catholic Church by apologising for 2000 years of “sins” committed by the church – quite some compensation for twenty centuries of terrorism, extortion and murder!
And yet – September 2000 – the same John Paul II issues “Dominus Jesus (Lord Jesus)”, reaffirming intolerance: “Only one path to God – the Roman Catholic Church.”
And the story does not end:
Still the evil continues…
Child sex abuse scandal rocks the US Catholic Church
“The Roman Catholic Church has removed 218 priests from their positions this year because of child sexual abuse allegations, but at least 34 known offenders remain in church jobs”Reuters (June 9 2002)
Anti-abortion
Anti-birth control
Creator of “saints”
31 July, 2003 “Congregation for the Doctrine of the Faith” condemns same sex deviants who seek marriage. In contrast, no Vatican condemnation of priestly paedophiles.

Debat Seorang Profesor Dengan Mahasiswa Tentang Surga

BeritaMantap.com -Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini.

PROFESOR :"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.

"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.

Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab,

"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja gelap itu ada."

Mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak."

"Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna."

"Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab,

"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan."

"Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Dan mahasiswa itu adalah,

Albert Einstein.

NB : meniadakan kehadiran tuhan akan menimbulkan kejahatan, dekatkanlah diri kita dengan tuhan..untuk jauh dari kejahatan.