Senin, 02 April 2012

IMANUEL DIBENAK YESUS


Imanuel berarti “Tuhan bersama kita”. Apa yang ada dibenak anda ketika membaca atau mendengar kalimat “Tuhan bersama kita”?. Kalimat ini mengindikasikan suatu konteks motivasi (sebuah kalimat motivasi) atas masalah yang sedang dihadapi oleh pengikut Tuhan (orang yang beriman). Kata ini adalah kata yang sangat universal dan menembus batas waktu. Kita atau siapapun ketika dililit masalah padahal kita tidak bersalah, akan berusaha menguatkan diri dengan perkataan “Tuhan bersama kita”. Misalnya ayat berikut :
Bilangan 14:9 Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.”
Yosua 1:9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.”
Yesaya 41:10 Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. 
Yeremia 1:19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.” 
Hagai 2:4 Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, 
Ayat-ayat diatas mengatakan “Tuhan menyertai engkau” hal ini sinkron dengan perkataan “Tuhan bersama kita”. Hal ini penting bagi kita untuk lebih bisa memandang secara lebih luas makna “Imanuel” dalam Bible. Dalam Perjanjian Lama kata “Imanuel” disinggung secara nyata dalam ayat sebagai berikut : 
Yesaya 7:14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia IMANUEL
Pada ayat diatas kata “Imanuel” jelas sekali disinggung. Tetapi jika diperhatikan lebih seksama makna kata “Imanuel” yang berarti “Tuhan bersama kita” banyak terdapat dalam beberapa ayat Perjanjian lama sebagai janji bahwa Tuhan akan bersama orang yang teguh pada-Nya, misalnya : 
KEPADA ISHAK 
Kejadian 26:3 Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkaudan memberkati engkau,………
Kejadian 26:24 Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; …….. 
KEPADA YAKUB 
Kejadian 28:15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ……. 
Kejadian 31:3 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yakub: “Pulanglah ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaummu, dan Aku akan menyertai engkau.” 
KEPADA MUSA 
Keluaran 3:12 Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, ……(Janji kepada Musa)
KEPADA YOSUA 
Yosua 1:5 Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; …. 
Yosua 3:7 Dan TUHAN berfirman kepada Yosua: “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau. 
KEPADA SAUL 
1 Samuel 10:7 Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau
KEPADA DAUD 
2 Samuel 7:9 Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. 
KEPADA GIDEON 
Hakim-hakim 6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.” 
KEPADA MARIA 
Lukas 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” 
BAHKAN KEPADA PAULUS 
Kisah Para Rasul 18:10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini. 
Kalimat “Tuhan menyertai engkau” dalam ayat-ayat diatas tentu berdasarkan berbagai konteks yang timbul saat itu. Dalam Perjanjian Baru kata “Imanuel” juga muncul dalam Matius 1:23Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia IMANUEL” –yang berarti: Allah menyertai kita.  
Bagaimana konteks kata “Imanuel” dalam Matius 1:23 diatas?. Dalam falsafah Yahudi yang penuh perumpamaan, anak adalah salah satu perumpamaan. Dimana anak usia dewasa identik dengan umur 12 tahun. Seorang anak yang belum dewasa belumlah tahu perbuatan baik dan jahat. Dan inilah yang dijadikan dasar perumpamaan dalam Yesaya 7 :16-17 :
7:16sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong.7:17TUHAN akan mendatangkan atasmu dan atas rakyatmu dan atas kaum keluargamu hari-hari seperti yang belum pernah datang sejak Efraim menjauhkan diri dari Yehuda–yakni raja Asyur.” 
Dengan demikian dalam ayat diatas menegaskan bahwa sebelum waktu 12 tahun raja Asyur akan meninggalkan Yehuda. Saat itu merupakan masa yang genting dimana Yehuda membutuhkan sebuah kekuatan yang besar agar terhindar dari serangan Asyur dan Israel. Saat-saat genting itulah Nabi Yesaya berkata : 
Yesaya 7:14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia IMANUEL
Tentu makna Imanuel diatas bukan merujuk ke Yesus, jika merujuk ke Yesus bukankah menunggu waktu 700-an tahun. Sebelum Yesus datang tentu Kerajaan Yehuda akan musnah dahulu. Menurut literatur Yahudi, Nabi Yesaya ketika peristiwa ini terjadi ditemani oleh anaknya yang bernama “Maher-Syalal Hash-Bas” (Yesaya 8 :1-3). Jadi sesungguhnya makna “Imanuel” dalam Yesaya 7:14 adalah kiasan “Tuhan bersama kita” yang juga bersamaan penggunaan anak dari nabi Yesaya “Maher Syalal Hash-Bas”. Coba perhatikan ayat berikut: 
Yesaya 8:18 Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang telah diberikan TUHAN kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel dari TUHAN semesta alam yang diam di gunung Sion. 
Jadi makna Imanuel dalam Yesaya 7:14 itu identik dengan anak sebelum umur 12 tahun dimana untuk memanggil Bapa-Ibu saja belum tahu, yang dijadikan kiasan oleh nabi Yesaya atas anaknya sendiri, coba perhatikan ayat Yesaya berikut : 
8:3Kemudian aku menghampiri isteriku; ia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Namailah dia: Maher-Syalal Hash-Bas,8:4sebab sebelum anak itu tahu memanggil: Bapa! Ibu! maka kekayaan Damsyik dan jarahan Samaria akan diangkut di depan raja Asyur.”8:5TUHAN melanjutkan lagi firman-Nya kepadaku:8:6“Oleh karena bangsa ini telah menolak air Syiloah yang mengalir lamban, dan telah tawar hati terhadap Rezin dan anak Remalya,8:7sebab itu, sesungguhnya, Tuhan akan membuat air sungai Efrat yang kuat dan besar, meluap-luap atas mereka, yaitu raja Asyur dengan segala kemuliaannya; air ini akan meluap melampaui segenap salurannya dan akan mengalir melampaui segenap tebingnya,8:8serta menerobos masuk ke Yehuda, ibarat banjir yang meluap-luap hingga sampai ke leher; dan sayap-sayapnya yang dikembangkan akan menutup seantero negerimu, ya IMANUEL!” 
Dalam Perjanjian Lama, penggunaan kata anak-anak dalam sebuah ayat merupakan hal yang umum. Itu merupakan bagian dari hubungan religiusitas bahwa anak merupakan lambang kesucian tanpa dosa. Coba kita perhatikan ayat dibawah ini (Hosea 1:3-10) : 
1:3Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki.1:4Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: “Berilah nama Yizreel kepada anak itu, sebab sedikit waktu lagi maka Aku akan menghukum keluarga Yehu karena hutang darah Yizreel dan Aku akan mengakhiri pemerintahan kaum Israel.1:5Maka pada waktu itu Aku akan mematahkan busur panah Israel di lembah Yizreel.”1:6Lalu perempuan itu mengandung lagi dan melahirkan seorang anak perempuan.Berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: “Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka.1:7Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda.”1:8Sesudah menyapih Lo-Ruhama,mengandunglah perempuan itu lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki.1:9Lalu berfirmanlah Ia: “Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu, sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu.” 1:10Tetapi kelak, jumlah orang Israel akan seperti pasir laut, yang tidak dapat ditakar dan tidak dapat dihitung. Dan di tempat di mana dikatakan kepada mereka: “Kamu ini bukanlah umat-Ku,” akan dikatakan kepada mereka: “Anak-anak Allah yang hidup.”
Lalu yang menjadi pertanyaan adalah apa konteks Matius menggunakan kata “Imanuel” dalam Matius 1:23?. Coba perhatikan ayat Matius berikut : 
1:20Tetapi ketika ia (Yusuf) mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.1:21Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”1:22Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:1:23“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita. 
Coba perhatikan, dalam Matius 1:21 Jelas sekali anak yang akan dilahirkan oleh Maria akan dinamai Yesus. Lalu mengapa tiba-tiba Imanuel melompat ke ayat Yesaya 7:14 (lihat Matius 1:23)?. Sepertinya ada suatu konteks disini dimana Yusuf merasa kebingungan atas apa yang dihadapi oleh Maria, dimana Maria mengandung tetapi bukan oleh perbuatan Yusuf. Oleh karena Yusuf tidak ingin mencemarkan nama Maria dia ingin menceraikannya. Tetapi datanglah Malaikat yang menguatkan diri Yusuf dengan kata “Imanuel”. Sehingga Yusuf pun mengurungkan niatnya. 
Dalam konteks yang lain dalam Perjanjian Baru (Matius), Yesus menyuruh muridnya menyebarkan Injil, tentu ada beberapa murid yang bertanya : “Bagaimana kami dapat melakukan itu”. Maka Yesus menjawab “Tuhan akan menyertai”. 
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,28:20dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” 
Kalimat “Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman “ tentu merujuk pada Bapa, bukannya Yesus. Karena hal ini senada dengan ayat Keluaran berikut, dimana Musa seakan tidak percaya bagaimana ia harus membawa keluar bangsa Israel dari Mesir : 
3:11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?”3:12Lalu firman-Nya: “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.” 
Kesimpulannya, Matius berusaha untuk menghubungkan Konteks “Tuhan bersama kita” dalam perjanjian baru dengan Perjanjian Lama!. Bahwa Tuhan selalu hadir sepanjang sejarah peradaban manusia!.
BY WEDUL SHERENIAN

MENGENAL ROH KUDUS YESUS (ISA)

Baik orang Islam maupun orang Kristen mempercayai apa itu Roh Kudus. Tetapi ada perbedaan mendasar dari kedua agama ini dalam memahami Roh Kudus.Dalam Islam apa yang biasa disebut sebagai Roh Kudus dalam kristen, di Islam disebut Ruhul Kudus (Ruhul Qudus). Lalu apakah ada perbedaan antara Roh Kudus dan Ruhul Kudus. Kalau kita membahas Roh, maka itu adalah dzat (nyawa) yang ada dalam setiap makhluk hidup semisal manusia dan binatang. Dan setiap manusia yang shaleh bisa dipastikan mempunyai Roh Kudus. Sedangkan Ruhul bisa diartikan sebutan bagi Malaikat yang bahan dasarnya Cahaya.
Dalam Islam (Al-Quran) Ruhul Kudus adalah Malaikat Jibril. Disebut Ruhul Kudus karena Malaikat terbuat dari cahaya dan bersifat suci.  Semua Malaikat adalah Ruhul Kudus. Jika ada yang mempersepsikan Ruhul Qudus adalah Jibril, karena Jibril lah yang membawa pesan-pesan Allah (Firman). Seperti Firman Allah : Katakanlah: “RUHUL Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. [QS 16:102]Dari sini kita bisa memahami apa itu Ruhul Kudus yang selalu disematkan kepada Isa Putera Maryam. Allah berfirman dalam beberapa ayat Al-Quran sebagai berikut :
[QS 2:87] ……… dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu’jizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan RUHUL Qudus .………..
[QS 2:253]…………Dan Kami berikan kepada ‘Isa putera Maryam beberapa mu’jizat serta Kami perkuat dia dengan RUHUL Qudus …………..
[QS 5:110] (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai ‘Isa putra Maryam, ingatlah ni’mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan RUHUL Qudus. ……………
Tahukah anda apa maksud dan fungsi dari Ruhul Kudus pada ayat-ayat diatas?. Ruhul Kudus dikatakan telah memperkuat Isa Putera Maryam. Makna dari memperkuat bukan berarti di dalam diri Isa itu terdapat Malaikat, atau Isa itu bagian dari Malaikat. Tetapi makna memperkuat adalah bahwa Isa Putera Maryam telah dimateraikan oleh Allah melalui Malaikat Jibril kepada Maryam. Maksudnya begini, Maria sadar bahwa dia belum sampai bisa mengandung, maka Allah mengutus Malaikat Jibril untuk menguatkan (menyampaikan Firman) kepada Maryam bahwa dia akan mengandung Isa. Baca DIBALIK MISTERI KELAHIRAN YESUS
KESIMPULAN 1 :
Jika dicari persamaan pemahaman tentang Roh Kudus yang disematkan kepada Isa (Yesus) baik dari sudut pandang Islam atau Kristen maka akan tampak Jelas bahwa itu adalah Malaikat Jibril (Gabriel). Dan Roh Kudus bukan bagian dari Yesus melainkan Malaikat yang menguatkan Maryam akan lahirnya Isa (Yesus). Tetapi jika kita membaca Bible maka dari berbagai ayat akan tampak bahwa Yesus selalu dikait-kaitkan dengan Roh Kudus, bahwa Yesus adalah Roh Kudus bagian dari Allah. Padahal di Bible banyak sekali pengertian tentang Roh Kudus. Antara lain ayat-ayat dibawah ini :
  1. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. (1 Yoh 5:7)
  2. Yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yangkudus, (Efesus 3:5)
  3. Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia,(Kisah Para Rasul 13:9)
  4. memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita. (2 Korintus 1:22)
  5. Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus (MUHAMMAD DALAM INJIL), yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Yohanes 14:26)
  6. “Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudusdengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. (Kisah Para Rasul 1:16)
  7. Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: “Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, (Kisah Para rasul 4:8)
  8. Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia (Kisah Para Rasul 6:5)
  9. Sebab dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh para dewa yangkudus! Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat para dewa. Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku menjadi kepala orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum, (Daniel 5:11)
  10. Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. (Markus 12:36)
  11. Dan Ia (Johannes Sang Pembaptis) akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. (Injil-Lukas 1:15)
  12. Dan Elisabeth pun penuh dengan Roh Kudus. (Injil -Lukas l:41)
  13. Dan Zakaria, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus. (Injil – Lukas 1: 67)
  14. Roh Kudus ada di atasnya (Simon). (Injil – Lukas 2: 25)
  15. Dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya (Yesus).(Injil – Lukas 3: 22)
  16. Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka, serta berkata: “Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 8:18-19)
  17. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, (Kisah Para Rasul 10:45)
  18. Karena Barnabas (MUHAMMAD DI INJIL BARNABAS SECARA MATEMATIS)adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.(Kisah Para Rasul 11:24)
KESIMPULAN 2 :
Jika Roh Kudus merupakan Malaikat Jibril maka Roh Kudus sudah tidak ada lagi setelah selesainya Kitab Allah yang terakhir Al-Quran. Karena Malaikat Jibril Tugasnya menyampaikan wahyu Allah kepada para nabi_NYA. Itulah mengapa sebelum Yesus lahir Malaikat Jibril (Roh Kudus) telah menghampiri para nabi sebelumnya.
Jika Roh Kudus dipahami sebagai Jiwa Suci, maka sampai akhir kiamat akan selalu ada Roh Kudus, sampai orang-orang yang Shaleh dan beriman kepada Allah mati semuanya dari bumi.
KESIMPULAN 3 :
Pemakaian kata Ruhul Qudus di Al-Quran sebagai identitas Malaikat lebih tepat, karena jika memakai kata Roh Kudus, maka akan menjadi bias. Karena pengertian Roh adalah Jiwa. Dan Orang-orang yang benar-benar beriman memiliki Jiwa Kudus (Roh Kudus). Dan Jiwa yang suci (Kudus) yang ada di dalam Manusia Suci bukanlah Malaikat. Ibarat minuman kopi, air adalah jiwa dan kopi adalah yang menyifati air (kudus) . Maka disebut air kopi :)
[QS 3:164] Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka (menjadi roh kudus), dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
[QS 91:8-9] maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu (menjadi roh kudus)
BY WEDUL SHERENIA

KEGIATAN SEKSUAL DI SURGA KRISTEN

Dalam Matius 22 :1-14 Yesus menjelaskan perumpamaan Surga dengan kisah perkawinan, Tetapi di Matius 22:30 Yesus mengatakan bahwa manusia di hari kebangkitan tidak kawin dan dikawinkan tetapi hidup seperti Malaikat.
Matius 22:30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
Ayat Matius diatas timbul karena ada usaha Yahudi untuk menjebak Yesus. Alur ceritanya begini : Pertama-tama Yesus membuat perumpamaan bahwa Sorga itu ibarat perjamuan kawin. Lantas Yahudi bertanya kepada Yesus sebagai berikut (MATIUS 22: 23-27) :
22:23Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
22:24″Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
22:25Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.
22:26Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.
22:27Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.
22:28Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia.”
Yesus menjawab bahwa di hari kebangkitan tidak ada kawin dan mengawinkan. Nah tahukah anda dimana letak jebakan Yahudi?. Latak jebakannya diseputar hari kebangkitan dan perkawinan. Sebelumnya coba kita perhatikan ayat berikut :
Matius 22:16Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.
Nah, mereka sebenarnya ingin menguji apakah Yesus benar-benar jujur. Karena orang yang jujur tentu tidak bertolak belakang dalam berkata-kata.
SADUKI (Matius 22:23-28) “ tak ada hari kebangkitan & Pilihan suami (perkawinan) setelah mati”
YESUS (Matius 22:30) “Pada waktu kebangkitan manusia tidak kawin”.
Bukankah kedua hal diatas penuh tanda tanya?. Orang saduki mengatakan bahwa “tak ada hari kebangkitan” Lalu Yesus menjawab “Pada waktu kebangkitan….” yang artinya ada hari kebangkitan.
Jadi seolah-olah Yesus menegaskan bahwa “ada hari kebangkitan” , dimana ini adalah bentuk penegasan bahwa mereka Sesat.
Matius 22:29Yesus menjawab mereka: “Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!
Bagaimana dengan perkawinan?. Yesus mengatakan tidak ada kawin dan mengawinkan dihari kebangkitan. Untuk memahaminya maka kita harus tahu dulu definisi hari kebangkitan itu. Hari kebangkitan dipahami sebagai hari dimana manusia bangkit dari kematian, belum ke surga atau neraka. Jadi jika Yesus menjawab bahwa yang menjadi suami adalah si A, B atau C berarti Yesus telah terjebak, sehingga ketahuan bahwa Yesus bukan orang yang jujur. Itulah mengapa saat hari kebangkitan memang tak ada perkawinan atau pernikahan, karena hari itu merupakan hari penghakiman (Judgement Day). Pernikahan yang sesungguhnya adalah di Surga (Matius 22 :1-14). Mengapa?. Karena di surga lah perkawinan pertama kali dilakukan antara Adam dan Hawa.
Kalimat seperti malaikat di surga, mengandung maksud bahwa Malaikat itu memang tidak berkawin diantara mereka di Surga. Karena Malaikat merupakan pelayan manusia di Surga.
Kejadian 3:17Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataanISTRIMUdan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Kejadian 3:20Manusia itu memberi nama Hawa kepada ISTERINYA, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Kesimpulan : Kawin dan mengawinkan merupakan hal yang akan terjadi di surga. Bagaimana dengan anak?. Ketika Adam dan Hawa hidup di Surga mereka tak dikaruniai anak. Setelah mereka turun ke dunia maka mereka beranak pinak. Jadi di surga kemungkinan tidak ada anak beranak meski berhubungan seksual. Karena pada dasarnya tak ada yang namanya anak dan ibu. Semua akan bertanggung jawab atas dosa masing-masing. Anak hanyalah titipan dan kesenangan sementara di dunia.



Berikut adalah alasan bahwa di Surga Kristen ada kegiatan seksual (kawin dan dikawinkan) :
  1. Adam dan Hawa di Surga sebagai suami istri
  2. Yesus terangkat ke Sorga dengan Jasad. Lukas 24:51Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
  3. Bahkan menurut Bible Malaikat juga butuh fisik dan aktivitas fisik. Kejadian 6:2maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
  4. Orang Kristen berpendapat di surga mereka hidup seperti malaikat, karena hanya berupa ruh. Padahal menurut Bible, di surga atau neraka mereka tidak berupa ruh, tetapi berjasad layaknya hidup di bumi. Berikut ayat-ayatnya :
Matius 5:29Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
Markus 9:47Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,
Matius 10:28Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Lukas 13:28Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar
Matius 26:29Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku.”
Lukas 14:14-15 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.” Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.”
Lukas 22:30bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Matius 8:11Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
BY WEDUL SHERENIAN

KETUHANAN YANG ADIL DAN BERADAB

untitledTahukah anda dimana letak keadilan Tuhan?. Kita tahu bahwa manusia dilahirkan dari latar belakang yang berbeda. Ada yang dilahirkan dari keluarga kaya dan ada yang dilahirkan dari keluarga miskin. Ada yang dilahirkan dengan tubuh sempurna dan ada yang dilahirkan dengan tubuh cacat. Ada yang hidupnya serba enak dan ada yang hidupnya serba kekurangan.
 
Dan dari latar belakang kehidupan itulah komentar tentang Tuhan banyak sekali ragamnya. Ada yang bilang Tuhan tidak adil dan ada yang bilang Tuhan adil dan lain sebagainya. Mungkin orang yang hidupnya serba menyenangkan akan bilang bahwa Tuhan itu adil. Tapi ternyata ada juga orang yang hidupnya serba berkecukupan mengatakan Tuhan tidak adil. Itu semua terjadi karena letak keadilan Tuhan ditentukan secara subyektif oleh manusia. Sebenarnya jika anda tahu, letak keadilan Tuhan itu terletak pada Ibadah (misalnya shalat), juga ibadah yang lain seperti bersedekah, membantu orang dan lain-lain. Tetapi ibadah (Shalat) adalah yang utama. Mengapa keadilan Tuhan terletak pada usaha manusia untuk beribadah kepada-Nya.  
 
Pertama, karena hidup seseorang didunia itu ujung-ujungnya kalau tidak neraka ya surga. Dan untuk menuju ke neraka atau surga itu ditentukan oleh amal ibadah kita. Apapun yang kita lakukan di dunia dimata Tuhan tidak ada artinya, kecuali ditujukan untuk beribadah kepada-Nya. Kedua, untuk beribadah tidak diperlukan biaya (ibadah utama seperti shalat-bukan haji). Dan untuk beribadah semua manusia mempunyai awal yang sama. Baik anda miskin atau kaya, tampan atau jelek, ibadah dilakukan dalam waktu yang sama (sejak baligh/dewasa). Maksudnya, jika anda bersaing untuk mendapatkan kedudukan atau mendapatkan sesuatu dengan teman, pasti anda dan teman anda memiliki persiapan yang beda. Bisa saja teman anda yang lebih kaya lebih siap secara materi dan perlengkapan dan bisa dipastikan dialah yang akan menang. Tetapi untuk berlomba dalam beribadah, anda dan teman anda memiliki persiapan yang sama.  Karena ibadah itu pada dasarnya gratis tanpa modal. Yang penting niat untuk beribadah. Dan jika anda dengan teman anda memiliki skor yang sama anda akan bisa menempati posisi (surga) secara bersamaan tanpa berebut. Beda dengan jabatan di dunia yang lebih terbatas. Karena Surga itu seluas langit dan bumi. Tuhan membuka luas-luas surga bagi mereka-mereka yang ingin beribadah kepada-Nya. Dan untuk menuju surga hanya diperlukan niat untuk beribadah. Disinilah letak keadilan Tuhan.
By Wedul Sherenian

HUKUM YANG UTAMA


untitled
Anda tahu Hukum kan. Kita bisa melihat bagaimana hukum itu dipermainkan oleh manusia seenaknya sendiri. Tapi ada satu hukum utama yang tidak bisa di otak-atik oleh manusia.Tahukah anda apa hukum yang utama itu?. Hukum yang utama adalah :
  1. Jawab Yesus kepadanya, ‘Hukum yang utama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang Esa’… ” (Injil – Markus 12: 29-KRISTEN)
  2. “Ekam evadvitiyam” (Dia satu satunya tanpa ada duanya) (Chandogya Upanishad 6:2:1-HINDHU)
  3. “Dengarlah hai Israel : Tuhan kita adalah Tuhan yang satu”. (Ulangan 6:4 – YAHUDI)
  4. Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (Al-Iklhas:1 – ISLAM)
Mengapa hukum yang utama adalah bahwa Tuhan itu 1. Untuk mengerti maksud ini maka akan kita misalkan bahwa Tuhan itu berhubungan dengan angka NOL (0). Angka 0 merupakan angka yang ditemukan dalam beberapa abad lalu. Setelah ada angka 0 angka berkembang menjadi 10 dan seterusnya.

Angka 0 merupakan angka istimewa karena dengan angka 0 itulah maka manusia bisa membuat komputer dan pergi ke antariksa. Keistimewaan angka 0 adalah sebagai berikut.

Dalam paparan ini kita akan menggunakan angka 0 dan 1 karena memang angka itu sebenarnya cuma diwakili sama 0 dan 1 seperti halnya bilangan Binner.
0 x 1 = 0
0 : 1 = 0
1 : 0 = mustahil
0 – 1 = -1
0 + 1 = 1
0 = Tuhan
1 = Makhluk
Dari hasil olah data diatas tampak bahwa angka 0 itu angka yang bisa mempengaruhi angka 1 tapi tidak bisa dipengaruhi. Anda bisa saja mengganti angka 1 menjadi 2,3,4 atau angka lainnya. Tetap saja angka 0 bisa mempengaruhi tapi tidak bisa dipengaruhi.

Jadi benar bahwa hukum yang utama adalah bahwa Tuhan itu 1 dimana angka 0 juga hanya 1 angka. Anda bisa melihat perumpamaannya dibawah ini :
Deret angka ==> (tak terhingga)…..-3,-2,-1, 01, 2, 3….(tak terhingga)
1111 merupakan kumpulan dari 1000 + 100 + 10 + 1
1000 merupakan jumlah 1 + 1 + 1 sampai berjumlah 1000
100 merupakan jumlah 1 + 1 + 1 sampai berjumlah 100
10 merupakan jumlah 1 + 1 + 1 sampai berjumlah 10
Dari paparan diatas jangan diartikan bahwa angka 1000 itu terdiri dari 1 angka 1 dan 3 angka 0. Jadi angka 0 itu bisa mempengaruhi dan tidak bisa dipengaruhi. Dan sekali lagi bahwa angka 0 merupakan satu-satunya angka yang bebas.

Jika seandainya hukum yang utama bukan “TUHAN ITU SATU” berarti konsep bahwa Tuhan itu sebagai angka 0 bisa merusak tatanan matematis yang bisa membuat perhitungan kacau dan hancur.

 BY WEDUL SHERENIAN

MATEMATIKA TUHAN

Aku bukanlah ahli Matematika atau Fisika tapi Allah memberiku akal untuk bisa menggunakan perhitungan dasar.
Tiada Tuhan selain Allah
Tiada dicipta selain Pencipta
Tiada Tuhan selain Tuhan yang sejati
 TIADA 1 SELAIN ADA 0
dst…-3,-2,-1,0,1,2,3…dst
 Nol (0) merupakan angka bebas, bukan hasil turunan. Bukan hasil pembagian, perkalian atau penjumlahan. Sedangkan angka 1,2,3 dan lainnya bisa hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
0 bukan hasil pengurangan===>1-1 atau 2-2 dan sejenisnya. Jika 1 dikurangi 1 (1-1) tentu secara umum seharusnya hasilnya kosong ( ). Jadi mengindikasikan bahwa angka 0 itu memang angka spesial. 
Dan seharusnya simbol angka NOL itu tidak dipakai untuk menunjukkan angka puluhan,ratusan atau ribuan dan seterusnya.Mungkin lebih baik jika simbol itu diganti dengan bentuk segi 4 atau lainnya misalnya huruf Q. Jika simbol angka NOL itu seperti huruf o (0), maka sebaiknya angka 10 ditulis bukan dalam bentuk 1 dan 0, karena seolah-olah angka 0 itu tidak berdiri sendiri. Mungkin lebih baik ditulis 1 dan Q, jadi 10 = 1Q==>100 = 1QQ ==> 1000 = 1QQQ. 
Karena 100 merupakan penjumlahah 1 +1 +1 sampai berjumlah 100, dimana sebenarnya angka 0 tidak ikut didalamnya. 
Mungkin dari kita bertanya jika ada yang dicipta berarti ada yang mencipta, lalu siapakah yang menciptakan Allah?. Tentu jika ini dijawab tidak akan ada ujung. Jawaban yang tepat memang “Tuhan tiada beranak dan diperanakkan”<==>Tuhan tidak diciptakan<==>Tuhan=0.
 BY WEDUL SHERENIAN