Sebuah survei bertajuk "Member 2010" menunjukkan bahwa 75 persen responden dari kalangan anggota gereja di Swedia ternyata tidak percaya soal Yesus, dan 15 persen responden mengaku atheis.
Survei melibatkan 10.000 jamaah gereja, yang dilakukan sepanjang tahun 2010 lalu. Ditanya soal prosentase jamaah gereja yang tidak percaya Yesus, pengamat gereja di Swedia, Jonas Bromander menyatakan, angka 75 persen dari hasil studi itu, menurutnya tidak terlalu tinggi.
"Ini bukan masalah besar. Ketidakpercayaan pada Yesus adalah produk dari sekularisasi di kalangan masyarakat Swedia yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun," kata Bromander.
Ia menambahkan, orang yang datang ke gereja tidak harus memercayai sosok agamawan tertentu. "Banyak jamaah yang ke gereja bukan karena alasan religius, tapi karena peran yang dimainkan gereka bagi masyarakat, atau karena gereja menjadi lembaga yang menjaga tradisi bangsa Swedia," ujar Bromander.
"Faktanya, banyak jamaah gereja yang cenderung lebih memfokuskan diri pada kegiatan sosial gereja, dan bukan fokus pada misa-misa yang digelar gereka," sambungnya.
Sementara dari hasil survei menunjukkan bahwa kebanyakan responden mengatakan, mereka menjadi anggota sebuah gereja karena gereja melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakarat dan menjaga tradisi bangsa Swedia yang dianggap penting, jadi bukan karena mereka orang yang taat pada agama. (kw/theLocal)
Survei melibatkan 10.000 jamaah gereja, yang dilakukan sepanjang tahun 2010 lalu. Ditanya soal prosentase jamaah gereja yang tidak percaya Yesus, pengamat gereja di Swedia, Jonas Bromander menyatakan, angka 75 persen dari hasil studi itu, menurutnya tidak terlalu tinggi.
"Ini bukan masalah besar. Ketidakpercayaan pada Yesus adalah produk dari sekularisasi di kalangan masyarakat Swedia yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun," kata Bromander.
Ia menambahkan, orang yang datang ke gereja tidak harus memercayai sosok agamawan tertentu. "Banyak jamaah yang ke gereja bukan karena alasan religius, tapi karena peran yang dimainkan gereka bagi masyarakat, atau karena gereja menjadi lembaga yang menjaga tradisi bangsa Swedia," ujar Bromander.
"Faktanya, banyak jamaah gereja yang cenderung lebih memfokuskan diri pada kegiatan sosial gereja, dan bukan fokus pada misa-misa yang digelar gereka," sambungnya.
Sementara dari hasil survei menunjukkan bahwa kebanyakan responden mengatakan, mereka menjadi anggota sebuah gereja karena gereja melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakarat dan menjaga tradisi bangsa Swedia yang dianggap penting, jadi bukan karena mereka orang yang taat pada agama. (kw/theLocal)