VOA-ISLAM.COM – Meskipun pernikahan sesama jenis di Belanda sudah diakui secara hukum, namun sebagian gereja yang masih menolak menikahkan pasangan homoseksual.
Untuk memandu umat kristiani agar tidak salah masuk gereja, terbitlah buku “Coming Out Churches, Dutch Edition” yang berisi panduan daftar gereja yang mau menikahkan pasangan gay (homoseks).
Di negeri Kincir Angin itu, gereja yang mengakui pernikahan sesama jenis diberi stiker dengan tulisan “Coming Out Church.”
Meski diberi judul ‘Dutch Edition’ (Edisi Belanda), namun tema yang diangkat tidak hanya terjadi di Belanda, tapi juga negara-negara lain yang mengalami masalah homoseks. Tom Mikkers, salah seorang anggota penyusun buku, berharap agar buku panduan gereja homoseks ini akan diterima di negara-negara lain. Mungkin nanti akan muncul edisi Spanyol.
Dalam buku panduan itu, selain memuat daftar alamat tempat-tempat ibadah kristiani yang ramah homoseksual, dilengkapi pula dengan cuplikan wawancara dengan orang-orang terkemuka.
...Buku panduan ini memuat daftar tempat-tempat ibadah kristiani yang ramah homoseksual...
“Dengan begitu kami berharap bisa memberi gambaran tentang perkembangan di gereja dalam sepuluh tahun terakhir. Ada begitu banyak orang yang mengabdikan diri untuk kaum gay dan lesbian,” kata Mikkers.
Mikkers adalah sekretaris Gereja Remonstrants Broederschap. Gereja ini menganggap pernikahan sesama jenis sejajar dengan pernikahan hetero. Ia menulis buku bersama dengan Wielie Elhorst, yang sudah lama mendalami masalah hubungan antara gereja dan seksualitas.
Menurut Mikkers, yang paling menarik adalah temuan bahwa gereja sendirilah yang sebenarnya memulai langkah awal untuk menerima kaum gay.
“Yang jelas, gerakan emansipasi kaum gay mendapat perhatian yang kuat dari gereja pada tahun 50-an dan 60-an. Para pastor dulunya yang mengusulkan agar mengasihani homofiel, begitu sebutannya dulu. Mereka tentu saja belum membicarakan masalah perkawinan sejenis, masih jauh. Orang-orang homo masuk dalam kelompok orang-orang yang harus dirangkul, seperti napi, anak cacat fisik ataupun mental dan homoseksual.”
Gereja Sejajarkan Perkawinan Normal dengan Perkawinan Homoseks
Saat ini di Belanda sudah ada beberapa gereja yang menyejajarkan perkawinan homoseksual dengan heteroseksual. Selain Remonstranste Broederschap, gereja lain adalah Doopsgezinden, het Apostolisch Genootschap dan de Vrijzinnige Geloofsgemeenschap NPB. Gereja Prostestan di Belanda juga punya aturan sendiri, tapi pernikahan sejenis tidak dianggap sejajar.
...Saat ini lebih banyak gereja punya aturan tertentu untuk perkawinan sejenis...
Saat ini lebih banyak gereja punya aturan tertentu untuk perkawinan sejenis. Namun, sekarang muncul dilema, misalnya de Evangelische Broedergemeente. Gereja ini terpaku dengan kesepakatan internasional karena mereka punya jaringan di seluruh dunia yang tidak mengakui pernikahan sejenis.
Menurut Christoph Reichel, ketua pengurus provinsi de Evangelische Broedergemeente Nederland, pihak gereja didesak jemaat untuk memberikan pengakuan. “Di sisi lain kita di sini mendapat tekanan dari anggota untuk memberikan pengakuan. Yang bisa kita lakukan hanya di tingkat pastoral saja, jadi menghormati dan mau berdiskusi. Tapi kami tidak bisa mengambil langkah lebih jauh seperti pernikahan atau melakukan misa pemberkatan untuk pasangan homoseksual,” ujarnya.
Sekelompok Katolik Roma Berkati Nikah Sejenis
Di dalam buku panduan ini, Gereja Katolik Roma mendapat perhatian khusus di bawah judul ‘Masih di Lemari’ (istilah di Belanda untuk orang-orang yang menutupi identitas homoseksual mereka, red). Perkawinan homoseksual tidak diakui tapi menurut Mikkers dalam praktiknya ada sedikit gerakan bawah tanah.
...Ada romo pastor dan juga kelompok biarawan yang mau menikahkan pasangan sejenis di Gereja Katolik Roma...
“Ada romo pastor dan juga kelompok biarawan yang mau menikahkan pasangan sejenis di Gereja Katolik Roma. Sudah terjadi beberapa kali. Saya punya hubungan dengan paroki yang mengawinkan pasangan sejenis tapi mereka tidak mau masuk buku panduan, jadi masih di lemari. Saya kira Gereja Katolik Roma tidak akan cepat berubah. Pusatnya cukup kolot saat ini, Paus dan Uskup Agung sama sekali tidak mau mengakui. Tapi yang paling menarik adalah pengikut gereja ini justru mengambil arah yang mungkin berlawanan dengan pemimpin mereka,” jelas Mikkers. [silum/rnw]