mumnya umat Kristen didunia sudah mengalami degradasi moral dan akhlak. Coba kita lihat di Indonesia, Premanisme, pemalak di terminal-terminal, bandar judi, pemilik rumah bordil, mayoritas adalah umat kristen. Kegiatan-kegiatan diatas cenderung mendorong maraknya kualitas dan kuantitas kriminalitas di kota-kota besar di Indonesia.
Begitu juga negara-negara diluar Indonesia yang
penduduknya mayoritas umat kristen. Pelaku
terbanyak kriminalitas juga adalah umat kristen,
contoh : Pilipina, Amerika, Italia, Meksiko,
dan masih banyak lagi. Apalagi Italia, dimana sebuah
kelompok kriminal paling besar didunia
yaitu MAFIA, menjadi penyokong terbesar pada VATICAN.
Fenomena yang memprihatinkan ini disebabkan oleh
teracuni-nya umat Kristen oleh ajaran-ajaran
yang bersumber dari kitab sucinya, yakni
bible/alkitab.
DILEMA ORANGTUA KRSITEN, ANTARA BACAAN AGAMA ATAU
CERITA SEX DAN KRIMINAL DALAM ALKITAB
Dr. Vernon Jones, seorang psikolog Amerika yang
terkenal, mengadakan percobaan pada suatu grup
anak-anak dengan menceritakan kisah-kisah tertentu.
Tokoh-tokoh dalam cerita itu sama untuk tiap
grup anak-anak yang berbeda, tetapi perilaku
tokoh-tokoh cerita itu berlawanan untuk masing-masing
grup.
Untuk satu grup, St. George melawan naga dengan gagah
berani, tetapi untuk grup yang lain, pada
saat diserang naga, St. George ketakutan dan lari
mencari perlindungan di balik baju ibunya.
" Cerita ini tentu saja kelihatan remeh, tetapi
merubah karakter secara permanen bahkan dalam
situasi di ruang kelas yang sempit itu", kesimpulan
Dr. Jones.
Berapa banyak lagi kerusakan permanen dari kisah
perampokan dan pembunuhan, perzinahan dan sifat
kebinatangan dalam Kitab Suci Injil terhadap anak-anak
Kristen, bisa diukur dari berita-berita di
koran harian kita. Jika sumber moral kaum Barat
seperti itu, tak heran jika kemudian kaum Metodis
dan Katolik Roma memberkati perkawinan antara kaum
Homosexual di dalam 'Rumah Tuhannya'
dan 8000 gay berparade di Hyde Park London, Juli 1999
yang disiarkan di koran dan TV
George Bernard Shaw mengatakan bahwa Injil adalah
"Buku yang paling berbahaya di dunia. Jagalah agar
tetap tertutup rapat dan terkunci". Jauhkan Injil dari
jangkauan anak-anak. Tetapi siapa yang mau
mengikuti nasehatnya? Orang-orang Kristen itu pasti
akan membuat larangan terhadap kitab suci itu
apabila itu adalah Kitab Suci Hindu atau Kitab suci
Muslim. Tetapi mereka sama sekali tidak bisa
melarang Kitab Injil mereka karena 'penyelamatan'
mereka tergantung pada kitab tersebut.
"Membacakan cerita-cerita dari Injil kepada anak-anak
bisa membuka kesempatan untuk mendiskusikan
moral seks. Suatu kitab Injil yang belum dibersihkan
pasti mendapat rating X dari badan sensor."
(The Plain Truth, Oktober 1997)
Baca Kejadian 19:30 sampai selesai dan tandai dengan
warna 'merah' kata-kata dan kalimat yang
menunjukkan perbuatan Tamar ini. Jangan segan dan
menunda-nunda. Injil yang sudah ditandai ini akan
menjadi pusaka yang tak ternilai bagi anak-anakmu.
Saya setuju dengan Shaw untuk menjaga agar Injil
'tetap tersimpan dan terkunci' tetapi kita membutuhkan
senjata ini untuk menghadapi tantangan orang
Kristen.
Rasulullah bersabda bahwa "perang adalah strategi" dan
strateginya adalah menggunakan senjata musuh
kita. Ini bukanlah apa yang kita sukai atau tidak kita
sukai. Kita dipaksa menggunakannya untuk
melawan Profesor "Injil" yang mengetuk pintu-pintu
kita dengan kata-kata: "Injil mengatakan ini"
dan "Injil mengatakan itu".
Mereka ingin kita menukar Al-Qur'an kita dengan Injil
mereka. Tunjukan kelemahan-kelemahan dalam
Injil yang belum pernah mereka lihat. Pada saat itu
robot-robot ini akan berpura-pura bahwa mereka
baru pertama kali melihat hal yang porno itu. Mereka
telah diprogram dengan ayat-ayat yang telah
dipilih untuk dikemukakan pada kita.
ALKITAB : FIRMAN TUHAN ATAU MENGHUJAT TUHAN(WORD OF
GOD OR FUCKING THE GOD)
Dia dengan segera menjadi hamil dan memberikan anak
haram yang kembar yang kemudian menjadi
nenek moyang Yesus Kristus. Ini berarti Tuhan memberi
penghargaan kepada Yehuda dan keturunannya
(Injil-Kejadian 38: 15-30).
H. A.D. Ajijola dalam bukunya "The Myth of the Cross"
(Mitos tentang Salib), membeberkan dengan
gamblang kekeliruan Injil, seperti halnya tentang
penyaliban, pendeknya, seluruh ajaran Kristen.
Semua mahasiswa yang mempelajari perbandingan agama
harus memiliki buku ini,
juga "The Bible: Word of God or of Man?" (Injil:
Firman Tuhan atau Buatan Manusia?).
"Yesus adalah satu-satunya Anak yang diperanakkan
Tuhan, diperanakkan bukan dibuat," adalah sebuah
tambahan dari katekismus ortodoks, sedikit dukungan
dalam yang berikut ini:
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan anak yang
diperanakkan-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya pada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal." (Injil - Yohanes 3: 16 -
AV)
Ayat yang menandai hamilnya Maria diatas sangat
keterlaluan, jelas-jelas menghujat Tuhan. Kita
perhatikan kata kata "diperanakkan-Nya", yang
jelas-jelas mempunyai arti bahwa Tuhan telah melakukan
persetubuhan dengan Maria, hingga Maria hamil. Apakah
Tuhan sebejat itu?
Tidak seorang pendeta pun mengutip "Satu-satunya anak
yang diperanakkan!" ketika mengajari calon
pemeluk agamanya. Tetapi pembuatan --"Diperanakkan"--
sekarang telah dihilangkan oleh para perevisi
Injil, tanpa kata permintaan maaf.
Mereka diam dan tidak menarik perhatian pembacanya
terhadap penghilangan kata secara sembunyi-
sembunyi yang mereka lakukan. Kata "diperanakkan" yang
menghina Tuhan ini adaiah salah satu dari
banyak penambahan di dalam "kitab suci Injil". Tuhan
Yang Maha Kuasa mengutuk penghinaan ini dalam
istilah yang keras segera setelah perubahan tersebut.
Tuhan tidak menunggu selama 2000 tahun agar
para sarjana Injil menyatakan kecurangan tersebut.
Tapi Tuhan menjawab hujatan tersebut didalam
Al-Quran sebagai berikut :
"Dan mereka berkata, 'Tuhan Yang Maha Pemurah
mengambil (mempunyai) anak.' Sesungguhnya kamu telah
mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar,
hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu,
dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh. Karena
mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah
mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha
Pemurah mengambil (mempunyai) anak."
(Al-Qur'an - Maryam (19): 88-92).
Perhatikan ayat berikut ini :
Yehuda memerintahkan anak keduanya Onan untuk
menjalankan kewajibannya. Tetapi ada kecemburuan dalam
hatinya. Ia tidak mau memberi keturunan pada Tamar
karena keturunannya itu akan tetap memakai nama
kakaknya! Jadi "Dia membiarkan maninya terbuang...
Tetapi yang dilakukannya ita adalah jahat di mata
Tuhan, maka tuhan membunuh dia juga" (kejadian 38:
9-10).
Onan dilupakan dalam "Kitab Suci" tetapi ahli ilmu
sexual Kristen mengabadikan namanya berkenaan
dengan "Persetubuhan yang terganggu" sebagai Onanism
("Onanism": Sekarang diabadikan dalam kamus
Oxford.) dalam buku tentang Sex.
BANYAK KELUARGA KRISTEN YANG MALU MEMBACA
BAGIAN-BAGIAN TERTENTU DARI ALKITAB
Kelanjutannya: "Sejarah" menunjukkan, tiap malam, sang
menantu menggoda mertuanya yang mabuk, dengan
motif yang mulia (?) yaitu mempertahankan 'keturunan'
(bibit) bagi mertuanya. "Bibit" ini
digambarkan secara sangat jelas dalam Injil 47 kali
hanya dalam surat Kejadian saja! Di luar itu,
cerita lain tentang hubungan incest yang terjadi dapat
ditemukan:
Orang-orang Amon dan Moab, yang tampaknya amat
dikasihani oleh Tuhan Bani Israel. Selanjutnya, dalam
Injil kita akan mempelajari bahwa orang-orang Yahudi
diperintahkan oleh Tuhan yang sama untuk
membunuh orang-orang Palestina tanpa belas kasihan
--laki-laki, wanita dan anak-anak.
Bahkan pepohonan dan hewan tidak boleh dilewatkan,
tetapi orang-orang Amon dan Moab itu, tidak boleh
diusik dan diganggu, karena mereka adalah keturunan
Luth. (Ulangan 2: 19)
Tidak ada pembaca yang bisa membacakan kepada ibu,
saudara perempuan atau anaknya, bahkan kepada
tunangannya sendiri, tentang godaan yang dilancarkan
Lutha, kalau ia masih gadis dan bermoral.
Namun Anda akan menjumpai orang-orang sesat yang rakus
akan kisah-kisah porno ini. Selera bisa
dilatih.
Baca lagi dan tandai Ezekiel 23, Anda tahu warna apa
yang Anda pilih. Dua orang "pelacur" bersaudara,
Aholah dan Aholibah. Perincian seksual yang ada di
sini membuat malu bahkan bagi edisi-edisi yang
belum disempurnakan dari berbagai buku yang dilarang.
Tanyakan pada teman Kristen Anda yang
"dilahirkan kembali", di bawah kategori apa mereka
akan mengklasifikasikan semua kecabulan ini.
Semua kecabulan itu pasti tidak mempunyai tempat di
berbagai "Kitab Tuhan".
Sebelum kita mencari dimana kita akan meletakkan
cerita cabul dan kotor dari Injil ini dalam 4
prinsip Timotius, saya tertarik untuk bertanya,
seperti juga mungkin kamu ingin bertanya;
"Apakah pelajaran moral yang bisa didapatkan oleh
anak-anak kita dari cerita-cerita kriminal dan
sex dalam Al-Kitab?"