Pasti ramai daripada anda tahu yang satu masa dahulu kiblat umat Islam ialah Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis Jerusalem seperti artikel yang telah saya siarkan sebelum ini. (klik sini untuk baca)
Saya ingin berkongsi dengan anda satu bukti bahawa kiblat Allah akan bertukar dari Jerusalem ke tempat lain. Buktinya terdapat di dalam Bible sendiri. Bahkan Jesus sendiri yang menyebutnya (di dalam Bible).
Bible New Testament John 4:20-24
New International Version (NIV)
20 Our ancestors worshiped on this mountain, but you Jews claim that the place where we must worship is in Jerusalem.” 21 “Woman,” Jesus replied, “believe me, a time is coming when you will worship the Father neither on this mountain nor in Jerusalem. 22 You Samaritans worship what you do not know; we worship what we do know, for salvation is from the Jews. 23 Yet a time is coming and has now come when the true worshipers will worship the Father in the Spirit and in truth, for they are the kind of worshipers the Father seeks. 24 God is spirit, and his worshipers must worship in the Spirit and in truth.”
Cuba lihat dan fahami maksud ayat di atas. Ayat yang perlu ditekankan (yang telah digariskan):
- Jews claim that the place where we must worship is in Jerusalem
- Believe me, a time is coming when you will worship the Father neither on this mountain nor in Jerusalem
Terjemahan untuk kita lebih faham (diambil dari Alkitab Indonesia);
(20) Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Jerusalemlah tempat orang menyembah. (21) Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Jerusalem.
Persoalannya, di mana kiblat yang baru itu? Bagi Islam, Kaabah merupakah kiblat yang dimaksudkan di dalam Bible. Mungkin penganut Kristian masih mencari-cari lagi kiblat tersebut ataupun tidak mempedulikan ayat tersebut.
Kiblat Umat Islam
Peristiwa pertukaran kiblat dari Baitul Maqdis ke Kaabah ada diceritakan di dalam Bible. Ia adalah saat yang amat diharapkan berlaku dan sememangnya telah lama ditunggu-tunggu oleh Rasulullah SAW.
Sebelum berlaku peristiwa ini, Baginda SAW bangun pada setiap malam menghadapkan mukanya ke langit menunggu-nunggu wahyu daripada Allah.
Sehinggalah Allah mengurniakan dan merealisasikan permintaannya seperti dirakamkan di dalam al-Quran:
Kerap kali Kami melihat engkau (wahai Muhammad), berulang-ulang menadah ke langit, maka Kami benarkan engkau berpaling mengadap kiblat yang engkau sukai. Oleh itu, palingkanlah mukamu ke arah Masjid al Haram (tempat letaknya kaabah); dan di mana sahaja kamu berada maka hadapkanlah muka kamu ke arahnya.
(al-Baqarah: 144)
Sila baca artikel Kenapa Kita Solat Mengadap Kaabah untuk lebih memahami pertukaran kiblat ini.