Oleh :Hanina Syahiedah & Id Amor
Ketika kebencian dan kedengkian lebih menguasai pikiran dan hati,maka apapun terlihat olehnya adalah serba buruk dan negatif,bahkan apa yang mereka simpulkan terbalik 180 derajat dari Fakta yang ada.
Salah satu contoh bagaimana Kebencian dan kedengkian menguasai pikiran para penghujat dan penggugat Islam adalah mereka berusaha mencari pembenaran terhadap apa yang mereka simpulkan.
dan dalam topik ini Para penghujat Islam menjudge Nabi Muhammad saw sebagai orang yang menipu Pedagang Unta dengan menggunakan dasar tuduhan hadist ini:
Hujatan ini beredar luas diberbagai forum diskusi,dan seringkali disampaikan oleh kalangan misionaris Kristen
Tanggapan Kami:
1.Menjawab tuduhan tersebut maka langkah pertama yang kita lakukan adalah melakukan pengecekan terhadap Dasar argumentasi yang dijadikan bukti hujatan mereka
Hadist yang dijadikan sandaran adalah terjemahan Hadist dengan menggunakan Bahasa Inggris terjemahan Muhsin khan kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Salah satu persoalan serius dari Terjemahan Muhsin Khan adalah tidak menyertakan Hadist dengan bahasa aslinya, dan terjemahan Muhsin Khan tersebut beredar luas di Dunia maya,salah satunya adalah yang ada di situs ini http://www.cmje.org/religious-texts/hadith/bukhari/047
maka dalam memahami hadist hadist terjemahan Muhsin Khan tersebut perlu sekali melihat Hadist dengan menggunakan bahasa Aslinya, dan Situs yang menampilkan Hadist terjemahan Muhsin Khan dan menyertakan bahasa Aslinya adalah www.sunah.com
dan terkait pembahasan tentang Sahih Bukhari Volume 003, Book 047, Hadith Number 780 dan sekaligus membaca hadist dalam bahasa Asalnya bisa kita lihat di
http://sunnah.com/bukhari/51
dan untuk terjemahan Bahasa Indonesia Hadist tersebut kita bisa lihat di lidwa.org
yaitu Hadist Bukhori no 2418
2.Kita perlu baca juga hadist hadist lain yang menceritakan kisah tersebut
Selain hadist di atas kita bisa ,Hadist lain yang menceritakan kisah yang sama adalah Hadist Hadist berikut ini
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – سِنٌّ مِنَ الإِبِلِ فَجَاءَهُ يَتَقَاضَاهُ فَقَالَ – صلى الله عليه وسلم – « أَعْطُوهُ » . فَطَلَبُوا سِنَّهُ ، فَلَمْ يَجِدُوا لَهُ إِلاَّ سِنًّا فَوْقَهَا . فَقَالَ « أَعْطُوهُ » . فَقَالَ أَوْفَيْتَنِى ، وَفَّى اللَّهُ بِكَ . قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً »
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: “Nabi mempunyai hutang kepada seseorang, (yaitu) seekor unta dengan usia tertentu. Orang itupun datang menagihnya. (Maka) beliaupun berkata, “Berikan kepadanya” kemudian mereka mencari yang seusia dengan untanya, akan tetapi mereka tidak menemukan kecuali yang lebih berumur dari untanya. Nabi (pun) berkata: “Berikan kepadanya”, Dia pun menjawab, “Engkau telah menunaikannya dengan lebih. Semoga Allah SWT membalas dengan setimpal”. Maka Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian (hutang)”. (HR. Bukhari, II/843, bab Husnul Qadha’ no. 2263.)
وعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ فِى الْمَسْجِدِ – وَكَانَ لِى عَلَيْهِ دَيْنٌ فَقَضَانِى وَزَادَنِى
Dari Jabir bin Abdullah r.a ia berkata: “Aku mendatangi Nabi SAW di masjid, sedangkan beliau mempunyai hutang kepadaku, lalu beliau membayarnya dam menambahkannya”. (HR. Bukhari, II/843, bab husnul Qadha’, no. 2264)
Dalam riwayat lain dapat diketahui berapakah ”usia tertentu” unta yg dimaksud dalam Hadist di atas ketika Rasulullah meminjamnya adalah 1 tahun, silahkan baca hadist berikut ini:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, “Nabi pernah mempunyai hutang seekor unta berumur satu tahun pada seseorang. Kemudian orang itu datang menagih hutang padaRasul. “Bayarlah hutangku padanya”, kata Rasul pada sahabat. Para sahabat lalu mencari unta yang dimaksud, tetapi mereka hanya menemukan unta yang umurnya lebih tua.“Berikan saja unta itu” perintah Rasul pada sahabat. “Engkau telah melunasi hutang padaku, mudah-mudahan Allah menyempurnakan engkau ya Rasul.” Lalu Rasul bersabda,“Sesungguhnya orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik dalam melunasi hutangnya.” (HR. Bukhari, hal. 2393, HR. Muslim, hal. 4084)
3.Kita kaji subtansi hadist hadist di atas secara kronologis dan ringkas :
==>A.Rasulullah berhutang sebuah Unta kepada Seseorang
==>B.Usia Unta tersebut umurnya sekitar 1 tahun
Perhatikan bagian Hadist ini :
==>CPengutang menagihnya
==>D.Tindakan penagih tersebut dinilai negatif oleh orang orang yang menyaksikan kejadian tersebut
Perhatikan Bagian Hadist ini :
==>E.Rasulullah menanggapi Penilaian negatif terhadap penagih tersebut dengan menyampaikan bahwa pemberi utang punya hak untuk menyampaikan keinginannya
Perhatikan bagian Hadist ini :
==>F.Rasulullah berusaha membayar hutang dengan unta yang umurnya sama tetapi pada saat itu tidak ditemukan unta yang memiliki umus yang sama.
Perhatikan bagian Hadist ini :
==>G.Pemberi utang tidak komplain tetapi justru mendo'akan Rasulullah,artinya Pemberi Utang SANGAT PUAS terhadap pembayaran yang dilakukan Rasulullah.
Di sana jelas bahwa si pemilik unta berterimakasih kepada Rasulullah bahkan mendoakan rasulullah, mungkinkah jika Rasulullah mengembalikan unta dalam keadaan yang lebih buruk daripada ketika dipinjam orang meminjami akan berterimakasih??? Kenapa orang tersebut tidak protes atau marah??? Jelas sudah, unta yg dikembalikan oleh Rasullah adalah unta yg lebih baik kondisinya dibandingkan ketika rasulullah berhutang unta.
==>H.Rasulullah menyampaikan pengajaran tentang BAGAIMANA MEMBAYAR HUTANG YANG BAIK
Perhatikan bagian hadist yg berbunyi:
Apa mungkin jika Rasulullah mengembalikan unta dengan kondisi lebih buruk tapi beliau berani bersabda seperti itu???
Padahal peringatan Allah sangat jelas dalam Alqur’an tentang dilarangnya orang yang mengatakan suatu nasehat tapi dia sendiri tidak menjalankannya:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُوا۟ مَا لَا تَفْعَلُونَ
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (QS. Ash-Shaaf:2-3).
Dengan menggunakan Analisa obyektif dan hati yang bersih memperhatikan Hadist tersebut TIDAK ADA UNSUR PENIPUAN tetapi justru memberikan pengajaran bagaimana membayar hutang yang baik.
4.Mengkaji tentang Unta yang baik berdasarkan umurnya
Jika Jawaban yang mengacu dengan memperhatikan secara kronologis dan memperhatikan secara seksama masih belum memuaskan, kita kaji tentang Unta yang baik berdasarkan umurnya
Apakah unta yg berumur 1 tahun adalah unta yg terbaik ??
Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَذْبَحُوا إِلاَّ مُسِنَّةً إِلاَّ أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنَ الضَّأْنِ “
Janganlah kalian menyembelih (hewan qurban) kecuali musinnah. Kecuali bila kalian sulit mendapatkannya, maka silakan kalian menyembelih jadza’ah dari kambing domba.” (HR. Muslim no. 1963)
Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ketentuan tentang umur hewan qurban yaitu musinnah.
Musinnah pada unta adalah yang genap berumur 5 tahun dan masuk pada tahun ke-6. Demikian yang dijelaskan oleh Al-Ashmu’i, Abu Ziyad Al-Kilabi, dan Abu Zaid Al-Anshari. Musinnah pada sapi adalah yang genap berumur 2 tahun dan masuk pada tahun ke-3. Inilah pendapat yang masyhur sebagaimana penegasan Ibnu Abi Musa. Ada juga yang berpendapat genap berumur 3 tahun masuk pada tahun ke-4. Musinnah pada ma’iz (kambing jawa) adalah yang genap berumur setahun. Begitu pula musinnah pada dha`n (kambing domba). Demikian penjelasan Ibnu ‘Utsaimin dalam Syarh Bulughil Maram (6/84). Lihat pula Syarhul Kabir (5/167-168) karya Ibnu Qudamah rahimahullahu.
Jadi jelas, jika Rasulullah mengembalikan Unta dengan usia lebih tua dari unta yg berumur 1 tahun, bukan menipu atau malah merugikan si pemilik unta tapi malah menguntungkan, unta yg berumur 1 tahun malah masih dikategorikan unta yg masih kecil, tidak terlalu baik untuk dijadikan kendaraan apalagi dijadikan hewan kurban karena belum mencapai usia musinnah.
5.Bandingkan dengan Kisah Tokoh yang merupakan standar kebenaran dalam keyakinan mereka.
Tidak bisa dipungkiri Gugatan dan Hujatan semacam ini yang paling menikmati dan paling sering memanfaatkan adalah mereka kalangan misionaris kristen, maka untuk menghadapi gugatan gugatan semacam itu perlu sekali memperbandingkan dengan kisah yang tercatat didalam Alkitab
Jika yg dilakukan Rasulullah mengembalikan unta yg berusia lebih tua tapi ternyata kualitas unta tersebut lebih baik dianggap menipu, maka sekarang kita bandingkan dengan kelakuan Yesus menurut Alkitab, ternyata menurut Alkitab Yesus pernah melakukan kesalahan yg sangat memalukan, bukan meminjam tapi malah menyuruh murid2nya mencuri, silahkan baca:
Lukas 19
(29) Ketika Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya (30) dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari. (31) Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya." (32) Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. (33) Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?" (34) Kata mereka: "Tuhan memerlukannya." (35) Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya.
Baca juga Matius 21 dan Markus 11. Kalau di Lukas 19 diceritakan hanya satu ekor tapi di dalam Matius diceritakan yg dicuri adalah 2 ekor keledai yaitu induk & anak keledai:
Matius 21:7 "Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya."
Ada beberapa point yg perlu di garisbawahi: 1. Yesus menyuruh murid2nya mencuri keledai dgn bukti:
Lukas 19: (30) dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari. (31) Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya."
Ada perintah mengambil keledai tanpa minta ijin terlebih dahulu dari yg punya keledai di ayat 30, perhatikan di ayat 31 ada kalimat “Dan jika ada orang bertanya” berarti jika sekiranya tidak ada orang maka keledai itu akan diembat begitu saja, apa itu bukan mencuri namanya???
2. Yesus licik sekali dgn tidak mau mengambil sendiri tapi menyuruh muridnya, hmmm… takut digebuk orang sekampung kali ya??? Juga sudah mempersiapkan jawaban kalau ketika muridnya nyolong keledai & ketauan ama yg punya, maka yg punya jadi ga bisa marah, perhatikan kalimat:
Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya." , kira2 Tuhan butuh keledai buat apaan yak??? *jadi garuk2 kepala ^_^
3. Yesus Tuhan yg lemah, mau naik ke atas keledai aja dibantu muridnya:
Lukas 19 (35) Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya.
heheheh… ntu "Tuhan" naik keledai aja ribet amat pake dibantu segala, naik sendiri aja napeh??? Setau ane yg namanya keledai ga tinggi2 amat sehingga susah dinaiki, lagi kumat manjanya neh kayaknya ^_^
Ketika kebencian dan kedengkian lebih menguasai pikiran dan hati,maka apapun terlihat olehnya adalah serba buruk dan negatif,bahkan apa yang mereka simpulkan terbalik 180 derajat dari Fakta yang ada.
Salah satu contoh bagaimana Kebencian dan kedengkian menguasai pikiran para penghujat dan penggugat Islam adalah mereka berusaha mencari pembenaran terhadap apa yang mereka simpulkan.
dan dalam topik ini Para penghujat Islam menjudge Nabi Muhammad saw sebagai orang yang menipu Pedagang Unta dengan menggunakan dasar tuduhan hadist ini:
Sahih Bukhari Volume 003, Book 047, Hadith Number 780. Sahih Bukhari Book 47.. Nabi mengambil unta usia khusus dari seseorang secara kredit. Pemiliknya datang dan menuntut kembali (kasar). Nabi berkata, "Tidak diragukan lagi, dia yang berhak, bisa menuntutnya." Lalu Nabi memberinya unta tua dari untanya dan berkata, "Yang terbaik diantara kamu adalah dia yang membayar kembali utang-utangnya dengan cara yang paling tampan."..
Hujatan ini beredar luas diberbagai forum diskusi,dan seringkali disampaikan oleh kalangan misionaris Kristen
Tanggapan Kami:
1.Menjawab tuduhan tersebut maka langkah pertama yang kita lakukan adalah melakukan pengecekan terhadap Dasar argumentasi yang dijadikan bukti hujatan mereka
Hadist yang dijadikan sandaran adalah terjemahan Hadist dengan menggunakan Bahasa Inggris terjemahan Muhsin khan kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Salah satu persoalan serius dari Terjemahan Muhsin Khan adalah tidak menyertakan Hadist dengan bahasa aslinya, dan terjemahan Muhsin Khan tersebut beredar luas di Dunia maya,salah satunya adalah yang ada di situs ini http://www.cmje.org/religious-texts/hadith/bukhari/047
maka dalam memahami hadist hadist terjemahan Muhsin Khan tersebut perlu sekali melihat Hadist dengan menggunakan bahasa Aslinya, dan Situs yang menampilkan Hadist terjemahan Muhsin Khan dan menyertakan bahasa Aslinya adalah www.sunah.com
dan terkait pembahasan tentang Sahih Bukhari Volume 003, Book 047, Hadith Number 780 dan sekaligus membaca hadist dalam bahasa Asalnya bisa kita lihat di
http://sunnah.com/bukhari/51
The Prophet took a camel of special age from somebody on credit. Its owner came and demanded it back (harshly). The Prophet said, "No doubt, he who has a right, can demand it." Then the Prophet gave him an older camel than his camel and said, "The best amongst you is he who repays his debts in the most handsome way."
حَدَّثَنَا ابْنُ مُقَاتِلٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ، أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ أَخَذَ سِنًّا فَجَاءَ صَاحِبُهُ يَتَقَاضَاهُ فَقَالَ " إِنَّ لِصَاحِبِ الْحَقِّ مَقَالاً ". ثُمَّ قَضَاهُ أَفْضَلَ مِنْ سِنِّهِ وَقَالَ " أَفْضَلُكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً ".
dan untuk terjemahan Bahasa Indonesia Hadist tersebut kita bisa lihat di lidwa.org
yaitu Hadist Bukhori no 2418
(BUKHARI - 2418) : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Muqatil telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Salamah Kuhail dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa pernah Beliau mengambil seekor anak unta lalu datang pemiliknya menagih. Orang-orang pun memberi komentar yang negatif terhadap orang yang menagih itu. Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya bagi pemilik kebenaran boleh menyatakan terus terang keinginannya". Lalu Beliau membayar dengan anak unta yang umurnya lebih tua daripada unta orang itu lalu bersabda: "Sesungguhnya yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik menunaikan janji."
http://sunnah.com/bukhari/51
2.Kita perlu baca juga hadist hadist lain yang menceritakan kisah tersebut
Selain hadist di atas kita bisa ,Hadist lain yang menceritakan kisah yang sama adalah Hadist Hadist berikut ini
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – سِنٌّ مِنَ الإِبِلِ فَجَاءَهُ يَتَقَاضَاهُ فَقَالَ – صلى الله عليه وسلم – « أَعْطُوهُ » . فَطَلَبُوا سِنَّهُ ، فَلَمْ يَجِدُوا لَهُ إِلاَّ سِنًّا فَوْقَهَا . فَقَالَ « أَعْطُوهُ » . فَقَالَ أَوْفَيْتَنِى ، وَفَّى اللَّهُ بِكَ . قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً »
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: “Nabi mempunyai hutang kepada seseorang, (yaitu) seekor unta dengan usia tertentu. Orang itupun datang menagihnya. (Maka) beliaupun berkata, “Berikan kepadanya” kemudian mereka mencari yang seusia dengan untanya, akan tetapi mereka tidak menemukan kecuali yang lebih berumur dari untanya. Nabi (pun) berkata: “Berikan kepadanya”, Dia pun menjawab, “Engkau telah menunaikannya dengan lebih. Semoga Allah SWT membalas dengan setimpal”. Maka Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian (hutang)”. (HR. Bukhari, II/843, bab Husnul Qadha’ no. 2263.)
وعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ فِى الْمَسْجِدِ – وَكَانَ لِى عَلَيْهِ دَيْنٌ فَقَضَانِى وَزَادَنِى
Dari Jabir bin Abdullah r.a ia berkata: “Aku mendatangi Nabi SAW di masjid, sedangkan beliau mempunyai hutang kepadaku, lalu beliau membayarnya dam menambahkannya”. (HR. Bukhari, II/843, bab husnul Qadha’, no. 2264)
Dalam riwayat lain dapat diketahui berapakah ”usia tertentu” unta yg dimaksud dalam Hadist di atas ketika Rasulullah meminjamnya adalah 1 tahun, silahkan baca hadist berikut ini:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, “Nabi pernah mempunyai hutang seekor unta berumur satu tahun pada seseorang. Kemudian orang itu datang menagih hutang padaRasul. “Bayarlah hutangku padanya”, kata Rasul pada sahabat. Para sahabat lalu mencari unta yang dimaksud, tetapi mereka hanya menemukan unta yang umurnya lebih tua.“Berikan saja unta itu” perintah Rasul pada sahabat. “Engkau telah melunasi hutang padaku, mudah-mudahan Allah menyempurnakan engkau ya Rasul.” Lalu Rasul bersabda,“Sesungguhnya orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik dalam melunasi hutangnya.” (HR. Bukhari, hal. 2393, HR. Muslim, hal. 4084)
3.Kita kaji subtansi hadist hadist di atas secara kronologis dan ringkas :
==>A.Rasulullah berhutang sebuah Unta kepada Seseorang
==>B.Usia Unta tersebut umurnya sekitar 1 tahun
Perhatikan bagian Hadist ini :
“Nabi pernah mempunyai hutang seekor unta berumur satu tahun pada seseorang. Kemudian orang itu datang menagih hutang pada Rasul.
==>CPengutang menagihnya
==>D.Tindakan penagih tersebut dinilai negatif oleh orang orang yang menyaksikan kejadian tersebut
Perhatikan Bagian Hadist ini :
Orang-orang pun memberi komentar yang negatif terhadap orang yang menagih itu
==>E.Rasulullah menanggapi Penilaian negatif terhadap penagih tersebut dengan menyampaikan bahwa pemberi utang punya hak untuk menyampaikan keinginannya
Perhatikan bagian Hadist ini :
Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya bagi pemilik kebenaran boleh menyatakan terus terang keinginannya"
==>F.Rasulullah berusaha membayar hutang dengan unta yang umurnya sama tetapi pada saat itu tidak ditemukan unta yang memiliki umus yang sama.
Perhatikan bagian Hadist ini :
beliaupun berkata, “Berikan kepadanya” kemudian mereka mencari yang seusia dengan untanya, akan tetapi mereka tidak menemukan kecuali yang lebih berumur dari untanya. Nabi (pun) berkata: “Berikan kepadanya”
==>G.Pemberi utang tidak komplain tetapi justru mendo'akan Rasulullah,artinya Pemberi Utang SANGAT PUAS terhadap pembayaran yang dilakukan Rasulullah.
“Engkau telah melunasi hutang padaku, mudah-mudahan Allah menyempurnakan engkau ya Rasul”
Di sana jelas bahwa si pemilik unta berterimakasih kepada Rasulullah bahkan mendoakan rasulullah, mungkinkah jika Rasulullah mengembalikan unta dalam keadaan yang lebih buruk daripada ketika dipinjam orang meminjami akan berterimakasih??? Kenapa orang tersebut tidak protes atau marah??? Jelas sudah, unta yg dikembalikan oleh Rasullah adalah unta yg lebih baik kondisinya dibandingkan ketika rasulullah berhutang unta.
==>H.Rasulullah menyampaikan pengajaran tentang BAGAIMANA MEMBAYAR HUTANG YANG BAIK
Perhatikan bagian hadist yg berbunyi:
Maka Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian (hutang)”
Apa mungkin jika Rasulullah mengembalikan unta dengan kondisi lebih buruk tapi beliau berani bersabda seperti itu???
Padahal peringatan Allah sangat jelas dalam Alqur’an tentang dilarangnya orang yang mengatakan suatu nasehat tapi dia sendiri tidak menjalankannya:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُوا۟ مَا لَا تَفْعَلُونَ
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (QS. Ash-Shaaf:2-3).
Dengan menggunakan Analisa obyektif dan hati yang bersih memperhatikan Hadist tersebut TIDAK ADA UNSUR PENIPUAN tetapi justru memberikan pengajaran bagaimana membayar hutang yang baik.
4.Mengkaji tentang Unta yang baik berdasarkan umurnya
Jika Jawaban yang mengacu dengan memperhatikan secara kronologis dan memperhatikan secara seksama masih belum memuaskan, kita kaji tentang Unta yang baik berdasarkan umurnya
Apakah unta yg berumur 1 tahun adalah unta yg terbaik ??
Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَذْبَحُوا إِلاَّ مُسِنَّةً إِلاَّ أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنَ الضَّأْنِ “
Janganlah kalian menyembelih (hewan qurban) kecuali musinnah. Kecuali bila kalian sulit mendapatkannya, maka silakan kalian menyembelih jadza’ah dari kambing domba.” (HR. Muslim no. 1963)
Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ketentuan tentang umur hewan qurban yaitu musinnah.
Musinnah pada unta adalah yang genap berumur 5 tahun dan masuk pada tahun ke-6. Demikian yang dijelaskan oleh Al-Ashmu’i, Abu Ziyad Al-Kilabi, dan Abu Zaid Al-Anshari. Musinnah pada sapi adalah yang genap berumur 2 tahun dan masuk pada tahun ke-3. Inilah pendapat yang masyhur sebagaimana penegasan Ibnu Abi Musa. Ada juga yang berpendapat genap berumur 3 tahun masuk pada tahun ke-4. Musinnah pada ma’iz (kambing jawa) adalah yang genap berumur setahun. Begitu pula musinnah pada dha`n (kambing domba). Demikian penjelasan Ibnu ‘Utsaimin dalam Syarh Bulughil Maram (6/84). Lihat pula Syarhul Kabir (5/167-168) karya Ibnu Qudamah rahimahullahu.
Jadi jelas, jika Rasulullah mengembalikan Unta dengan usia lebih tua dari unta yg berumur 1 tahun, bukan menipu atau malah merugikan si pemilik unta tapi malah menguntungkan, unta yg berumur 1 tahun malah masih dikategorikan unta yg masih kecil, tidak terlalu baik untuk dijadikan kendaraan apalagi dijadikan hewan kurban karena belum mencapai usia musinnah.
5.Bandingkan dengan Kisah Tokoh yang merupakan standar kebenaran dalam keyakinan mereka.
Tidak bisa dipungkiri Gugatan dan Hujatan semacam ini yang paling menikmati dan paling sering memanfaatkan adalah mereka kalangan misionaris kristen, maka untuk menghadapi gugatan gugatan semacam itu perlu sekali memperbandingkan dengan kisah yang tercatat didalam Alkitab
Jika yg dilakukan Rasulullah mengembalikan unta yg berusia lebih tua tapi ternyata kualitas unta tersebut lebih baik dianggap menipu, maka sekarang kita bandingkan dengan kelakuan Yesus menurut Alkitab, ternyata menurut Alkitab Yesus pernah melakukan kesalahan yg sangat memalukan, bukan meminjam tapi malah menyuruh murid2nya mencuri, silahkan baca:
Lukas 19
(29) Ketika Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya (30) dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari. (31) Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya." (32) Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. (33) Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?" (34) Kata mereka: "Tuhan memerlukannya." (35) Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya.
Baca juga Matius 21 dan Markus 11. Kalau di Lukas 19 diceritakan hanya satu ekor tapi di dalam Matius diceritakan yg dicuri adalah 2 ekor keledai yaitu induk & anak keledai:
Matius 21:7 "Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya."
Ada beberapa point yg perlu di garisbawahi: 1. Yesus menyuruh murid2nya mencuri keledai dgn bukti:
Lukas 19: (30) dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari. (31) Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya."
Ada perintah mengambil keledai tanpa minta ijin terlebih dahulu dari yg punya keledai di ayat 30, perhatikan di ayat 31 ada kalimat “Dan jika ada orang bertanya” berarti jika sekiranya tidak ada orang maka keledai itu akan diembat begitu saja, apa itu bukan mencuri namanya???
2. Yesus licik sekali dgn tidak mau mengambil sendiri tapi menyuruh muridnya, hmmm… takut digebuk orang sekampung kali ya??? Juga sudah mempersiapkan jawaban kalau ketika muridnya nyolong keledai & ketauan ama yg punya, maka yg punya jadi ga bisa marah, perhatikan kalimat:
Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya." , kira2 Tuhan butuh keledai buat apaan yak??? *jadi garuk2 kepala ^_^
3. Yesus Tuhan yg lemah, mau naik ke atas keledai aja dibantu muridnya:
Lukas 19 (35) Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya.
heheheh… ntu "Tuhan" naik keledai aja ribet amat pake dibantu segala, naik sendiri aja napeh??? Setau ane yg namanya keledai ga tinggi2 amat sehingga susah dinaiki, lagi kumat manjanya neh kayaknya ^_^
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.