By :Phonix menjawab
"Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong-Nya, Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. Al-Hajj: 40)
Yang dimaksud dengan istilah ''menolong Allah'' tentu bukan berarti Allah SWT itu lemah. Jelas kalimat ini bukan kalimat yang menunjukkan kelemahan Allah. Dan Maha Suci Allah SWT dari segala sifat kelemahan dan kekurangan.
Kalimat ini adalah sebuah bentuk pengungkapan yang indah dan amat puitis serta menyentuh kalbu kita. Dan Allah SWT memang sengaja memilih ungkapan ''menolong Allah'', meski hakikatnya bukan demikian.
Pada hakikatnya, yang dimaksud dengan menolong Allah adalah membela keberlangsungan agama Islam dan syariat yang telah Allah turunkan, dari usikan dan tekanan orang yang kafir yang membangkang. Maka maknanya adalah membela agama yang Allah tetapkan.
Ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan ayat lainnya. Sebab siapa pun tahu bahwaungkapan ''menolong Allah'' maksudnya adalah menolong agama Allah, bukan berarti Allah lemah. Bentuknya adalah memperjuangkan agama Islam dengan sekuat tenaga, kalau perlu dengan mengucurkan keringat, air matabahkan darah kalau memang dibutuhkan.
Hanya para juhala'' (orang bodoh) yang memahami dengan cara terbalik-balik demikian. Atau memang orang-orang hatinya diliputi oleh kegelapan, sehingga tidan bisa membedakan mana yang haq dan mana yang batil.
Argumentasi yang seperti ini sebenarnya terlalu lemah untuk digunakan sebagai hujatan kepada Allah, karena jauh dari ilmiyah, apalagi logis. Justru argumentasi seperti ini malah memalukan diri mereka sendiri.
Orang-orang itu harus belajar lebih banyak lagi dari para orientalis kafir, agar punya argumentasi yang lebih masuk akal. Bukan yang asal jadi sehingga malah membuat semakin menampakkan kebodohan mereka.
Namun mereka semua harus berhadapan dengan kehendak dan kekuasaan Allah, baik orientalis kafir yang sesat atau pun para pengikutnya yang masih amatiran itu yang menuliskan keraguan lewat situs itu.
Tentunya semuanya tidak akan merusak apapun dari kekuasaan Allah. Bahkan meski seorang orang menjadi kafir dan menghina Allah, tetap saja kekuasaan dan kesempurnaan Allah tidak terusik.
Kesesatan adalah kesesatan, tetapi Allah SWT akan meruntuhkan kesesatan itu, karena kesesatan adalah sesuatu yang harus runtuh.
Wallahu a''lam bishshawab
"Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong-Nya, Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. Al-Hajj: 40)
Yang dimaksud dengan istilah ''menolong Allah'' tentu bukan berarti Allah SWT itu lemah. Jelas kalimat ini bukan kalimat yang menunjukkan kelemahan Allah. Dan Maha Suci Allah SWT dari segala sifat kelemahan dan kekurangan.
Kalimat ini adalah sebuah bentuk pengungkapan yang indah dan amat puitis serta menyentuh kalbu kita. Dan Allah SWT memang sengaja memilih ungkapan ''menolong Allah'', meski hakikatnya bukan demikian.
Pada hakikatnya, yang dimaksud dengan menolong Allah adalah membela keberlangsungan agama Islam dan syariat yang telah Allah turunkan, dari usikan dan tekanan orang yang kafir yang membangkang. Maka maknanya adalah membela agama yang Allah tetapkan.
Ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan ayat lainnya. Sebab siapa pun tahu bahwaungkapan ''menolong Allah'' maksudnya adalah menolong agama Allah, bukan berarti Allah lemah. Bentuknya adalah memperjuangkan agama Islam dengan sekuat tenaga, kalau perlu dengan mengucurkan keringat, air matabahkan darah kalau memang dibutuhkan.
Hanya para juhala'' (orang bodoh) yang memahami dengan cara terbalik-balik demikian. Atau memang orang-orang hatinya diliputi oleh kegelapan, sehingga tidan bisa membedakan mana yang haq dan mana yang batil.
Argumentasi yang seperti ini sebenarnya terlalu lemah untuk digunakan sebagai hujatan kepada Allah, karena jauh dari ilmiyah, apalagi logis. Justru argumentasi seperti ini malah memalukan diri mereka sendiri.
Orang-orang itu harus belajar lebih banyak lagi dari para orientalis kafir, agar punya argumentasi yang lebih masuk akal. Bukan yang asal jadi sehingga malah membuat semakin menampakkan kebodohan mereka.
Namun mereka semua harus berhadapan dengan kehendak dan kekuasaan Allah, baik orientalis kafir yang sesat atau pun para pengikutnya yang masih amatiran itu yang menuliskan keraguan lewat situs itu.
Tentunya semuanya tidak akan merusak apapun dari kekuasaan Allah. Bahkan meski seorang orang menjadi kafir dan menghina Allah, tetap saja kekuasaan dan kesempurnaan Allah tidak terusik.
Kesesatan adalah kesesatan, tetapi Allah SWT akan meruntuhkan kesesatan itu, karena kesesatan adalah sesuatu yang harus runtuh.
Wallahu a''lam bishshawab