1. Yesus dan Bapa adalah dua Pribadi, bukan satu pribadi; berdasarkan Yoh. 8:17-18.
2. Yesus tidak pernah menyebut dirinya Allah, bahkan dia menyebut Bapa sebagai Allah dan satu-satunya Allah yang telah mengutus dia. Lihat Yoh. 17:3.]
3. Yesus adalah yang diurapi Allah berdasarkan Kis. 10:38. Apakah yang diurapi itu sama dengan yang mengurapi? Dan Roh Kudus sebagai ‘minyak’, apakah sama dengan yang mengurapi dan yang diurapi?
4. Yesus adalah Rasul dan Imam Besar berdasarkan Ibrani 3:1. Yesus sebagai Rasul yang diutus dan sebagai Imam besar tidak bisa menjadi Allah. Yesus adalah Rasul yang setia sebagaimana Musa, seorang manusia biasa yang dipilih Allah untuk menjadi Rasul. Lihat Ibr. 3:2; Yoh. 5:36.
5. Yesus adalah penyampai pesan Allah Yang Esa kepada manusia berdasar 1 Tim. 2:5.
6. Yesus adalah pembela orang beriman, maka ia berbeda dengan Allah, yang kepada Allah ia mengutarakan pembelaannya atas orang-orang beriman. Dan Yesus sebagai yang mati tentu berbeda dengan Allah. Lihat Roma 8:34.
7. ‘Kepala’ Yesus adalah Allah, maka Yesus berbeda dengan Allah. Jika Yesus sama dengan Allah, maka semua perempuan = semua laki-laki = Yesus = Allah. berarti kita semua adalah Allah. Lihat 1 Korintus 11: 3.
8. Yesus adalah milik Allah. Yang Memiliki tentu berbeda dengan yang dimiliki. Lihat 1 Kor. 3:23.
9. Yesus berkata bahwa Bapanya lebih besar dari siapa pun. Dan Bapa lebih besar dari Anak. Maka Yesus bukan Allah. Lihat Yoh. 10:29; 14:28.
10. Yesus menolak untuk disebut atau disamakan dengan Allah berdasarkan Mat. 19:17, untuk lebih jelas lagi, lihat versi Inggris dari Alkitab. Itu pun kalau Anda percaya kepada Alkitab versi Inggris.
11. Yesus menyebut Bapa sebagai Allah berdasarkan Yohanes 20: 16. Maka Yesus bukanlah Allah, mana mungkin Yesus adalah Allah sedangkan dia menyebut Bapa sebagai Allahnya, yang dia sembah, dan sebagai Allah Kristian. Bapa itulah -dan bukannya Yesus- Allah Kristian.
12. Allah itu tidak mati dan tidak tampak (1 Tim. 6:16; Yoh. 4:24), sedangkan Yesus adalah mati dan terlihat oleh manusia (Lukas 24:39).
13. Hanya ada satu Allah, tetapi manusia menjadikan yang lain sebagai allah. Lihat 1 Kor. 8:5-6.
Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, … dan satu tuan (lord) saja, yaitu Yesus. [1Kor. 8:6]
Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, … dan satu tuan (lord) saja, yaitu Yesus. [1Kor. 8:6]
14. Kekuasaan Yesus adalah pemberian, bukan dari dirinya sendiri. Lihat Mat. 28:18; 9:8. Yesus hanya manusia yang diberi kuasa. Keajaiban dan mukjizat Yesus adalah dari Allah, sebagaimana Yohanes juga telah mendapatkan keajaiban dan kekuatan dari Allah, bukan dari dirinya sendiri. Lihat Matius 21:23-27,12:28; Mark. 11: 27-33; Luk. 20:1-8; Yohanes 14:10.
15. Yesus melakukan keajaiban-keajaiban dengan Nama Bapa, bukan dengan kekuatannya sendiri. Lihat Yohanes 10:25.
16. Doktrin yang diajarkan Yesus bukanlah berasal darinya, tetapi doktrin dari Allah yang mengutus dia. Yesus hanyalah utusan Allah yang mengajarkan doktrin dari Allah. Lihat Yohanes 7:16-17.
17. Yesus hanya mengikuti instruksi dari Bapa. Lihat Yohanes 8:28. Yesus hanya pesuruh Allah.
18. Hidup dan kuasa Yesus adalah pemberian Bapa. Yohanes 5:26-27.
19. Pengetahuan Yesus bergantung pada Bapa. Lihat Yohanes 5:19-20.
20. Yesus tidak menyeru manusia agar menghormatinya, tetapi agar menghormati Bapa. Lihat Yohanes 8: 49-50.
21. Yesus bukanlah Allah/Bapa. Sebab Yesus berkata: “Jikalau aku memuliakan diriku sendiri, maka kemuliaanku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapakulah yang memuliakan aku, yang mana kamu berkata: Dia adalah Allah kami.”. Lihat Yohanes 8:54. Yesus tidak merasa pantas untuk mengangkat dirinya. Akab tetapi dia tahu bahwa Bapa telah memilih dia. Yesus tidak mungkin Allah. Sebab Allah pantas untuk mengangkat dan mengagungkan dirinya sendiri.
22. Yesus tahu bahwa ia datang bukan atas kehendaknya sendiri, dia adalah milik Allah, datang dari Allah dan kepada Allah ia akan kembali. Kita juga demikian, kita semua adalah milik Allah, dalam kekuasaan Allah, kita datang dari Allah, dan akan kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kita. Lihat Yohanes 8:42; 7:28; 13:3. Adapun orang-orang durhaka dan ingkar, mereka adalah pengikut-pengikut Iblis. Mereka adalah anak-anak Iblis. Mereka adalah partai Iblis. Bukan partai Allah.
23. Yesus menyangkal bahwa ia memiliki kemahakuasaan. Dia berkata: “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri.” [Yoh. 5:30]
24. Yesus menyangkal bahwa ia memiliki kemahatahuan. Dia berkata: Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. [Matius 24: 36; Markus 13:32].
25. Yesus pernah dicobai Iblis (Mat. 4:1; Ibr. 2:18; 4:15), sedangkan Allah tidak mungkin dicobai Iblis. “Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat.” [Yakobus 1:13]
26. Yesus adalah manusia dan anak manusia (Kis. 2:22 dan Luk. 22: 69). Sedangkan “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta. Bukan anak manusia, sehingga ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?” [Bilangan 23: 19]
27. Yesus berdarah-daging (Lukas 24:39). Sedangkan Allah itu Roh/Spirit (Yohanes 4:24)
28. Yesus berubah, tumbuh (2:52). Sedangkan Allah tidak berubah. “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.” [Yakobus 1:17]
29. Yesus tidak kekal, Yesus nampak, Yesus mati (1 Korintus 15:3). Yesus bukan Allah. “Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.” [1 Timotius 1:17] (Berdasar Yeremiah 10:10 Yahweh adalah Raja segala zaman, bukan Yesus)
30. Yesus merasakan letih (Yohanes 4:6). Seangkan “Tuhan Ialah Allah Kekal Yang Menciptakan bumi dari ujung ke ujung. Ia tidak menjadi lelah dan tidak lesu.” [Yesaya 40: 28]
31. Dalam Lukas 6:12 dikatakan bahwa Yesus berdoa kepada Allah. Jika Yesus itu Allah mengapa ia harus berdoa semalaman. Jika Yesus itu Allah, dia cukup berbuat apa yang dia kehendaki. Maka nyatalah bahwa Yesus bukan Allah. Yesus berdoa kepada Allah dan takluk kepada Kehendak Allah.
32. Yesus mengucapkan syukur kepada Bapa yang telah mendengarkan dia. Bapa, aku mengucap syukur kepadaMu, karena Engkau telah mendengarkan Aku [Yohanes 11:41] Jika Yesus adalah Allah, mengapa ia bersyukur kepada Bapa? Dan mengapa Yesus ingin agar mereka percaya bahwa Bapalah yang telah mengutus Yesus? Maka ini menunjukkan, bahwa Yesus tidak pernah berkata kepada orang Israel bahwa dirinya adalah Allah. Dia justeru berkata bahwa dia adalah utusan Allah, akan tetapi orang Israel tidak semuanya percaya bahwa Yesus adalah utusan Allah.
33. Dalam Matius 9:2,3,8 kita dapat melihat bahwa orang Israel membedakan antara Yesus dan Allah. Dan orang-orang memandang kagum akan mukjizat serta memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa kepada Yesus, seorang manusia.
34. Dalam Yohanes pasal 17, Yesus menunjukkan bahwa Bapa adalah satu-satunya Allah yang benar, adapun Yesus hanyalah utusan Allah [ayat 3], Yesus adalah pengemban tugas dari Allah [ayat 4], orang Israel yang beriman menuruti firman Bapa, bukan perkataan Yesus [ayat 6], semua yang diberikan kepada Yesus berasal dari Bapa, bukan dari dirinya sendiri [ayat 7], Yesus hanya menyampaikan firman Allah kepada orang Israel, dan orang Israel yang beriman telah percaya bahwa Bapalah yang telah mengutus Yesus [ayat 8]. Adapun kata-kata ‘supaya mereka menjadi satu sama seperti kita,’ maksudnya adalah bahwa ‘mereka menjadi satu kesaksian yaitu sama-sama mengakui bahwa Bapa adalah satu-satunya Allah yang benar, dan Yesus adalah utusan Allah,’ bukannya ‘agar mereka sama menjadi Allah’ [ayat 11, 21,23]. Yesus juga meminta kepada Bapa, agar setelah Yesus meninggalkan mereka, Bapa berkenan untuk menjaga mereka agar tetap dalam keimanan yang lurus. Sebab selama Yesus masih di dunia, mereka adalah tanggungjawab Yesus karena Bapa telah menyerahkan mereka kepada Yesus, tapi kini Yesus akan pergi dari dunia kepada Bapa. Maka Yesus mengem-balikan mereka kepada Bapa untuk dijaga.
35. Dalam Matius 26:39 ditunjukkan bahwa Yesus menyerah kepada kehendak Bapa. Dia berbuat bukan dengan kehendaknya sendiri, tetapi dengan kehendak Bapa. Jika Yesus adalah Allah, maka dia bebas untuk memilih sesuai apa yang dikehendakinya, bukan takluk kepada kehendak Bapa.
36. Dalam Matius 27:45 dikatakan bahwa Yesus berteriak, “Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan aku?” Dapatkah orang seperti ini disebut Allah yang sebenarnya? Dapatkah orang yang menyeru selain dirinya [yaitu Bapa] sebagai Allahnya disebut Allah Yang Mahatinggi? Jika Yesus itu Allah yang sebenarnya, mengapa ia memanggil Bapa sebagai Allahnya? Bukankah hanya ada satu Allah yang benar?
37. Yesus tidak pernah menunaikan pemujaan kepada dirinya sendiri, sang anak, tidak pula kepada roh kudus, tetapi ia menunaikannya kepada Bapa.
38. Yesus tidak pernah menyuruh pengikutnya untuk berbakti kepada dirinya atau kepada roh kudus, tetapi kepada Bapa semata, “Jika kamu berdoa katakanlah, ‘Bapa dikuduskanlah nama-Mu.’” [Lukas 11:2] “Penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa.” [Yohanes 4:23]
39. Bukanlah kebiasaan para apostle untuk menunaikan kebaktian kepada Kristus, akan tetapi kepada Bapa.
40. Bahkan Paulus berkata, “syukur kepada Allah, yang memberi kami kemenangan melalui tuan kami, Yesus Kristus,” 1 Kor.15:57. Dalam ayat ini Paulus membedakan antara Bapa sebagai Allah dan Yesus sebagai the lord [tuan, bukan Tuhan]. Lihat pula pembedaan ini dalam Filipi 2:11. Dan ingat kata lord yang disandangkan kepada Yesus bukan berarti Tuhan, melainkan tuan. Sebab penguasa sesungguhnya adalah Bapa, bahkan Yesus berada dalam kekuasaan Bapa. Bapa adalah Tuhan semesta alam, Tuhan langit dan bumi, Tuhan kita dan Yesus. Bapa adalah Tuhan Yang sesungguhnya.
41. Allah mengkaruniakan wahyu kepada Yesus, maka Yesus bukanlah Allah, lihat Wahyu 1:1.
42. Jika kita membuka Ibrani 2:9, maka kita akan bertanya, mungkinkah Yesus itu Allah? Jika Yesus itu Allah, bagaimana ia bisa lebih rendah dari malaikat?
43. Dalam Matius 12:18 kita dapat melihat bahwa Yesus adalah hamba Allah. Hamba Allah tidak mungkin sama dengan Allah yang dia sembah.
44. Dalam Yohanes 8:29 kita dapat melihat bahwa Yesus adalah utusan Allah, dan Allah selalu menyertainya dan tidak meninggalkannya sendiri, dan Yesus berbuat sesuai apa yang disenangi/diridoi Allah.
45. Dalam Lukas 2:52 kita dapat melihat bahwa Yesus bertambah besar hikmatnya, berarti ia berubah, sedangkan Allah itu kekal, tidak berubah. Dan Yesus makin disenangi Allah dan manusia. Disini jelas terdapat perbedaan antara Allah Yang menyenangi Yesus, dan Yesus yang disenangi Allah. Allah tidak sama dengan Yesus.