Setelah menghujat Allah sebagai penipu dan menghina Rasulullah sebagai ahli neraka, Pendeta Antonius Richmon Bawengan menghujat ibadah haji sebagai ritual mesum. Dalam sub judul "Awal Ketertipuan," biang kerusuhan Temanggung ini melecehkan ibadah haji sebagai ritual penyembahan berhala berwujud patung alat kelamin. Perhatikan kutipannya:
"Setiap calon Haji wajib mencium Hajar Aswad sebagai pentahbisan kehajiannya! Jelaslah bahwa agamanya Muhammad tidak lebih adalah pelestarian agama Arabi.
Sekali lagi Penulis menempuh risiko kemarahan Pembaca, tetapi kebenaran harus disampaikan. Hajar Aswad adalah beberapa keping Batu Hitam (bahasa ilmiah: meteorite) yang diberi bercungkup perak berbentuk kelamin perempuan. Mencium patung kelamin perempuan, itulah yang terjadi dalam ibadah Haji!
Masih dalam upacara Haji, di sebelah ‘sana’ dilakukan ‘jumrah’, acara melempar jin, dengan cara melemparkan batu ke arah suatu tonggak yang berdiri tegak.
Mata Anthropolog yang tajam akan melihat bahwa Hajar Aswad dan Tonggak itu adalah sisa-sisa Kuil Hindu, di mana selalu hadir Yoni dan Lingga (simbol kemaluan wanita dan pria)." (hlm. 6).
Kutipan itu semakin mempertegas betapa rusaknya logika Pendeta Richmon. Ajarannya rusak dan merusak karena wawasannya jahil dan otaknya mesum.
Tidak benar pernyataan bahwa mencium Hajar Aswad adalah kewajiban sebagai pentahbisan yang menentukan sah tidaknya ibadah haji. Tuduhan ini adalah rekayasa Pendeta Richmon. Dalam tatacara ibadah haji, mencium Hajar Aswad itu disunnahkan, bukan diwajibkan. Mencium Hajar Aswad dianjurkan bagi yang dapat, sedangkan bagi yang tidak bisa menciumnya, maka cukup dengan menunjuk dengan jari tangan kanan.
…Tuduhan bahwa umat Islam mencium Hajar Aswad sama dengan mencium patung alat kelamin wanita, menunjukkan betapa pornonya pendeta kelahiran Manado ini….
Tuduhan bahwa umat Islam mencium Hajar Aswad sama dengan mencium patung alat kelamin wanita, menunjukkan bahwa Pendeta Richmon berotak porno. Dengan imajinasi pornonya itu, ia berasumsi bahwa Hajar Aswad itu menyerupai alat kelamin wanita. Kemudian tugu Jamarah yang menjulang ke atas diasumsikan sebagai patung alat kelamin laki-laki.Astagfirullah. Betapa pornonya pendeta kelahiran Manado ini.
Asal ada batu berlobang maka dia berpikir bahwa itu adalah alat kelamin wanita, dan asal ada benda (patung, tongkat atau tonggak) yang menjulang ke atas, langsung dia berasumsi bahwa itu adalah patung alat kelamin laki-laki.
Dengan jiwa mesum seperti itu, lantas bagaimana imajinasi Pendeta Richmon ketika berdoa di gereja menghadap patung Yesus disalib hanya mengenakan secuil kain yang menutupi organ intimnya? Kemesuman apakah yang terlintas di benaknya? Apakah dia berani mengklaim jemaat gereja kebaktian menyembah tuhan yang bugil? Umat Islam tidak semesum itu.
Otak porno Pendeta Richmon ini sungguh akut. Entah apa kebiasaannya sehingga segala hal yang dilihatnya dihayalkan dengan imajinasi cabul seputar alat reproduksi manusia.
Dengan tulisan cabul itu, Pendeta Richmon ingin memurtadkan umat Islam, katanya demi syiar ajaran Kristen untuk memuliakan Yesus. Padahal, langkah itu tidak bisa dibenarkan oleh Bibel sendiri. Karena percabulan adalah nafsu kedagingan yang setara dengan dosa musyrik/menyembah berhala (Galatia 5:19-20). Yesus secara tegas mengecam percabulan sebagai nafsu jahat yang menajiskan:
“Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinaan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang” (Markus 7:21-23)
Hajar Aswad adalah batu berwarna hitam yang berada tepat di sisi selatan Ka'bah dengan ketinggian 1,10 meter dari tanah thawaf. Panjangnya sekitar 25 cm danlebarnya adlah 17 cm. Batu yang tertanam di dalam tembok Ka'bah ini, awalnya adalah satu keping saja. Namun karena insiden Qaramithah –di mana kelompok Syiah Ismailiyah mencuri Hajar Aswad tahun 319 H– dan berbagai peristiwa lainnya, maka bagian atas yang tampak daei Hajar Aswad itu pecah. Akibatnya, ia tampak menjadi delapan kepingan dengan ukuran yang berbeda-beda.
….Umat Islam memegang atau mencium Hajar Aswad semata-mata ketaatan kepada perintah Allah dan Rasulnya, bukan untuk menyembah maupun berdoa kepada batu hitam ini….
Sudah berjuta-juta orang mencium dan memegang Hajar Aswad pada musim haji maupun ketika ibadah 'umroh, namun tak seorang pun yang berpikiran mesum lalu meyakini bahwa mereka mencium atau memegang patung alat kelamin wanita. Umat Islam memegang atau mencium Hajar Aswad itu semata-mata sebagai bukti ketaatan kepada perintah Allah dan Rasulnya, bukan untuk menyembah maupun berdoa kepada batu hitam ini.
Ketaatan ini dicontohkan oleh shahabat Umar bin Khattab melalui ungkapannya yang tertuang dalam Shahih Bukhari: "Sesungguhnya saya tahu bahwa engkau adalah batu biasa yang tidak memberikan manfaat dan madharat. Andaikan saya tidak melihat Rasulullah menciummu, maka aku tidak akan pernah menciummu."
Dengan prinsip seperti itu, umat Islam tidak melakukan kemusyrikan apapun ketika mencium Hajar Aswad. Mungkin Richmon masih belum fasih bahasa Indonesia, sehingga tidak bisa membedakan kata "mencium" dengan "menyembah." Inilah akar kekeliruan logika mesum Pendeta Richmon.
Ayat-ayat 'Mesum' Pendeta Antonius Richmon Bawengan
Menurut Pendeta Nurdin, rekan seprofesi Pendeta Richmon yang sama-sama getol melakukan pengkristenan, pikiran seseorang sangat dipengaruhi oleh bahan pustaka yang dibaca. “Buku akan membuat orang menjadi baik atau membuat orang menjadi buruk. Buku juga yang akan membawa manusia ke surga atau neraka. Maka penulisnya akan bertanggung jawab nanti di akhirat” (Ayat-ayat Penting di dalam Al-Qur'an, hlm. 5).
Dengan imajinasi yang sangat porno, maka sesuai dengan kesimpulan Pendeta Nurdin, maka bisa dipastikan bahwa otak mesum Pendeta Richmon itu dipengaruhi oleh bacaan atau tontonan porno yang dilahap setiap hari. Medianya bisa berupa totonan video porno atau bacaan buku-buku porno.
Bila ditelaah, dalam Bibel banyak dimuat ayat-ayat erotis yang mengumbar kalimat seputar organ intim lelaki dan perempuan. Misalnya, kitab Kidung Agung 4:5 dan 7:1-3 memuat puisi memuja kecantikan wanita dari pinggang, pusar dan buah dada. Kitab Amsal 5:18-19 menyebut kalimat "buah dada yang selalu memuaskan."
Ada pula puisi berhayal memegang payudara wanita:
"Betapa cantik betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi. Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya" (Kidung Agung 7:6-8).
Puisi lebih vulgar menyebut –maaf– payudara montok wanita bugil: "Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil" (Yehezkiel 16:7 ).
….Ayat paling vulgar seputar organ intim dalam Bibel disebutkan secara transparan dalam bBibel kitab Yehezkiel….
Ayat paling vulgar seputar organ intim dalam Bibel disebutkan secara transparan dalam kitab Yehezkiel:
"Datanglah firman Tuhan kepadaku: “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu. Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang"(Yehezkiel 23:1-3).
"Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda. Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesirmemegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu” (Yehezkiel 23:20-21).
Itulah beberapa contoh ayat-ayat Bibel yang sangat berani melukiskan adegan seksual, percabulan, persetubuhan, perkosaan, perzinaan dan fantasi seksual secara vulgar. Tak heran jika Profesor David M Carr menyebutnya dengan istilah “The Erotic Word” (Firman Tuhan yang Erotis). Kisah cabul yang disucikan atau kesucian yang tercabuli.
Jika pembaca ingin menelaah lebih jauh tentang pornografi dalam Bibel, silakan membaca buku: The Dark Bible karya Jim Walker & Dr Shabir Ally (Imanuel Press, 2005), All the Obscenities in the Bible karya Gene Kasmar (Brooklyn Centre: Kas-mark Publishing, 1995) dan Indeks Kesalahan Alkitab karya Molyadi Samuel AM (Pustaka Dai, 2011).
Bisa jadi, ayat-ayat itulah yang membentuk jiwa mesum Pendeta Richmon, sehingga otaknya teringat alat kelamin wanita ketika melihat foto Hajar Aswad. Dan imajinasinya menjadi mesum teringat alat kelamin pria ketika melihat adanya tugu, tongkat atau tonggak yang berdiri menjulang ke atas.
Tak heran jika George Bernard Shaw, seorang budayawan dan kritikus kaliber internasional menyebut Bibel dengan julukan yang sangat pedas: “The most dangerous book (the Bible) on earth, keep it under lock and key.”
Bibel adalah kitab yang paling berbahaya di muka bumi. Simpanlah kitab ini dalam laci dan kuncilah baik-baik.bersambung [a. ahmad hizbullah mag/suara-islam]