Kehebatan tentara Islam pada zaman Rasulullah dicatatkan dalam Peperangan Yarmuk pada tahun ke-13 Hijrah antara tentara Romawi dan Islam. Peperangan itu membuktikan jumlah tentara yang banyak bukanlah senjata terkuat untuk mengalahkan musuh.
Peperangan Yarmuk tercatat sebagai peristiwa gilang gemilang dalam sejarah Islam. Dalam peperangan pada Jamadilakhir itu, 100,000 tentara Romawi kalah kepada tentara Islam yang hanya 30,000 orang.
Keluarbiasaan Khalid bin Walid rupanya telah mengagumkan para Panglima Romawi dan komandan pasukannya, inilah yang mendorong salah satu panglima andalan romawi Georgius mengundang Khalid Al-Walid dalam saat saat perang berhenti agar tampil kepadanya.
Ketika kedua panglima besar itu saling mendekat hingga kepala kuda mereka bersentuhan. George bertanya:
“Wahai Khalid, aku meminta kamu berbicara dengan jujur dan jangan berdusta sedikit pun karena orang yang merdeka tidak pernah berdusta. Jangan pula kamu menipuku, kerana sesungguhnya orang yang beriman itu tidak akan berdusta di sisi Allah.”
Khalid menjawab: “Tanyalah apa yang ingin engkau tanyakan.”
George berkata: “Apakah Allah menurunkan kepada Rasulnya, Muhammad SAW satu pedang dari langit kemudian diberikannya kepadamu hingga jika kamu gunakan pedang itu untuk berperang, pasti kamu akan menang?”
Jawab Khalid: “Tidak!”
George bertanya lagi: “Apakah sebabnya kamu digelar Saifullah (Pedang Allah)?”
Khalid menjawab: “Ketika Allah mengutus Nabi Muhammad, seluruh kaumnya sangat memusuhinya, termasuk aku. Aku adalah orang yang paling membencinya. Setelah Allah memberikan hidayah-Nya kepadaku, maka aku pun masuk Islam. Ketika aku masuk Islam Rasulullah menerimaku dan memberi gelaran kepadaku `Saifullah’ (pedang Allah).”
George bertanya lagi: “Jadi apa tujuan kamu berperang?”
Jelas Khalid: “Kami ingin mengajak kamu bersaksi bahawa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu adalah utusan Allah. Kami juga ingin mengajak kamu untuk mempercayai bahawa segala apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad itu adalah benar.”
George kemudian mengemukakan pertanyaan kepada Khalid: “Apakah hukumannya apabila orang itu tidak mahu menerimanya?”
Balas Khalid: “Hukumannya adalah harus membayar jizyah, maka kami tidak akan memeranginya.”
George berkata: “Bagaimana kalau mereka tidak mahu membayar?”
“Kami akan mengumumkan perang kepadanya,” kata Khalid.
George bertanya: “Bagaimanakah kedudukannya jika orang masuk Islam pada hari ini?”
Khalid menjawab: “Di hadapan Allah, kita akan sama semuanya, baik dia orang yang kuat, orang yang lemah, yang dulu atau yang kemudian masuk Islam.”
George bertanya lagi: “Apakah orang yang masuk Islam sekarang akan mendapat pahala dan ganjaran seperti anda juga?”
Khalid : Memang, bahkan lebih...
George : Bagaimana dapat jadi padahal anda sudah lebih dulu memasukinya?
Khalid menjawab: “Karena sesungguhnya kami telah hidup bersama Rosulullah saw, kami telah melihat tanda kerosulan dan mukjizatnya dan sewajarnyalah bagi setiap orang yang telah melihat seperti yang kami lihat dan mendengar seperti yang kami dengar , akan masuk isalm dengan mudah. Adapun Anda, wahai orang yang belum pernah melihat dan mendengarnya lalu anda beriman kepada yang ghaib, maka pahala anda akan berlipat ganda dan besar, bila anda membenarkan Allah dengan hati ikhlas dan niat yang suci
George bertanya: “Apakah yang kamu katakan itu benar?”
“Demi Allah, sesungguhnya apa yang aku katakan itu adalah benar,”jawab Khalid.
Panglima romawi itupun berseru sambil memajukan kudanya ke dekat khalid dan berdiri disampingnya: "Ajarkanlah kepadaku isalam itu hai khalid....!"
Lalu Khalid membawa George ke dalam khemahnya, kemudian menuangkan air ke dalam timba untuk menyuruh George bersuci dan mengerjakan solat dua rakaat............satu satunya sholat yang sempat dilakukannya.
Ketika Khalid dan George masuk ke dalam tenda, tentara Romawi mengadakan serangan besar-besaran terhadap pertahanan umat Islam. Dalam pertempuran itu, George yang bergabung dengan barisan kaum Muslimin itu syahid terbunuh.
Allahu a’lam bisshawab.
Share this on :