“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl (16):69)
Ada tudingan yg menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan kenyataan yang ada bahwa banyak sekali penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh madu. Mereka menuduh bahwa jika ayat ini benar Kalam Ilahi, maka tentulah madu akan mengobati seluruh penyakit, dan manusia tidak perlu lagi adanya obat ataupun operasi.
Ada tudingan yg menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan kenyataan yang ada bahwa banyak sekali penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh madu. Mereka menuduh bahwa jika ayat ini benar Kalam Ilahi, maka tentulah madu akan mengobati seluruh penyakit, dan manusia tidak perlu lagi adanya obat ataupun operasi.
Jawabannya: Ayat diatas tidak mengatakan:” fiiha asy-syifaa linnaas” (dengan bentuk ma’rifat dengan kata syifaa), karena jika demikian maka maknanya madu itu mengobati segala penyakit manusia. namun tidak demikian, yang dikatakan adalah:”fiiha syifaa’un linnaas”, dengan bentuk nakirah, yang artinya bahwa madu itu memiliki faktor yang dapat menyembuhkan penyakit manusia, bukan semua penyakit. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa didalam unsur madu terdapat obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Pembahasannya tentu akan melebar jika seluruh penyakit yang dapat diobati dengan madu disebutkan semuanya.
Dan telah terbukti madu itu dapat memperkuat sistem imun pada manusia. Dan sistem imun itu dapat membuat manusia tidak rentan terhadap penyakit, atau jika seseorang sudah terserang penyakit maka sistem imun itu akan menjadi penangkal yang tangguh untuk menyembuhkannya.
Sementara itu, sepertinya penuding itu tidak berkaca pada Kitab Suci mereka, yang mana terdapat ucapan yang lebih aneh lagi, yang mengatakan:
Markus_16: !6-18
(16) Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
(17) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
(18) mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Apakah ada yang dapat membuktikan hal tersebut? Dengan meletakkan tangan diatas orang sakit lalu penyakitnya akan sembuh? Apabila benar seperti itu, maka manusia tentunya tidak butuh lagi obat-obatan ataupun operasi.
Dan telah terbukti madu itu dapat memperkuat sistem imun pada manusia. Dan sistem imun itu dapat membuat manusia tidak rentan terhadap penyakit, atau jika seseorang sudah terserang penyakit maka sistem imun itu akan menjadi penangkal yang tangguh untuk menyembuhkannya.
Sementara itu, sepertinya penuding itu tidak berkaca pada Kitab Suci mereka, yang mana terdapat ucapan yang lebih aneh lagi, yang mengatakan:
Markus_16: !6-18
(16) Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
(17) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
(18) mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Apakah ada yang dapat membuktikan hal tersebut? Dengan meletakkan tangan diatas orang sakit lalu penyakitnya akan sembuh? Apabila benar seperti itu, maka manusia tentunya tidak butuh lagi obat-obatan ataupun operasi.