Ditulis oleh : Vianie Restyan
Aisah Barbie dalam forum FFI menulis :
Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
Kalimat “maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki”
Sebagian muslim memperbolehkan menggauli istri dan/atau budak lewat dubur.
=============>
Tanggapan
Sebenarnya dalam ayat ini tidak ada keterangan bahwa Allah memperbolehkan menggauli istri lewat dubur, baik keterangan tersirat maupun tersurat.Namun antek FFI ini “sengaja” memelintir ayat agar terkesan bahwa Allah mempebolehkan menggauli istri lewat dubur.Orang muslim yang jeli, tidak akan terpengaruh fitnahan FFI tersebut. Karena ayat ini sangat mudah dianalisa.
Kali ini saya akan mencoba menganalisa ayat ini.
PERMASALAHAN —–>
“maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki”
Mari kita cari KEYWORD nya.
Dari permasalahan tersebut didapat KATA KUNCI yaitu : “Bercocok Tanam”
Apa sih bercocok tanam itu?
——-> Bercocok Tanam dapat diartikan “Menanam bibit tanaman di TANAH agar tumbuh dan berkembang biak”
Dimanakah TANAH tempat bercocok tanam itu?
——–> RAHIM
Lantas, bila penetrasi lewat dubur, apakah akan nyambung ke Rahim????
TIDAK!!!!!!
—————-
Jadi jelas, dalam Albaqarah : 223 tersebut Allah tidak memperbolehkan senggama lewat dubur. Karena dubur BUKAN saluran menuju TANAH tersebut (RAHIM).
“maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki”
Kalimat “bagaimana saja kamu kehendaki” , ini mengartikan POSISI saat berhubungan.Mau “atas-bawah”, “kiri-kanan”, “depan belakang”, atau “jungkir balik” sekalipun, semua sah-sah saja, asal salurannya tepat menuju RAHIM.Kalau penetrasi ke dalam Dubur, sampai gempor pun tidak akan sampai ke RAHIM. ^_^
Kesimpulan:
Aisah Barbie dalam forum FFI menulis :
Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
Kalimat “maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki”
Sebagian muslim memperbolehkan menggauli istri dan/atau budak lewat dubur.
=============>
Tanggapan
Sebenarnya dalam ayat ini tidak ada keterangan bahwa Allah memperbolehkan menggauli istri lewat dubur, baik keterangan tersirat maupun tersurat.Namun antek FFI ini “sengaja” memelintir ayat agar terkesan bahwa Allah mempebolehkan menggauli istri lewat dubur.Orang muslim yang jeli, tidak akan terpengaruh fitnahan FFI tersebut. Karena ayat ini sangat mudah dianalisa.
Kali ini saya akan mencoba menganalisa ayat ini.
PERMASALAHAN —–>
“maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki”
Mari kita cari KEYWORD nya.
Dari permasalahan tersebut didapat KATA KUNCI yaitu : “Bercocok Tanam”
Apa sih bercocok tanam itu?
——-> Bercocok Tanam dapat diartikan “Menanam bibit tanaman di TANAH agar tumbuh dan berkembang biak”
Dimanakah TANAH tempat bercocok tanam itu?
——–> RAHIM
Lantas, bila penetrasi lewat dubur, apakah akan nyambung ke Rahim????
TIDAK!!!!!!
—————-
Jadi jelas, dalam Albaqarah : 223 tersebut Allah tidak memperbolehkan senggama lewat dubur. Karena dubur BUKAN saluran menuju TANAH tersebut (RAHIM).
“maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki”
Kalimat “bagaimana saja kamu kehendaki” , ini mengartikan POSISI saat berhubungan.Mau “atas-bawah”, “kiri-kanan”, “depan belakang”, atau “jungkir balik” sekalipun, semua sah-sah saja, asal salurannya tepat menuju RAHIM.Kalau penetrasi ke dalam Dubur, sampai gempor pun tidak akan sampai ke RAHIM. ^_^
Kesimpulan:
1. Tanah tempat bercocok tanam itu adalah RAHIM.
2. Kalimat : “Bagaimana saja kamu kehendaki” ini menjelaskan
—–> “Posisi bagaimanapun boleh-boleh saja. Asal di saluran yang tepat menuju RAHIM.”
3. QS Albaqarah 223 ini. Allah TIDAK memperbolehkan bersenggama lewat Dubur.