INILAH.COM, Vatican City – Pemimpin tertinggi umat Katolik Paus Benediktus XVI meminta seluruh umatnya berdoa agar uskup China menolak berpisah dari Roma. Uskup di Negeri Tirai Bambu mendapat tekanan dari komunis.
Benediktus meminta umat mendoakan 5,7 juta penganut Katolik di China yang sedang terombang-ambing antara otoritas Partai Komunis serta gereja bawah tanah yang setia pada Roma, namun tak diakui pemerintah.
“Kami tahu banyak saudara-saudara uskup yang menderita dan tertekan praktik kementerian episkopal. Untuk mereka, para pastor dan seluru umat yang mengalami masalah kebebasan beragama, kami dekat dengan anda,” papar Benediktus dalam misa pekanan di St Peter’s Square.
Benediktus meminta doa untuk gereja di China agar tetap utuh, suci serta bisa setia dan terus menjalankan doktrin Katolik. Vatikan mengecam pemerintah China yang mengintimidasi serta menekan gereja China untuk memisahkan diri dari Roma.
“Pada masa-masa seperti ini, gereja China membutuhkan doa universal. Dengan doa, harapan mereka untuk terus bersatu akan semakin kuat ketimbang godaan untuk mengikuti semangat kerasulan Petrus,” kata Benediktus, merujuk pada paus pertema Katolik.
China dan Vatikan memiliki hubungan yang tak baik sejak memisahkan diri pada 1951. Situasi memburuk pada 1957 ketika China mendirikan gereja Katolik sendiri yang dikepalai pemerintah atheis-komunis. Hubungan terus memburuk saat November lalu China membuat orde ilegal tanpa persetujuan paus.