Meskipun peristiwa Isra'' dan Mi''raj Nabi Muhammad SAW dilakukan dalam satu paket perjalanan dan dilaksanakan di malam yang sama, namun penyebutannya di dalam Al-Quran ternyata diletakkan di dua ayat yang berbeda. Bukan hanya beda ayatnya tetapi juga berbeda suratnya.
Namun yang pasti, baik peristiwa Isra'' maupun peristiwa Mi''raj, keduanya memang disebutkan di dalam Al-Quran Al-Kariem. Dan tidak benar kalau dikatakan bahwa mi''rajnya nabi Muhammad SAW tidak disebutkan di dalam Al-Quran.
Masalahnya orang sering terkecoh dengan ayat pertama surat Bani Israil atau surat Al-Isra'', di mana memang hanya disebutkan tentang isra'' saja. Sedangkan mi''raj, yaitu perjalanan naik ke langit tujuh hingga ke sidratil muntaha , tidak disebut-sebut di dalam ayat itu secara tegas.
Namun yang pasti, baik peristiwa Isra'' maupun peristiwa Mi''raj, keduanya memang disebutkan di dalam Al-Quran Al-Kariem. Dan tidak benar kalau dikatakan bahwa mi''rajnya nabi Muhammad SAW tidak disebutkan di dalam Al-Quran.
Masalahnya orang sering terkecoh dengan ayat pertama surat Bani Israil atau surat Al-Isra'', di mana memang hanya disebutkan tentang isra'' saja. Sedangkan mi''raj, yaitu perjalanan naik ke langit tujuh hingga ke sidratil muntaha , tidak disebut-sebut di dalam ayat itu secara tegas.
Ternyata, kisah tentang bagaimana Rasulullah SAW naik ke langit hingga ke sidratil muntaha disebutkan di dalam ayat yang lain, yaitu surat An-Najm (bintang), ayat 13 sampai ayat 18.
Silahkan ambil mushaf dan bukalah surat dengan nomor urut 53, nama suratnya An-Najm yang berarti bintang.
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha.Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (QS. An-Najm: 13-18)
Umumnya para ulama tafsir menyebutkan bahwa ayat inilah yang menyebutkan dengan tegas peristiwa mi''raj nabi Muhammad SAW. Beliau sampai ke sidratil muntaha dan melihat wujud malaiakat Jibril dalam keadaan aslinya.
Memang ayat ini tidak secara tegas menyebut kata mi''raj, karena itu orang awam yang membaca Al-Quran sambil lalu, apalagi yang tidak tahu artinya, jelas akan membaca begitu saja.
Tapi mereka yang sering membuka kitab tafsir, biasanya akan segera tahu. Karena kitab tafsir itu memang kitab yang dikhususkan untuk menjelaskan tiap potong ayat Al-Quran. Maka tidak ada informasi sekecil apapun di dalam Al-Quran, kecuali dijelaskan di dalam kitab tafsir.
Wallahu a''lam bishshawab
Silahkan ambil mushaf dan bukalah surat dengan nomor urut 53, nama suratnya An-Najm yang berarti bintang.
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha.Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (QS. An-Najm: 13-18)
Umumnya para ulama tafsir menyebutkan bahwa ayat inilah yang menyebutkan dengan tegas peristiwa mi''raj nabi Muhammad SAW. Beliau sampai ke sidratil muntaha dan melihat wujud malaiakat Jibril dalam keadaan aslinya.
Memang ayat ini tidak secara tegas menyebut kata mi''raj, karena itu orang awam yang membaca Al-Quran sambil lalu, apalagi yang tidak tahu artinya, jelas akan membaca begitu saja.
Tapi mereka yang sering membuka kitab tafsir, biasanya akan segera tahu. Karena kitab tafsir itu memang kitab yang dikhususkan untuk menjelaskan tiap potong ayat Al-Quran. Maka tidak ada informasi sekecil apapun di dalam Al-Quran, kecuali dijelaskan di dalam kitab tafsir.
Wallahu a''lam bishshawab