Senin, 23 Januari 2012

Menjawab Penafsiran Asal-asalan Terhadap Hadis Bukhari 2:13

Berikut saya tampilkan bunyi hadist aslinya:

“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintai olehnya daipada



 hartanya, anaknya, dirinya, dan semua manusia.” (HR Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i).



Ujian yang sebenarnya dari cinta kepada Rasulullah SAW adalah sejauh mana kedekatan 



seseorang dengan ajaran-ajarannya, kepeduliannya terhadap ajaran-ajaran itu, serta 


perhatiannya akan sunnahnya. Rasulullah SAW telah meninggalkan kepada kita ajaran yang 


terang benderang. Tidak berpaling darinya melainkan orang yang binasa. Karena itu menjadi 


kewajiban kita untuk memegang erat-erat ajaran agama ini, memiliki kepedulian terhadap Al-


Quran dengan membacanya, merenungkannya, dan memahami masalah agama yang terdapat


 di dalamnya, mempertautkan diri dengan sirah Nabi yang mulia, dan menimba dari sumbernya 


yang segar. Jangan sampai harta, anak, kepentingan pribadi & manusia membuat kita kita 


melanggar ajaran Allah dan Rasul-Nya



Dalam hadist lain kita temukan hal senada:



Nabi (sall-Allahu 'alayhi wasallam) bersabda, "Barangsiapa memiliki ketiga sifat berikut ini akan 



merasakan manisnya (indahnya) iman:

Ia yang mencintai Allah Ta'ala dan Rasul-Nya melebihi apa pun

Ia yang mencintai seseorang dan orang itu mencintainya semata-mata demi Allah SWT

Ia yang benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci untuk dilempar ke dalam



 api."

[Sahih Bukhari, diriwayatkan dari Anas RA]





HAL INI SAMA SEKALI TIDAK BERARTI RASULULLAH MENDUAKAN ALLAH ATAU 



MENGAJARKAN SYIRIK, JIKA BELIAU MENSEJAJARKAN DIRINYA DENGAN ALLAH MAKA


 BELIAU AKAN MENYEMBUNYIKAN AYAT INI DARI UMATNYA:

Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya 



segala sesuatu. Dia tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan; tidak pula ada seorang pun 


yang setara dengan-nya.” (QS al-Ikhlas: 1-4).



DAN SATU HAL LAGI, NABI MUHAMMAD TIDAK MENYURUH UMATNYA UNTUK MEMBENCI KELUARGANYA:



"Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku adalah yang terbaik 



di antara kamu kepada keluargaku" (Hadits Shahih. HR. At-Tirmidzi 3892, Ibnu Maajah, Ibnu 


Hibban 1312)



SEBENARNYA DALAM ALKITAB AYAT SENADA DENGAN HADIST TERSEBUT JUGA 



ADA:



Yohanes: 14

14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. 



Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi 


dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."



14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku 



akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu 



dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.



Yohanes: 14

14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.

14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."




Sebuah pertanyaan untuk anda, jika Yesus Tuhan yg Maha Kuasa ngapain juga dia minta 



dikasihi segala??? masa’ Tuhan butuh kasih sayang??!



MASIH MENDING DALAM HADIST NABI MUHAMMAD TSB, BELIAU HANYA MENYURUH 



MENCINTAINYA SEBAGAI SEORANG RASUL TANPA MENYURUH UMATNYA UNTUK 


MEMBENCI KELUARGANYA. BANDINGKAN DENGAN PERKATAAN YESUS SATU INI:



"Jikalau seseorang datang kepadaku dan IA TIDAK MEMBENCI ayahnya, ibunya, anak-



anaknya, saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat 


menjadi muridku". (LUKAS 14 : 26).



HARI SABTU ATAU MINGGU?

al-islahonline.com : Sudah sangat lumrah orang bekerja mulai hari Senin hingga Jum’at dan libur pada hari Sabtu atau Minggu, dan sangking lumrahnya, tak terbesit sedikitpun untuk mempertanyakan mengapa harus libur pada hari Sabtu/Minggu atau mempertayakan bagaimana kalau liburnya diganti menjadi hari-hari lainnya.
Kita perkirakan, tak ada seorangpun yang mempertanyakan hal tersebut adalah karena menganggap libur pada hari apapun termasuk Sabtu dan Minggu tidak mempunyai arti apapun kecuali sebagai hari untuk istirahat setelah bekerja pada hari-hari sebelumnya, atau bisa jadi karena mereka menganggap tidak ada ketentuan apapun kecuali supaya ada keseragaman hari kerja dan hari libur di seluruh dunia.
Benarkah libur kerja pada hari Sabtu atau Minggu tidak mempunyai arti apapun dan tanpa ketentuan apapun kecuali sebagai kebiasaan yang telah diterima secara bersama-sama ?
Ternyata tidak, hari libur pada hari Sabtu dan Minggu bukan tanpa keten-tuan dan bukan tanpa latar belakang, namun, hal tersebut berhubungan erat dengan ketentuan ajaran agama yaitu agama Yahudi dan Kristen.

Bagi agama Yahudi, Sabtu adalah hari sabat Tuhan, dan bagi agama Kristen Minggu adalah hari sabat Tuhan, di mana pada hari sabat, mereka harus mengkuduskannya dalam bentuk menghentikan aktivitas keduniaan, sehingga mereka libur bekerja pada hari Sabtu atau hari Minggu.
Namun, sabat Tuhan tidaklah terjadi dua kali dalam satu minggu, sabat Tuhan hanya satu kali saja dalam seminggu, hari Sabtu saja atau Minggu saja bukan dua-duanya.
Bagi umat Yahudi, yakin bahwa hari sabat Tuhan jatuh pada hari sabtu, sementara umat Kristiani yakin hari sabat Tuhan jatuh pada hari Minggu, padahal antara kedua agama tersebut berpegang pada kitab yang sama yaitu yang mereka sebut Taurat, di dalam kitab tersebut dijelaskan tentang hari sabat Tuhan dan perintah Tuhan untuk mengkuduskannya, tentu saja hanya ada satu hari sabat Tuhan, namun Sabtu atau Minggukah sabat Tuhan itu ??
Sabat Tuhan
Sabat dalam bahasa Ibrani adalah Syabbat yang berasal dari akar kata Syavat yang berarti ‘berhenti’ atau ‘melepaskan’. Mari kita kutip ayat yang menjelaskan makna berhenti tersebut :
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:2
Kutipan ayat di atas telah cukup menjelaskan makna sabat Tuhan yaitu hari di mana Tuhan menghentikan segala pekerjaan-NYA menciptakan langit dan bumi serta isinya selama enam hari dan berhenti/sabat pada hari ketujuh. Yahudi dan Kristen rujuk dengan pengertian ini.
Bagi Yahudi dan Kristen, mengkuduskan hari sabat adalah sebuah keharusan dan merupakan perintah yang kekal dari Tuhan :
“Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal. Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.” (Keluaran 31:16-17).
Dalam Taurat, mereka diperintahkan mengku duskan hari sabat dalam betuk menghentikan aktivitas keduniaan :
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat : enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan…. Keluaran 20:8-10
Itulah sebabnya orang-orang Yahudi dan Kristen berhenti bekerja pada hari sabat dengan tujuan mengkuduskan hari sabat sebagaimana perintah Tuhan kepada mereka.
Namun, dalam tataran praktek antara Yahudi dan Kristen terdapat perbedaan dalam menentukan hari yang dikuduskan, orang-orang Yahudi menjadikan hari Sabtu sebagai hari yang yang dikuduskan sementara orang-orang Kristen menjadikan hari Minggu sebagai hari yang dikuduskan, makanya yang terjadi saat ini adalah terdapat dua hari yang dikuduskan yaitu Sabtu dan Minggu sehingga ada dua hari libur bekerja dalam satu minggu.
Seperti yang telah kita bahas pada awal-awal uraian, tidak ada dua hari sabat dalam satu minggu, sehingga bila ada dua hari sabat dalam satu minggu, pasti ada yang salah dalam menentukan hari sabat.
Sabtu atau Minggu ?
Kalau dilihat dari ilmu tata bahasa, antara kata sabat dengan kata Sabtu ternyata memiliki akar kata yang sama yaitu :
SaBaT …. tanpa vokal menjadi …. S B T
SaBTu …. tanpa vokal menjadi …. S B T
Adanya kesamaan antara sabat dan Sabtu, kuat indikasinya bahwa Yahudi-lah yang lebih tepat penentuan hari sabatnya daripada Kristen. Namun bagi umat Kristen bisa saja membantah dengan mengatakan kesamaan nama bukanlah menunjukkan sabat itu sendiri, karena tidak ada firman Tuhan yang menjelaskan hari Sabtu adalah hari sabat, tetapi yang Tuhan jelaskan adalah hari sabat jatuh pada hari ketujuh.
Menurut orang Kristen, perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan penanggalan antara orang-orang Yahudi dengan orang-orang Kristen, orang-orang Yahudi menggunakan penanggalan Yahudi dan orang-orang Kristen menggunakan penanggalan Gregorian, dimana dalam penanggalan Yahudi hari pertama adalah hari Minggu sehingga hari ketujuhnya adalah hari sabtu, sementara dalam penaggalan Gregorian hari pertama adalah hari senin sehingga hari ketujuhnya adalah hari Minggu.
Penentuan hari Minggu sebagai hari sabat Tuhan dengan menggunakan penanggalan gregorian sulitlah diterima, karena Yesus sendiri sebagai manusia yang mereka agung-agungkan dan sebagai manusia panutan bagi mereka, justru menggunakan penanggalan Yahudi yang menjadikan hari Sabtu sebagai hari sabat.
Dalam hal ini Yahudi jauh lebih tepat ketimbang Kristen dalam menentukan sabat Tuhan, bila umat Kristen menyatakan bahwa hari Minggulah hari sabat Tuhan yang benar, hal itu berarti bertentangan dengan Yesus panutan mereka dan juga secara tidak langsung umat Kristen telah menyatakan Yesus salah dalam menentukan hari sabat Tuhan.
Semua Hari Kudus ?
Ternyata sebagian umat Kristen menyadari bahwa secara kitabiah hari Sabtulah hari sabat yang dimaksud Tuhan dan bukannya hari Minggu, hal itu karena mereka menyadari banyak bukti bahwa hari Sabtulah yang diperlakukan sebagai hari sabat oleh orang-orang kudus dalam perjanjian lama termasuk Yesus.
Dari umat Kristen yang menyadari kekeliruan tersebut ada yang kembali konsisten mengikuti ajaran Yesus seperti kelompok ADVENTIS hari ketujuh, namun ada juga yang tetap menjadikan hari Minggu sebagai hari sabat walaupun telah mengetahui secara pasti bahwa hari sabat Tuhan adalah hari Sabtu.
Kelompok ini berargumentasi bahwa semua hari bagus, jadi tidak benar kalau mengkuduskan hari-hari tertentu saja, karena Tuhan pasti mengetahui siapa saja yang mengkuduskan diri-NYA di hari apa saja.
Ada juga yang berargumentasi bahwa yang paling penting adalah sabatnya bukan harinya. Terserah kita, mau mengkhususkan hari mana saja sebagai hari sabat itu tidak penting, yang terpenting adalah hati kita bukan harinya, karena kita menyembah Tuhan bukan menyembah harinya.
Argumen-argumen tersebut di atas adalah pembelaan diplomatis sekaligus jenaka agar orang melupakan perintah awal yang sangat jelas bahwa Tuhan telah menjadikan hari ketujuh sebagai hari sabat. Kalau memang semua hari bisa dijadikan hari sabat, lalu mengapa Tuhan memerintahkan untuk mengkuduskan hari ke-tujuh/sabtu saja sebagai hari sabat? Perintah itupun terdapat dalam 10 perintah Tuhan yang ditulis dengan jari-jemari-NYA sendiri.
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: … hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan…. Keluaran 20: 8 & 10.
Mengikuti gereja
Perlu diketahui, hari Minggu sebagai hari sabat dan hari pengkudusan baru ditetapkan pada tahun 364 M pada Konsili Laodikea jauh setelah Yesus berdakwah.
Padahal dalam Bible Allah telah menjanjikan bagi siapa saja yang tidak menginjak-injak hukum sabat dan tidak melakukan aktivitas keduniaan di hari sabat Tuhan, menyebutkan hari sabat sebagai ‘hari kenikmatan’, hari kudus Tuhan ‘hari yang mulia’, maka Allah akan memberikan kesenangan dan kemenangan (Yesaya 58:13-14), namun sepertinya mayoritas Kristen tidak tertarik meerima tawaran janji Allah tersebut.
Padahal juga, dalam Bible banyak ayat yang memerintahkan menuruti ketetapan-ketetapan Allah, melakukan peraturan-peraturan Allah dan mengkuduskan hari sabat (Yehezkiel 20:19-20), namun ternyata mayoritas Kristen banyak yang tidak mengindahkan perintah tersebut, seakan-akan perintah dan larangan Allah tersebut hanya berupa cerita belaka.
Padahal Yesus sendiri sebagai panutan mereka telah memperingatkan bahwa yang akan mem-peroleh kerajaan sorga hanyalah orang yang melakukan kehendak Allah :
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Matius 7:21
Tetapi rupanya, orang-orang Kristen lebih tunduk kepada keputusan gereja yang mengubah hari Sabtu menjadi hari Minggu sebagai hari sabat ketimbang tunduk kepada keputusan Allah yang telah menetapkan hari Sabtu sebagai hari sabat, juga rupaya orang-orang Kristen lebih suka mengikuti gereja ketimbang mengikuti Yesus panutannya. Padahal dalam Bible Allah telah melarang manusia mengikuti ketetapan manusia dan berpegang kepada peraturan-peraturan manusia (Yehezkiel 20:18).
BUKTI KETUNDUKAN KEPADA GEREJA
Banyak tulisan-tulisan dari pihak Kristen sendiri yang secara obyektif –kritis menguak ketundukan umat Kristen kepada gereja pe-rihal penentuan hari sabat Tuhan:
1. The Catholic Press, Sydney, Australia, August, 1900
“Hari Minggu adalah institusi Katolik dan klaim untuk memeliharanya hanya dapat di pertahankan oleh prinsip-prinsip katolik saja.
2.Priest Brody, in an address, reported in the Elizabeth, N.J.”News,” 8 maret, 1903
“Sangat perlu untuk mengingatkan kaum Presbyterian, Baptist, Methodist dan semua golongan Kristen yang lain bahwa Alkitab tidak mendukung mereka dalam pemeliharaan hari Minggu. Hari minggu ada-lah institusi gereja Roma katolik, dan mereka yang menghormati hari itu berarti menghormati perintah gereja katolik.”
3. Albert Smith, konselor dari Archdiocese Baltimore, menanggapi surat untuk Cardinal, 10 February 1920
“Jika orang-orang Protestan mau mengikuti Alkitab, mereka harus menyembah Allah pada hari Sabat. Dalam mengikuti hari Minggu maka mereka mengikuti perintah gereja katolik”
4. Harold Lindsell, (mantan redaktur Majalah Christianity Today, tanggal 5 Nov. 1976)
“Tidak ada dalam Alkitab yang menyuruh kami memelihara hari Minggu sebagai ganti dari pada hari Sabtu sebagai hari yang suci”.
5. Pernyatan Father Thomas Enright, CSSR, President, Redemptorist College (Roman Catholic) , Kansas City, Mo., 18 Februari 1884:
“Buktikan dari dalam Alkitab bahwa saya di haruskan menyucikan hari Minggu. Tidak ada hukum seperti itu dalam Alkitab. Itu adalah hukum dari gereja Katolik yang suci saja….Peliharalah hari Minggu dalam tiap pekan, dan lihatlah…
Sebagai penutup topik, kita kutip tulisan seorang Kristen : Clovis G Chappell, dari Methodis, buku : Ten Rules For Living, hal 61.
“Alasan kami memelihara hari Minggu gantinya hari Sabtu didasarkan atas perintah yang tidak jelas. Seseorang akan menyelidiki Alkitab dengan sia-sia untuk mendapatkan perintah perubahan dari hari yang Sabtu kepada hari Minggu.”

ANEH ADA IBADAH WAJIB MINUM ALKOHOL

Klik pada gambar untuk melihat gambar lebih jelas atau copy paste download gambar … ^_^
Herannya, Anehnya, Ajaibnya, ada berbagai golongan umat/sekte yang justru menjadikan Alkohol sebagai minuman dalam sarana IBADAH WAJIB yang SANGAT PENTING & BERKALA SERTA BERTERUSAN.
Dan ini pun tertulis dalam kitab mereka tentang anjuran meminum Alkohol. Mari kita lihat ayat-ayatnya:
1 Timotius 5:23 Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.
Amsal 31:6 Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati.
31:7 Biarlah ia minum dan melupakan kemiskinannya, dan tidak lagi mengingat kesusahannya.
1 Korintus 11:25 Demikian juga ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darahku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan aku!”
1 Korintus 10:16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?
Yohanes 2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu–dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya–ia memanggil mempelai laki-laki,
I Korintus  11:25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”
Aneh,,, mana mungkin “Tuhan” menyuruh kita minum alkohol?
Jelas ini tidak mungkin bagi orang yang mau sedikit menggunakan akalnya.
Karena disatu sisi, banyak sekali ayat lain dalam kitab agama mereka sendiri yang juga melarang alkohol untuk selamanya! Mari kita lihat:
Imamat 10:9 “JANGANLAH ENGKAU MINUM ANGGUR ATAU MINUMAN KERAS, ENGKAU SERTA ANAK-ANAKMU, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk SELAMANYA bagi kamu TURUN-TEMURUN.
Hakim-hakim 13:4 Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, JANGAN MINUM ANGGUR ATAU MINUMAN YANG MEMABUKKAN dan jangan makan sesuatu yang haram.
Hakim-hakim 13:14 Janganlah ia makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau MINUMAN YANG MEMABUKKAN TIDAK BOLEH DIMINUMNYA dan sesuatu yang haram tidak boleh dimakannya. Ia HARUS berpegang pada segala yang Kuperintahkan kepadanya.”
Yesaya 5:11 Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari MINUMAN KERAS, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur!
Amsal 20:1. ANGGUR ADALAH PENCEMOOH, MINUMAN KERAS ADALAH PERIBUT, TIDAKLAH BIJAK ORANG YANG TERHUYUNG-HUYUNG KARENANYA.
Amsal 23:20 JANGANLAH ENGKAU ADA DI ANTARA PEMINUM ANGGUR dan pelahap daging.
Hosea 4:11 ANGGUR DAN AIR ANGGUR MENGHILANGKAN DAYA PIKIR.
Lukas 1:15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia TIDAK AKAN MINUM ANGGUR ATAU MINUMAN KERAS dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
Dari ayat diatas, boleh ditarik kesimpulan:
1. Alcohol dilarang oleh ALLAH sejak para Nabi terdahulu
2. Larangan larangan itu masih jelas tertulis dalam kitab
3. Alcohol dilarang turun temurun
4. Alcohol dilarang untok selamanya
Matius 5:17. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya SELAMA BELUM LENYAP LANGIT DAN BUMI INI, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
Lukas 16:17 LEBIH MUDAH LANGIT & BUMI LENYAP dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.
YESUS MENOLAK MINUM ANGGUR
Matius 27:34 Lalu mereka memberi dia minum anggur bercampur empedu. Setelah ia mengecapnya, IA TIDAK MAU MEMINUMNYA.
Markus 15:23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepadanya, TETAPI IA MENOLAKNYA.
Mungkinkah beribadah pada ALLAH dengan sarana minum Alcohol???
Mungkinkah beribadah pada ALLAH dengan sesuatu yg dilarang???