Minggu, 09 Oktober 2011

Tahukah Anda? Al-Qaeda Hanya Sebuah Database


(Al Qaeda? The Database)
Wayne Madsen Report November 18, 2005

Tidak lama sebelum kematian menjemputnya, mantan Menteri Luar Negeri Inggris Robin Cook menjelaskan kepada the House of Commons bahwa:

"Al Qaeda" sebenarnya bukan sekelompok teroris namun merupakan sebuah database mengenai daftar mujahidin internasional dan penyelundupan senjata yang digunakan oleh CIA dan Saudi dalam rangka menyalurkan para geriliawan, persenjataan, dan uang ke wilayah Afghanistan yang diduduki oleh Uni Sovyet. Courtesy of World Affairs, sebuah jurnal yang berkantor pusat di New Delhi, WMR dapat memberikan kepada Anda kutipan penting jurnal bulan April-Juni 2004 dari tulisan yang dibuat oleh Pierre-Henry Bunel, saeorang mantan agen intel militer Perancis.

"Pertamakali saya mendengar Al Qaeda sewaktu mengikuti kursus Staf dan Komando di Jordania. Waktu itu Saya sebagai seorang perwira Perancis dan Angkatan Bersenjata Perancis hubungannya dekat dan bekerjasama dengan Jordania ...

"Dua orang Jordania kolega saya ahli dalam komputer. Keduanya adalah perwira t angkatan udara. Becanda dengan menggunakan ilmu komputer, mereka memperlihatkan serangkaian lelucon mengenai hukuman terhadap siswa.

"Sebagai contoh, ketika salah seorang dari kami terlambat mau pulang menunggu di halte bis Staff College, kedua orang perwira Jordania menjelaskan kepada kami: "Nama Anda akan dicatat di dalam 'Q eidat il-Maaloomaat' yang berarti 'Nama Anda akan disimpan dalam informasi database.' Artinya Anda akan menerima sebuah peringatan ... 'Bilamana masalahnya lebih berat, mereka akan mengatakannya mengenai 'Q eidat i-Taaleemaat. 'Artinya 'keputusan database.' Artinya Anda akan dihukum.' Untuk kasus paling berat mereka mengatakan dibukukan di dalam 'Al Qaeda.'

"Dalam awal tahun 1980-an Bank Pembangunan Islam (the Islamic Bank for Development) yang berlokasi di Jeddah, Saudi Arabia, seperti Sekretariat Tetap Organisasi Konferensi Islam (OKI), membeli sebuah sistem komputerisasi untuk mengatasi kebutuhan akuntansi dan komunikasi. Pada waktu itu sistem yang mereka miliki lebih canggih ketimbang kebutuhan sebenarnya yang diperlukan.

"Pada waktu itu sebagai tuan rumah meputuskan untuk menggunakan sebagian daripada sistem memori sistem komputernya dalam rangka menyelenggarakan database Konferensi Islam. Hal tersebut memungkinkan bagi negara-negara peserta yang hadir dalam konferensi tersebut untuk mengakses database melalui saluran telepon: Intranet, dalam bahasa modern. Pemerintahan negara-negara anggota termasuk juga kedutaan-kedutaan besarnya di seluruh dunia terhubungkan kepada jejaring tersebut.

"[Menurut seorang mayor Pakistan] database terbagai ke dalam dua bagian, arsip informasi dimana para peserta pertemuan dapat mengambil dan mengirim informasi yang diperlukannya, dan arsip keputusan dimana keputusan-keputusan dibuat dalam sidang sebelumnya dicatat dan disimpan. Dalam bahasa Arab, arsip tersebut disebut, 'Q eidat il-Maaloomaat' dan 'Q eidat i-Taaleemaat.' Kedua arsip tersebut disimpan dalam sebuah arsip yang dalam bahasa Arab disebut dengan 'Q eidat ilmu'ti'aat' yang merupakan terjemahan langsung dari kata bahasa Inggris database. Namun orang-orang Arab biasanya menyebut dengan kependekannya yaitu Al Qaeda yang merupakan kata "base" dalam bahasa Arab. Pangkalan Udara Militer Riyadh, Saudi Arabia disebut 'q eidat 'riyadh al 'askariya.' Q eida artinya "sebuah base" dan "Al Qaida" artinya "the base."

"Dalam pertengahan tahun 1980-an, Al Qaeda adalah sebuah database yang tersimpan di dalam komputer dan dipakai untuk alat komunikasi pada sekretariat OKI.

"Pada awal tahun 1980-an, Saya menjabat sebagai seorang perwira intelijen militer di Kantor Pusat French Rapid Action Force. Karena keahlian Saya dalam bahasa Arab pekerjaan Saya juga menterjemahkan faksimil dan surat yang jumlahnya banyak dari hasil penyadapan atau interupsi yang dilakukan oleh petugas-petugas intelijen. ... Kami seringkali memperoleh bahan-bahan sadapan yang dikirim oleh jejaring Islam yang beroperasi dari Inggris atau Belgia.

"Dokumen-dokumen tersebut berisi petunjuk yang dikirim kepada kelompok-kelompok bersenjata Islam di Aljazair atau di Perancis. Pesan-pesannya mengutip sumber berupa pernyataan-pernyataan untuk dimanfaatkan dalam brosur atau selebaran, atau direkam dalam video atau tape kemudian dikirimkan ke media. Sumber-sumber yang paling sering dikutip adalah PBB, negara-negara Non-Blok, UNHCR (Urusan Pengungsi PBB) serta ... Al Qaeda.

"Al Qaeda tetap merupakan database dari OKI. Tidak semua negara anggota OKI sebagai 'rogue states' dan banyak kelompok-kelompok Islam dapat mengambil informasi dari database tersebut. Hal tersebut secara alami juga terjadi dengan Osama bin Laden terhubungkan kepada jejaring database ini. Ia merupakan seorang anggota keluarga penting dalam dunia usaha dan perbankan dunia.

"Karena kehadiran 'rogue states,' maka menjadi mudah bagi kelompok-kelompok teroris untuk menggunakan e-mail dari database. Karena itu e-mail Al Qaeda dimanfaatkan, dengan menggunakan beberapa sistem penghubung yang menyediakan kerahasiaan bagi keluarga-keluarga mujahidin untuk tetap menjaga hubungannya dengan anak-anak mereka yang sedang menjalani latihan di Afghanistan, atau Lybia atau di Lembah Bekaa di Libanon. Atau dalam kegiatan dimanapun juga di medan peperangan dimana para ekstrimis yang disponsori oleh negara-negara yang masuk kategori 'rogue state' bertempur. Dan yang termasuk 'rogue state' adalah Saudi Arabia. Ketika Osama bin Laden masih sebagai agen Amerika di Afghanistan, Intranet Al Qaeda merupakan sebuah sistem komunikasi yang bagus dalam menyampaikan pesan-pesan rahasia.

Al Qaeda bukanlah sebuah kelompok teroris maupun properti pribadi Osama bin Laden ... Tindakan teroris di Turki dalam tahun 2003 dilakukan oleh gabungan orang-orang Turki dan alasannya adalah lokal bukan internasional. Tindakan-tindakan kejahatan ini menempatkan pemerintahan Turki pada posisi yang sulit vis-a-vis Inggris dan Israel. Namun dipastikan serangan tersebut dimaksudkan untuk 'menghukum' Perdana Menteri Erdogan yang bersikap 'toot tepid' terhadap politisi Islam.

"... Pendapat umum yang sudah terbentuk di negara Dunia Ketiga bahwa negara-negara yang menggunakan senjata pemusnah massal untuk tujuan ekonomi adalah dalam rangka melaksanakan tugas imperialisme yang faktanya dari negara-negara 'rogue states'," utamanya Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO lainnya. "Beberapa pelobi ekonomi Islam memerangi pelobi ekonomi "liberal". Mereka memanfaatkan kelompok teroris lokal yang dalam tindakannya mengaku atas nama Al Qaeda. Sebaliknya, tentara nasional (seperti AS dan Inggris) menyerbu negara-negara merdeka di bawah perlindungan Dewan Keamanan PBB dan melakukan peperangan lebih dulu. Dan sponsor yang sebenarnya dalam peperangan ini bukanlah pemerintahan akan tetapi pelobi yang bersembunyi di belakang mereka.

"Yang benar adalah bahwa tidak ada kelompok bersenjata Islam atau teroris yang disebut dengan Al Qaeda. Dan setiap pejabat intelijen yang sarat dengan informasi mengetahui betul masalah ini. Namun ada sebuah kampanye propaganda untuk membuat masyarakat percaya akan adanya entitas yang dikenal yang mewakili 'kejahatan' hanya dalam rangka mengarahkan 'penonton TV' untuk menerima bersatunya kepemimpinan internasional dalam rangka melakukan perang terhadap terorisme. Negara yang berada di belakang propaganda ini adalah Amerika Serikat serta pelobi perang untuk Amerika Serikat dalam melawan teroris, dimana kepentingannya semata-mata hanyalah uang." (Our emphasis, Ed.)

Masih contoh lainnya mengenai apa yang terjadi terhadap mereka yang menentang sistem, dalam bulan Desember 1991, Mayjen. Pierre-Henri Bunel dihukum oleh pengadilan rahasia Militer Perancis karena menyampaikan dokumen-dokumen rahasia kepada seorang agen Serbia yang isinya mengidentifikasikan potensi target pengeboman NATO di Serbia sewaktu terjadinya Perang Kososvo tahun 1998. Kasus Bunel ditransfer dari sebuah pengadilan sipil untuk menjaga detil kasus rahasianya. Meskipun peran para saksi dan para ahli jiwa, sistem "'memaksanya" untuk menceriterakan kebenaran mengenai Al Qaeda dan siapa sebenarnya yang berada dibelakang serangan teroris yang biasanya kesalahan ditumpahkan kepada kelompok tersebut. Patut untuk diperhatikan bahwa pemerintah Yugoslavia, pemerintahan dimana Bunel dinyatakan oleh pemerintah Perancis sebagai seorang yang bisa berbagi informasi, namun mengklaim bahwa gerilyawan Albania dan Bosnia di Balkan didukung oleh unsur-unsur "Al Qaeda". Kita sekarang tahu bahwa para gerilyawan ini didukung dengan bantuan uang yang disediakan oleh Dana Pertahanan Bosnia ( Bosnian Defense Fund) sebuah entitas yang dibentuk sebagai sebuah dana khusus pada Riggs Bank yang dipengaruhi Bush yang dikepalai oleh Richard Perle dan Douglas Feith.

Original source: http://www.thetruthseeker.co.uk/article.asp?ID=3836



Jadilah orang pertama yang menyukai tulisan ini
Apakah anda menyukai tulisan ini ?