Senin, 02 April 2012

MISTERI BANGUNAN PIRAMID (PENGARUH KA’BAH?)

Sebagai seorang Muslim maka saya percaya bahwa Apa yang difirmankan Allah dalam Al-Quran adalah kebenaran. Dalam salah satu ayatnya Allah berfirman :
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia (QS 3:96)
Ya, rumah yang mula-mula itu adalah Ka’bah. Di ayat diatas berhubung kalimat “tempat beribadat”diapit tanda (…), maka bisa juga diartikan sebagai rumah yang pertama ada. Tetapi berhubung kalimat selanjutnya berhubung dengan ber’kah dan petunjuk, maka bisa diartikan sebagai rumah pertama di bumi dan rumah pertama untuk beribadah. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana bentuk Ka’bah pertama kali?. Apakah bentuknya berupa Kubus seperti bentuk sekarang?.
Berhubung tidak ada sumber pasti bagaimana bentuk Ka’bah pertama kali maka aku asumsikan bentuk Ka’bah pertama kali kemungkinan Piramid. Kok bisa?.
Ka’bah yang kita lihat sekarang adalah Bangunan berbentuk Kubus dengan ruang yang pernah mengalami beberapa renovasi mengingat usia dan adanya bencana. Renovasi kemungkinan dilakukan untuk meremajakan, merubah bentuk atau memperluas ruang. Renovasi yang pernah terjadi antara lain ketika Ka’bah dibangun kembali setelah rusak gara-gara banjir sekitar tahun 600 M dimana pada saat itu Rasulullah (sebelum jadi nabi), menjadi pihak yang meletakkan kembali Hajar Aswad (Batu Hitam), yang sempat menjadi perselisihan petinggi Suku Quraisy.
Pada jaman kuno ribuan tahun sebelum Masehi daerah gurun Arab dimana sekarang terletak kota Mekah, merupakan tempat yang terisolasi. Hal itu bisa kita lihat bahwa wilayah Arab hampir tidak pernah menjadi tempat jajahan kerajaan-kerajaan Kuno yang besar semisal Romawi, Alexander Agung, Persia atau Yunani. Jika bangsa India pernah sampai ke Arab itu juga jauh ribuan tahun setelah jaman Ibrahim. Jadi secara kebudayaan masih tertinggal dan kuno.
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar baitullah(Ka’bah) bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.(Al-Quran 2:127)
Kalau kita baca QS 2:127 diatas, kita bisa memahami lain lagi bahwa seolah-olah sebelum Ibrahim dan Ismail sampai ke lembah Bakah (Mekah), Ka’bah sebenarnya sudah ada. Hal itu bisa kita baca dari kallimat “meninggikan dasar-dasar”, lantas siapa yang membangun dasar Baitullah (Ka’bah) sebelum mereka hadir?. Apakah Adam atau Nuh atau malaikat?. Seperti kita ketahui ada beberapa riwayat yang mengatakan bahwa sebelum ada manusia Malaikat sering melakukan thawaf diatas daerah tersebut (hanya Allah yang tahu).
Untuk membangun bangunan dengan batu yang luasnya sekitar 100 m2 dan dengan ketinggian yang cukup tinggi (Lihat QS 2:127 diatas ) Hal itu pasti agak sulit untuk dikerjakan oleh 2 orang (Ibrahim dan Ismail), mengingat mereka harus mengecor atap (kecuali tanpa atap atau beratap kayu, meski sepertinya tidak mungkin). Hal itu akan lebih mudah dilakukan jika bentuknya Piramid baik bentuk runcing atau setengah runcing. sehingga lebih mudah membangunnya.
GAMBAR 1. KEMUNGKINAN BENTUK AWAL KA’BAH
Ketika masih berjumlah sedikit, peribadatan kemungkinan dilakukan DI DALAM Ka’bah.
GAMBAR 2. BENTUK KA’BAH SEKARANG
Nabi Ibrahim selain sebagai manusia yang membangun Tempat Ibadah pertama kali, juga merupakan Imam bagi seluruh manusia. Itulah mengapa pengaruhnya menyebar ke banyak bangsa di dunia, termasuk bentuk tempat ibadah yang menyerupai Ka’bah. Nabi Ibrahim sebagai Imam bagi umat manusia bisa dibaca di DISINI
Pada awalnya tentu pengaruh yang disebarkan oleh nabi Ibrahim adalah ajarannya yang monotheisme (Tauhid) dan bentuk tempat ibadahnya. Jika ajarannya menyebar maka bentuk tempat ibadahnya juga akan menyebar. Itulah mengapa pada jaman kuno bentuk rumah ibadah mereka hampir semuanya berbentuk menyerupai Ka’bah (Piramid).
Piramida Suku Inka (Amerika Latin)
Piramida Mesir
Candi Sukuh Jawa Tengah
Candi Borobudur Jawa Tengah
Candi Prambanan Jogja
Piramid yang tadinya kecil dan berada di gurun tandus telah menyebar ke berbagai penjuru dunia dan tiba di berbagai bangsa besar yang memiliki peradaban lebih maju. Sehingga pengaruh bangunan piramid yang sampai ke bangsa besar tersebut pada akhirnya berubah menjadi bentuk piramid yang besar pula .
Tetapi kita harus mengakui bahwa ajaran yang dibawa oleh nabi Ibrahim tidak bisa bertahan pada masing-masing bangsa itu. Yang setelah berjalannya waktu masing-masing bangsa membuat kreasinya sendiri dengan mengukir pahatan (relief) pada dinding piramid. Hal ini juga terjadi ketika para Musyrikin Mekah pada saat itu menempatkan patung-patung disekitar Ka’bah sebagai bentuk lain dari relief.
Ajaran yang pada awalnya adalah Monoteisme juga berubah menjadi ajaran Pagan, dimana hampir semua bangsa yang mempunyai Piramid membangun Piramid tidak untuk beribadah kepada Tuhan Yang Satu tetapi untuk menghormati Tuhan mereka yaitu Dewa Matahari atau Tuhan buatan lainnya dan juga sekaligus sebagai tempat pemakaman. Tetapi Tuhan selalu mengutus banyak utusan untuk meluruskan ajaran Nabi Ibrahim yang menyimpang, sehingga ajaran yang tadinya menyimpang lambat laun kembali ke monotheisme. Misalnya Musa yang harus mengingatkan Penguasa Mesir (Fir’aun) agar kembali menyembah Allah.  Dan utusan terakhir tentu saja NABI MUHAMMAD

BY WEDUL SHERENIAN