Senin, 02 April 2012

PENYESALAN YUDAS KEGEMBIRAAN KRISTEN


Pada artikel sebelumnya disini dikisahkan bahwa Yudas telah menyerahkan Yesus kepada imam Yahudi untuk dibunuh. Alasan Yesus dibunuh adalah karena Yesus menyebabkan perpecahan dan pergolakan di dalam umat Yahudi pada saat dia mulai melakukan pengajaran. Hal ini bisa dibaca disini 
Yang terjadi selanjutnya adalah bahwa Yudas Iskariot merasa bersalah karena telah menyerahkan Yesus kepada para imam Yahudi yang berakibat Yesus mati (dalam pandangan mereka Yesus mati) di tiang salib.
Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati,menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,(Matius 27:3)
Ayat Matius 27:3 diatas menjelaskan bahwa Yudas Iskariot menyesal setelah menyerahkan Yesus yang berakhir dengan kematiannya (dalam pandangan Kristen Yesus mati). Penyesalan adalah suatu bentuk sikap pada hal yang seharusnya tidak dilakukan. Yudas berharap andaikan dia tidak menyerahkan Yesus. Mengapa Yudas menyesal?. Ini membuktikan bahwa Yesus tidak bersalah dan bahwa Yesus tidak merencanakan diri untuk mati di tiang salib. Dalam artian Yesus tidak menghendaki kejadian ini. Apa buktinya bahwa Yesus tidak menghendaki  penyaliban ini?. Jawabnya adalah bahwa Yesus menyuruh murid-muridnya berjaga-jaga dan muridnya mempersenjatai diri ketika di taman getsemani agar tidak bisa ditangkap oleh tentara Romawi serta orang Yahudi yang bersenjata.
Markus 14:33 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
Ayat Markus 14:33 mengatakan bahwa Yesus ketakutan dan gentar.  Ini menandakan bahwa Yesus sangat ingin sekali hal ini tidak terjadi.
Matius 26:38 lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”
Matius26:51- 52 Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya: “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.
Yesus menyuruh  murid-muridnya memasukkan pedang ke sarungnya karena Yesus tahu jika ini dibiarkan maka akan terjadi pertumpahan darah dan bisa membunuh semua murid-muridnya. Karena kekuatan tentara Romawi dan Yahudi sangat kuat dan penuh persenjataan lengkap.
Matius 26:55 Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku.
Apa yang terjadi selanjutnya?. Mengetahui jumlah tentara Romawi dan Yahudi yang bersenjata lengkap murid-murid Yesus meninggalkan Yesus dan melarikan diri. Mereka tidak berusaha melindungi Tuannya sampai mati. Bahkan bisa dikatakan bahwa murid-murid Yesus sengaja membuat Yesus tertangkap dan dibunuh.
Matius 26:56 Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi.” Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
ayat ini berbeda dengan tulisan Markus, dimana Markus tidak menuliskan “Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi”. Markus menulis sebagai berikut :
Markus 14:50 Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.


Kembali ke kisah Yudas. Bahwa setelah merasa dirinya bersalah karena menyerahkan Yesus yang mengakibatkan kematian Yesus, Yudas akhirnya menggantung diri.
Mat. 27:5 Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ danmenggantung diri.
Yudas akhirnya bunuh diri. Secara psikologis ini menandakan bahwa Yudas benar-benar penuh penyesalan karena membuat gurunya mati. Rasa sesal ini agaknya menghantui hidupnya dan membuatnya tidak tenang. Yudas merasa bahwa dengan menggantung diri dia bisa menghapuskan rasa bersalahnya.
Nah bukankah sudah jelas sekarang bahwa Yesus tidak membuat dirinya mati untuk menebus dosa manusia. Doktrin penebusan dosa adalah doktrin buatan kaum kristen. Yudas menyesal dan bunuh diri atas kesalahannya. Tetapi kaum Kristen bahagia dengan kematian Yesus sebagai  penebus dosa dan kejahatan mereka yang sebenarnya adalah doktrin palsu.
BY WEDUL SHERENIAN