Senin, 06 Juni 2011

Arsip Tag: taurat Kisah Hajar dan Ismael menurut Islam dan Kristen

Kristen.
Kejadian:
16:16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.
21:5 Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
Ismail lahir umur Abram 86 tahun. Ishak lahir umur Abraham 100 tahun. Jadi selisih umur Ismael dan Ishak berdasarkan ayat diatas adalah 14 tahun.
Pengusiran Ismail.
21:8 Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu.
21:9. Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.
21:10 Berkatalah Sara kepada Abraham: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.”
21:11 Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.
21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
21:13 Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu.”
Jadi pengusiran Ismail adalah setelah Ishak disapih, atau kurang lebih Ishak berumur 2 tahun. Berarti umur Ismail pada waktu ia diusir adalah kurang lebih 16 tahun.
21:14. Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
Jadi Ismail yang berumur 16 tahun itu diusir tidak dengan berjalan kaki sendiri, tapi Ia diletakan diatas bahu Hagar, Ibunya. Aneh bukan? Kenapa anak 16 tahun itu tidak berjalan sendiri? Kenapa mesti dipanggul Ibunya? Menurut saya Alkitab telah salah menghitung umur Ismail, jadi dalam kisah ini Alkitab menerangkan seolah-olah Ismail masih bayi. Padahal menurut Kej 16:16 umur Ismail pada waktu itu adalah 16 tahun. Disinilah salah satu letak kelemahan Alkitab. Karena Alkitab telah disusupi tulisan oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab.
21:15 Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,
Anak 16 tahun itu dicampakan disemak-semak? Masih bayikah dia?
21:16 dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: “Tidak tahan aku melihat anak itu mati.” Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring.
Kenapa anak 16 tahun itu tidak menolong Ibunya mencari air? Kenapa malah menangis meraung-raung? Aneh!
21:17 Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.
21:18 Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.”
Kesimpulan.
Alkitab telah disusupi tangan-tangan tak bertanggung jawab, sehingga cerita-cerita yang ditampilkan menjadi tidak masuk akal. Jadi hal ini menambah kebenaran Al Qur’an, bahwa Alkitab telah dirubah-rubah oleh tangan-tangan jahil.
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”, untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan”. (QS. 2:79)
“Mereka suka merobah perkataan Allah dari tempat-tempatnya”. (QS. 5:13)

Alkitab juga bilang bahwa Alkitab telah dirobah.
Yeremia 8 : 8 :
Bagaimanakah kamu berani berkata : Kami bijaksana dan Kami mempunyai Taurat Tuhan? Sesungguhnya pena PALSU PENYURAT SUDAH MEMBUATNYA MENJADI BOHONG.
Demikianlah berita dari nabiYeremia yang mengabarkan bahwa bangsa yahudi suka memalsukan Taurat.
Islam.
Berdasarkan Ajaran Islam, pada waktu Ibrahim meninggalkan istrinya Hajar dan anaknya Ismail, umur ismail pada waktu itu masih bayi yang menyusu ibunya.
Mari kita lihat sabda Rasulullah saw mengenai hai ini;
“Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dari Nabi saw; Perempuan pertama yang memakai korset adalah Ibu Ismail (Hajar) untuk menyembunyikan kandungannya dari siti Sarah. Ibrahim membawanya ketika ia masih menyusui anaknya, Ismail, kesebuah pohon disekitar Zam-zam, tempat paling tinggi disekeliling masjid. Pada waktu itu Makkah adalah tanah kering dan tak berpenghuni. Maka Ibrahim meninggalkan mereka disana berikut sebuah kantung kulit berisi air dan pulang. Ibu Ismail mengejarnya seraya berkata: “Wahai Ibrahim, Mengapa anda meninggalkan kami di tempat terpencil ini?” Ia mengulang-ulang pertanyaan itu, tetapi Ibrahim tidak menggubrisnya. Kemudian ia bertanya, “Apakah ini perintah Allah?” Ibrahim menjawab: “Ya”. Ia berkata: “Kalau begitu Dia tidak akan melalaikan kami”. Ibrahim terus berjalan hingga sampai disebuah tempat yang bernama Tsaniyah, tempat yang luput dari pandangan Hajar dan anaknya. Ibrahim menghadap Ka’bah, mengangkat tangannya dan berdoa kepada Allah: “Tuhan kami! Telah kutinggalkan sebagian keturunanku dilembah tanpa tanaman, didekat rumahmu yang suci. Tuhan Kami! Supaya mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia mencintai mereka, dan berilah mereka rezeki buah-buahan, supaya mereka bersyukur”. [Ibrahim (14):37].
Ibu Ismail meneteki anaknya dan minum (air bekalnya). Ketika air didalam karung kulit habis, ia dan anaknya diserang rasa haus. Ia melihat anaknya dengan perasaan nyeri, ia meninggalkan anaknya karena tak tahan dengan penderitaannya dan melihat bahwa gunung Al Shafa adalah gunung terdekat yang dapat dicapainyai. Ia berdiri disana dan melemparkan pandangannya kearah lembah dengan harapan dapat melihat seseorang tapi dia tidak melihat siapapun. [HR Bukhari, kitab tentang para nabi, juz 4 no 583].
Kalau kita mau jujur, maka ajaran Islam mengenai hal ini lebih masuk akal.