Jumat, 25 November 2011

SEORANG AYAH MENGGENJOT ANAKNYA

Tidak sedikit kasus hukum pidana yang membahas tentang permasalahan perzinahan antara ayah (kandung/tiri) dengan anaknya dan bahkan sampai mengandung anak tersebut karena terus-terusan “digenjot” oleh ayahnya.Hukum manakah yang memperbolehkan tentang adanya perzinahan antara ayah dan anaknya sendiri ? Siapapun pasti akan menyatakan kalau dalam didunia ini tidak ada hukum yang memperbolehkan seorang ayah menggagahi anaknya,tapi ternyata semuanya itu tidak benar sebab ada 1 hukum yang hukum tersebut diklaim sebagi firman Tuhan memperbolehkan adanya perzinahan antara ayah dengan anaknya.
Anda semua pasti penasaran,hukum biadab seperti apakah yang memeperbolehkan adanya perzinahan antara ayah dengan anaknya?adapun hukum yang “memperbolehkan” tentang perzinahan itu ada pada ALKITAB.
Mari kita baca ayat tersebut “yang katanya firman Tuhan tersebut” secara cermat:
Kejadian 19 : 30 – 31
Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.Kata kakaknya kepada adiknya: “Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: “Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.
Jika memang benar kitab perjanjian itu adalah firman Tuhan dan memang peristiwa tentang perzinahan antara Lot dengan anaknya itu bukan fiktif,apakah pantas Lot dijadikan sebagai perwakilan dari Tuhan? Orang yang buta hatinya,pasti akan membela kejadian itu dengan menyatakan “bahwa kisah tersebut memberikan pendidikan kepada kita,bahwa tidak ada manusia yang sempurna.” Jika pernyataan itu dibenarkan,atas dasar apakah Lot dijadikan Nabi oleh Tuhan? jika tidak ada,lalu apa bedanya Nabi dengan seorang germo,gay,lesbian ?

Alkitab itu isinya adalah firman Tuhan,maka isinya pun harus diamalkan termasuk melakukan perzinahan antara ayah dengan anaknya.





Jika Anda menyukai artikel ini, tinggalkan komentar Anda atau sebarkan melalui account Anda padasocial networking di sekitar ini.
RSS FriendFeed email Add to favorites Google Bookmarks Yahoo! Bookmarks Technorati Sphinn Reddit Slashdot DZone Ping.fm Yahoo! Buzz MySpace
100 Blog Indonesia Terbaik